Pekalongan bangun dua pusat kuliner senilai Rp1,7 miliar
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membangun dua pusat kuliner senilai Rp1,7 miliar di lahan milik PT KAI untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Kawasan Budaya Jetayu yang semakin menjamur.
Kepala Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Nur Priyantomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pembangunan dua sentra kuliner di Jalan Rajawali Utara dan Cendrawasih ini berdiri di atas lahan milik PT KAI sehingga pemkot perlu berkoordinasi dengan instansi yang bersangkutan.
"Kami sudah ke PT KAI di Semarang menemui Manajer Pengusahaan Aset. Terkait hal tersebut PT KAI bersama pemkot akan mengukur lahan itu dan perjanjian sewa atas lahan tersebut," katanya.
Baca juga: Kota Pekalongan bangun pusat kuliner senilai Rp1,7 miliar
Pembangunan dua sentra kuliner yang dianggarkan dana sekitar Rp1,7 miliar ini, kata dia, Pemkot juga akan menggandeng pedagang tradisional dan pedagang kekinian untuk membahas penataan kawasan kuliner tersebut.
"Pada dua sentra kuliner yang terletak di Jalan Rajawali Utara ini akan dibangun sebanyak 20 gerai yang dilengkapi dua gapura akrilik menyala, kamar mandi, dan tempat mencuci peralatan pedagang," katanya.
Adapun kuliner yang berada di Jalan Cendrawasih terdapat 18 kontainer yang dilengkapi beberapa fasilitas pendukung seperti kamar mandi, kursi meja lipat, ornamen lampu lampion, pergola dan payung, serta konser musik.
Menurut dia, hasil keputusan nanti menunggu rapat dengan PT KAI yang dilakukan secara bertahap hingga penandatanganan perjanjian kerja sama dilaksanakan.
Setelah ada kesepakatan kedua belah pihak, kata dia, selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan memberikan sosialisasi kepada calon pedagang yang akan menempati dua sentra kuliner tersebut yang penataannya akan dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM).
"Yang jelas, tujuan pembangunan pusat kuliner ini selain untuk promosi produk kuliner setempat dan mewujudkan Kota Pekalongan dapat tertata rapih dan kesan kumuh. Insya Allah, pembangunan dua kuliner ini dapat diresmikan pada April 2020," katanya.
Baca juga: Pemkab Pekalongan wacanakan pusat kuliner tempo dulu
Kepala Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Nur Priyantomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pembangunan dua sentra kuliner di Jalan Rajawali Utara dan Cendrawasih ini berdiri di atas lahan milik PT KAI sehingga pemkot perlu berkoordinasi dengan instansi yang bersangkutan.
"Kami sudah ke PT KAI di Semarang menemui Manajer Pengusahaan Aset. Terkait hal tersebut PT KAI bersama pemkot akan mengukur lahan itu dan perjanjian sewa atas lahan tersebut," katanya.
Baca juga: Kota Pekalongan bangun pusat kuliner senilai Rp1,7 miliar
Pembangunan dua sentra kuliner yang dianggarkan dana sekitar Rp1,7 miliar ini, kata dia, Pemkot juga akan menggandeng pedagang tradisional dan pedagang kekinian untuk membahas penataan kawasan kuliner tersebut.
"Pada dua sentra kuliner yang terletak di Jalan Rajawali Utara ini akan dibangun sebanyak 20 gerai yang dilengkapi dua gapura akrilik menyala, kamar mandi, dan tempat mencuci peralatan pedagang," katanya.
Adapun kuliner yang berada di Jalan Cendrawasih terdapat 18 kontainer yang dilengkapi beberapa fasilitas pendukung seperti kamar mandi, kursi meja lipat, ornamen lampu lampion, pergola dan payung, serta konser musik.
Menurut dia, hasil keputusan nanti menunggu rapat dengan PT KAI yang dilakukan secara bertahap hingga penandatanganan perjanjian kerja sama dilaksanakan.
Setelah ada kesepakatan kedua belah pihak, kata dia, selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan memberikan sosialisasi kepada calon pedagang yang akan menempati dua sentra kuliner tersebut yang penataannya akan dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM).
"Yang jelas, tujuan pembangunan pusat kuliner ini selain untuk promosi produk kuliner setempat dan mewujudkan Kota Pekalongan dapat tertata rapih dan kesan kumuh. Insya Allah, pembangunan dua kuliner ini dapat diresmikan pada April 2020," katanya.
Baca juga: Pemkab Pekalongan wacanakan pusat kuliner tempo dulu