Korban tenggelam di Sungai Bener Banyumas ditemukan dalam kondisi meninggal
Cilacap (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan seorang warga Desa Pekaja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Bener, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Cilacap I Nyoman Sidakarya.
"Korban atas nama Sanirsad (80), warga Desa Pekaja RT 02 RW 02, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian selama dua hari," katanya di Cilacap, Senin siang.
Menurut dia, jenazah Sanirsad ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam posisi mengambang di Sungai Serayu, Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen, Banyumas, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian pada hari Senin (27/1) pukul 14.50 WIB.
Baca juga: 2 hari belum ditemukan, pencarian korban tenggelam di Banyumas dilanjutkan
Ia mengatakan tim SAR gabungan yang saat itu sedang menyisir Sungai Bener untuk mencari keberadaan korban, langsung mengevakuasi jasad Sanirsad ke perahu karet.
"Selanjutnya, jenazah Sanirsad segera dibawa ke RSUD Banyumas untuk divisum sebelum dipulangkan ke rumah duka," katanya.
Dengan ditemukannya jenazah Sanirsad, kata dia, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Bener dinyatakan ditutup dan seluruh potensi SAR yang terlibat telah kembali ke pangkalan masing-masing.
Nyoman mengakui adanya beberapa kendala yang dihadapi tim SAR dalam melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Bener.
"Kendala yang dalam pencarian berupa arus sungai yang deras, debit air bertambah, dan area pencarian yang luas," jelasnya.
Baca juga: Tim SAR cari korban tenggelam di Sungai Bener Banyumas
Seperti diwartakan, peristiwa nahas yang dialami korban atas nama Sanirsad pertama kali diketahui oleh Wardikun, warga Desa Pekaja RT 05 RW 02, pada hari Sabtu (25/1), sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat itu, Wardikun melihat Sanirsad hanyut terbawa arus Sungai Bener, sehingga dia segera meminta bantuan kepada rekannya, Senen, warga Desa Pekaja RT 05 RW 02, untuk menolong korban.
Akan tetapi upaya pertolongan yang dilakukan Wardikun dan Senen tidak membuahkan hasil karena arus Sungai Bener sangat kencang sehingga tubuh korban hanyut hingga akhirnya tenggelam.
Oleh karena itu, Wardikun dan Senen segera melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah desa setempat yang diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas.
Kantor SAR Cilacap yang menerima informasi kejadian tersebut dari BPBD Kabupaten Banyumas pada Minggu (26/1) pagi segera memberangkatkan satu regu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) ke lokasi kejadian guna menggelar operasi SAR untuk mencari keberadaan korban.
Selain personel Basarnas Kantor SAR Cilacap, operasi SAR tersebut juga melibatkan personel BPBD Kabupaten Banyumas, Koramil Kalibagor, Polsek Kalibagor, Tagana Kabupaten Banyumas, SAR Banyumas, RAPI Kabupaten Banyumas, Pemuda Pancasila, MDMC Kabupaten Banyumas, Senkom Banyumas, Linmas, serta dibantu keluarga dan masyarakat setempat.
"Korban atas nama Sanirsad (80), warga Desa Pekaja RT 02 RW 02, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian selama dua hari," katanya di Cilacap, Senin siang.
Menurut dia, jenazah Sanirsad ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam posisi mengambang di Sungai Serayu, Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen, Banyumas, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian pada hari Senin (27/1) pukul 14.50 WIB.
Baca juga: 2 hari belum ditemukan, pencarian korban tenggelam di Banyumas dilanjutkan
Ia mengatakan tim SAR gabungan yang saat itu sedang menyisir Sungai Bener untuk mencari keberadaan korban, langsung mengevakuasi jasad Sanirsad ke perahu karet.
"Selanjutnya, jenazah Sanirsad segera dibawa ke RSUD Banyumas untuk divisum sebelum dipulangkan ke rumah duka," katanya.
Dengan ditemukannya jenazah Sanirsad, kata dia, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Bener dinyatakan ditutup dan seluruh potensi SAR yang terlibat telah kembali ke pangkalan masing-masing.
Nyoman mengakui adanya beberapa kendala yang dihadapi tim SAR dalam melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Bener.
"Kendala yang dalam pencarian berupa arus sungai yang deras, debit air bertambah, dan area pencarian yang luas," jelasnya.
Baca juga: Tim SAR cari korban tenggelam di Sungai Bener Banyumas
Seperti diwartakan, peristiwa nahas yang dialami korban atas nama Sanirsad pertama kali diketahui oleh Wardikun, warga Desa Pekaja RT 05 RW 02, pada hari Sabtu (25/1), sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat itu, Wardikun melihat Sanirsad hanyut terbawa arus Sungai Bener, sehingga dia segera meminta bantuan kepada rekannya, Senen, warga Desa Pekaja RT 05 RW 02, untuk menolong korban.
Akan tetapi upaya pertolongan yang dilakukan Wardikun dan Senen tidak membuahkan hasil karena arus Sungai Bener sangat kencang sehingga tubuh korban hanyut hingga akhirnya tenggelam.
Oleh karena itu, Wardikun dan Senen segera melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah desa setempat yang diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas.
Kantor SAR Cilacap yang menerima informasi kejadian tersebut dari BPBD Kabupaten Banyumas pada Minggu (26/1) pagi segera memberangkatkan satu regu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) ke lokasi kejadian guna menggelar operasi SAR untuk mencari keberadaan korban.
Selain personel Basarnas Kantor SAR Cilacap, operasi SAR tersebut juga melibatkan personel BPBD Kabupaten Banyumas, Koramil Kalibagor, Polsek Kalibagor, Tagana Kabupaten Banyumas, SAR Banyumas, RAPI Kabupaten Banyumas, Pemuda Pancasila, MDMC Kabupaten Banyumas, Senkom Banyumas, Linmas, serta dibantu keluarga dan masyarakat setempat.