Solo (ANTARA) - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo berupaya memastikan kesehatan hewan saat musim hujan terutama yang rentan terhadap penyakit.
"Ada beberapa hewan yang rentan terhadap penyakit, salah satunya kelompok satwa kuku belah," kata Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo di Solo, Senin.
Ia menjelaskan untuk satwa jenis tersebut rentan terhadap sakit kembung dan cacing. Oleh karena itu, pihaknya berupaya melakukan langkah pencegahan, salah satunya adalah pemasangan lampu penghangat untuk malam hari.
Baca juga: Macan tutul Gunung Lawu mati di TSTJ
"Ini bisa mencegah penyakit kembung. Sedangkan penyakit cacing lebih ke pencegahan dan pengobatan, yaitu pemberian antiparasit untuk kandang," ungkapnya.
Selain itu, untuk jenis satwa lain yang juga rentan terhadap penyakit di antaranya kijang, rusa tutul, rusa timor, blackburn, dan nilgae.
"Khusus untuk primata rentan terhadap penyakit batuk pilek. Dalam hal ini, kami melakukan langkah pencegahan dengan memberikan vitamin," lanjutnya.
Selain itu, pihak kebun binatang juga melarang pengunjung memberikan pakan langsung kepada primata. Menurut dia, langkah itu untuk mencegah penularan penyakit dari pengunjung ke satwa.
"Seperti flu bisa menular dari orang ke satwa primata. Ini yang kami cegah," katanya.
Sementara itu, untuk perawatan kandang ketika musim hujan juga dilakukan sesuai dengan standar, salah satunya memastikan pengairan sekitar kandang.
"Ini sesuai dengan SOP, sebetulnya kalau perawatan khusus tidak ada. Hanya saja kami memastikan jangan sampai ada air menggenang, dan selalu terjadwal dalam membersihkan air. Kalau untuk dokter, kami menyiapkan dua dokter hewan," terangnya.
Baca juga: Taman Satwa Taru Jurug butuh suntikan dana Rp60 miliar
Baca juga: Taman Satwa Taru Jurug berencana tambah 26 satwa baru