Bank Jateng relokasi Kantor Cabang Pembantu Kecamatan Kota Rembang
Rembang (ANTARA) - Bank Jateng kembali menambah fasilitas pelayanan pada nasabah dengan meresmikan Relokasi Kantor Cabang Pembantu Kecamatan Kota Rembang.
Peresmian dilakukan oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz didampingi Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto serta Pimpinan Kantor Cabang Rembang, Aqum Salimi, di Rembang, Kamis (26/12).
Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Rembang dan dilanjutkan dengan melakukan peninjauan ruang pelayanan nasabah.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Hafidz meminta Bank Jateng untuk dapat lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Rembang, salah satunya adalah kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kepemilikan sahamnya dipegang oleh pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten fan kota di Jawa Tengah, Hafidz berharap, dengan adanya kantor baru tersebut bisa menambah motivasi Bank Jateng menambah inovasi layanan.
“Jika Bank Jateng memang diklaim banknya rakyat Jawa Tengah, saya mohon inovasi program-program yang menyentuh terhadap aktivitas masyarakat seperti UMKM. Jangan sampai ada pemahaman seolah bank ini murni komersial, harus ada unsur sosialnya,” kata Hafidz.
Baca juga: Pemkab minta desa alihkan rekening Dana Desa ke Bank Jateng
Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto menyatakan relokasi kantor tersebut bertujuan untuk dapat lebih memberikan layanan terbaik untuk nasabah, karena kantor baru lebih representatif jika dibandingkan dengan kantor lama.
Rahadi menyebutkan saat ini Rembang memiliki 1 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu, 6 kantor kas, 2 payment point, serta 1 layanan syariah, serta tersebar 24 ATM Bank Jateng yang terletak di tempat-tempat strategis.
“Terkait dengan layanan ATM, kami juga bekerja sama dengan bank lain untuk payanan bersama dan prima, sehingga nasabah tetap dapat bertransaksi di bank lain, tanpa terkena biaya tambahan, khususnya untuk ASN," kata Rahadi.
Menurutnya, Bank Jateng berkembang dengan baik dari dukungan masyarakat, serta pemerintah, baik kabupaten/kota maupun provinsi dan khusus untuk Pemerintah Kabupaten Rembang, tahun 2018 menanamkan modal Rp37,3 miliar, sehingga Bank Jateng memberikan deviden sebesar Rp6,5 miliar.
“Dengan gencarnya kabupaten yang menyetorkan modal, saham provinsi yang mulanya 55 persen saat ini menjadi 50 persen," tutup Rahadi.
Baca juga: Bank Jateng salurkan CSR Rp72,7 juta untuk kelompok difabel Salatiga
Peresmian dilakukan oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz didampingi Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto serta Pimpinan Kantor Cabang Rembang, Aqum Salimi, di Rembang, Kamis (26/12).
Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Rembang dan dilanjutkan dengan melakukan peninjauan ruang pelayanan nasabah.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Hafidz meminta Bank Jateng untuk dapat lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Rembang, salah satunya adalah kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kepemilikan sahamnya dipegang oleh pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten fan kota di Jawa Tengah, Hafidz berharap, dengan adanya kantor baru tersebut bisa menambah motivasi Bank Jateng menambah inovasi layanan.
“Jika Bank Jateng memang diklaim banknya rakyat Jawa Tengah, saya mohon inovasi program-program yang menyentuh terhadap aktivitas masyarakat seperti UMKM. Jangan sampai ada pemahaman seolah bank ini murni komersial, harus ada unsur sosialnya,” kata Hafidz.
Baca juga: Pemkab minta desa alihkan rekening Dana Desa ke Bank Jateng
Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto menyatakan relokasi kantor tersebut bertujuan untuk dapat lebih memberikan layanan terbaik untuk nasabah, karena kantor baru lebih representatif jika dibandingkan dengan kantor lama.
Rahadi menyebutkan saat ini Rembang memiliki 1 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu, 6 kantor kas, 2 payment point, serta 1 layanan syariah, serta tersebar 24 ATM Bank Jateng yang terletak di tempat-tempat strategis.
“Terkait dengan layanan ATM, kami juga bekerja sama dengan bank lain untuk payanan bersama dan prima, sehingga nasabah tetap dapat bertransaksi di bank lain, tanpa terkena biaya tambahan, khususnya untuk ASN," kata Rahadi.
Menurutnya, Bank Jateng berkembang dengan baik dari dukungan masyarakat, serta pemerintah, baik kabupaten/kota maupun provinsi dan khusus untuk Pemerintah Kabupaten Rembang, tahun 2018 menanamkan modal Rp37,3 miliar, sehingga Bank Jateng memberikan deviden sebesar Rp6,5 miliar.
“Dengan gencarnya kabupaten yang menyetorkan modal, saham provinsi yang mulanya 55 persen saat ini menjadi 50 persen," tutup Rahadi.
Baca juga: Bank Jateng salurkan CSR Rp72,7 juta untuk kelompok difabel Salatiga