Bank Jateng salurkan CSR Rp72,7 juta untuk kelompok difabel Salatiga
Semarang (ANTARA) - Bank Jateng menyalurkan CSR senilai Rp72,7 juta kepada kelompok difabel Harapan Mandiri Salatiga yang diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Bank Jateng Cabang Salatiga Yohanes Suhartono kepada Wali Kota Yuliyanto dan dari Wali Kota diserahkan kepada Ketua kelompok difabel Harapan Mandiri Ngatimin di Rumah Dinas Wali Kota.
Penyerahan yang berlangsung, Senin (23/12) tersebut dihadiri Kepala Dinas Sosial Roch Hadi, Kepala Bapelitbangda Susanto, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Budi Prasetyo.
Pimpinan Bank Jateng Cabang Salatiga Yohanes Suhartono mengatakan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) wilayah pada 17 Februari 2019 di Pendapa Pemerintah Kabupaten Demak, perwakilan kelompok difabel Harapan Mandiri Salatiga mengutarakan beberapa kendala yang dihadapi di antaranya, belum mempunyai tempat terapi yang dekat dengan rumah untuk digunakan sewaktu-waktu dan tidak mengganggu jadwal sekolah bagi anak-anak penyandang disabilitas.
"Menanggapi hal tersebut Bapak Gubernur Jateng menyarankan untuk menyusun dan menyampaikan proposal permohonan CSR kepada Bank Jateng. Dengan persetujuan Bapak Gubernur selaku pemegang saham pengendali, memberikan CSR sebesar Rp72,7 juta kepada kelompok difabel Harapan Mandiri Salatiga," katanya.
Menurut Yohanes, dana bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk pembuatan ruang dan pengadaan sarana prasarana terapi seperti lampu inframerah, balok titian, bola terapi, matras, dan lainnya.
Baca juga: Bank Jateng canangkan jadi BPD unggulan dan terdepan
Ruang tersebut juga digunakan untuk sanggar inklusi difabel yang dapat digunakan untuk tempat difabel belajar, berkarya, dan memamerkan hasilnya.
Dana tersebut juga akan digunakan untuk program peningkatan kapasitas difabel dengan pelatihan menjahit sampai tahap profesional.
"Dengan pemberian bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas di antaranya, dalam membantu perkembangan fisik maupun mental difabel juga dengan peningkatan kapasitas (capacity buliding) akan meningkatkan ekonomi keluarga difabel," katanya.
Ditambahkan Yohanes, kelompok difabel Harapan Mandiri beranggotakan 85 orang penyandang disabilitas yang terdiri atas tuna daksa, tuna wicara, tuna rungu, tuna grahita, tuna netra, dan tuna ganda dengan rentang usia mereka beragam dari balita hingga dewasa.
Ketua kelompok difabel Harapan Mandiri Ngatimin menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut dan berharap bantuan bisa bermanfaat dalam membantu teman-teman penyandang disabilitas untuk pemberdayaan baik itu pelatihan kerja atau terapi.
Wali Kota Salatiga berharap bantuan dana tersebut dimanfaatkan untuk pemberdayaan kelompok, sehingga keberadaan kelompok difabel Harapan Mandiri tetap eksis di Kota Salatiga.
"Terimakasih kepada Bank Jateng yang telah peduli dan memberikan bantuan, semoga bisa membantu kelompok difabel ini untuk menjalankan kegiatan dan pemberdayaan kelompoknya sehingga keberadaannya bisa eksis di Kota Salatiga. Saudara (difabel) kita ini ingin berbuat sesuatu untuk kota Salatiga, tentunya saya beserta Pemerintah melalui OPD khususnya Dinsos untuk terus membantu melalui jalur apapun, termasuk CSR yang dalam hal ini adalah Bank Jateng,” jelas Yuliyanto.
Baca juga: Bank Jateng buka layanan transaksi LN di Purwokerto
Penyerahan yang berlangsung, Senin (23/12) tersebut dihadiri Kepala Dinas Sosial Roch Hadi, Kepala Bapelitbangda Susanto, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Budi Prasetyo.
Pimpinan Bank Jateng Cabang Salatiga Yohanes Suhartono mengatakan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) wilayah pada 17 Februari 2019 di Pendapa Pemerintah Kabupaten Demak, perwakilan kelompok difabel Harapan Mandiri Salatiga mengutarakan beberapa kendala yang dihadapi di antaranya, belum mempunyai tempat terapi yang dekat dengan rumah untuk digunakan sewaktu-waktu dan tidak mengganggu jadwal sekolah bagi anak-anak penyandang disabilitas.
"Menanggapi hal tersebut Bapak Gubernur Jateng menyarankan untuk menyusun dan menyampaikan proposal permohonan CSR kepada Bank Jateng. Dengan persetujuan Bapak Gubernur selaku pemegang saham pengendali, memberikan CSR sebesar Rp72,7 juta kepada kelompok difabel Harapan Mandiri Salatiga," katanya.
Menurut Yohanes, dana bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk pembuatan ruang dan pengadaan sarana prasarana terapi seperti lampu inframerah, balok titian, bola terapi, matras, dan lainnya.
Baca juga: Bank Jateng canangkan jadi BPD unggulan dan terdepan
Ruang tersebut juga digunakan untuk sanggar inklusi difabel yang dapat digunakan untuk tempat difabel belajar, berkarya, dan memamerkan hasilnya.
Dana tersebut juga akan digunakan untuk program peningkatan kapasitas difabel dengan pelatihan menjahit sampai tahap profesional.
"Dengan pemberian bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas di antaranya, dalam membantu perkembangan fisik maupun mental difabel juga dengan peningkatan kapasitas (capacity buliding) akan meningkatkan ekonomi keluarga difabel," katanya.
Ditambahkan Yohanes, kelompok difabel Harapan Mandiri beranggotakan 85 orang penyandang disabilitas yang terdiri atas tuna daksa, tuna wicara, tuna rungu, tuna grahita, tuna netra, dan tuna ganda dengan rentang usia mereka beragam dari balita hingga dewasa.
Ketua kelompok difabel Harapan Mandiri Ngatimin menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut dan berharap bantuan bisa bermanfaat dalam membantu teman-teman penyandang disabilitas untuk pemberdayaan baik itu pelatihan kerja atau terapi.
Wali Kota Salatiga berharap bantuan dana tersebut dimanfaatkan untuk pemberdayaan kelompok, sehingga keberadaan kelompok difabel Harapan Mandiri tetap eksis di Kota Salatiga.
"Terimakasih kepada Bank Jateng yang telah peduli dan memberikan bantuan, semoga bisa membantu kelompok difabel ini untuk menjalankan kegiatan dan pemberdayaan kelompoknya sehingga keberadaannya bisa eksis di Kota Salatiga. Saudara (difabel) kita ini ingin berbuat sesuatu untuk kota Salatiga, tentunya saya beserta Pemerintah melalui OPD khususnya Dinsos untuk terus membantu melalui jalur apapun, termasuk CSR yang dalam hal ini adalah Bank Jateng,” jelas Yuliyanto.
Baca juga: Bank Jateng buka layanan transaksi LN di Purwokerto