Pekalongan (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi mengawasi tahapan pemilihan kepala daerah melalui kegiatan gelar budaya.
Ketua Bawaslu Kota Pekalongan Sugiharto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa melalui kegiatan budaya ini diharapkan masyarakat menolak dan melawan adanya praktik politik uang, ujaran kebencian, dan berita bohong pada penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Melalui gelar budaya ini akan lebih mudah, masyarakat akan mudah dan memahami kegiatan sosialisasi Bawaslu. Oleh karena itu, pada kegiatan tersebut kami menggandeng komunitas seni budaya," katanya.
Baca juga: Ini pesan Bawaslu Pekalongan untuk ASN terkait pilkada
Sasaran utama pada kegiatan ini, kata dia, adalah pelajar SMA/SMK sederajat sebagai pemilih pemula pada Pilkada 2020 bisa berpartisipasi mengawasi jalannya proses demokrasi rakyat tersebut.
Ia mengatakan tahapan pengawasan yang sedang dilakukan Bawaslu saat ini adalah pengawasan terhadap proses bakal calon pasangan pemilihan wali kota, rekrutmen petugas pengawas tingkat kecamatan, agar Pilkada Kota Pekalongan 2020 berjalan sesuai aturan, bermartabat, berintegritas, jujur, dan adil.
"Kami mengajak warga yang memiliki hak pilih, mari awasi semua tahapan pilkada yang rencananya dilaksanakan 23 September 2020. Jika masyarakat mengetahui adanya pelanggaran pemilu silakan melapor ke Bawaslu agar bisa secepatnya ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Bawaslu Surakarta gandeng kartunis sosialisasi pilkada
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz mengatakan dirinya mengapresiasi adanya pelaksanaan kegiatan gelar budaya sebagai upaya menggugah kesadaran masyarakat terhadap pentingnya partisipasi pengawasan pada pilkada.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Bawaslu yang telah menggelar budaya untuk mengajak masyarakat berpartisipasi mengawasi pelaksanaan tahapan pilkada," katanya.
Ia mengatakan melalui kegiatan gelar budaya yang diprakarsai oleh Bawaslu ini diharapkan dapat memberikan pendidikan politik pada masyarakat untuk memperkuat demokrasi.
"Masyarakat perlu memilih pemimpin yang bisa memimpin dengan baik karena pada demokrasi itu semua ikut menentukan pilihannya. Masyarakat harus semakin cerdas untuk melawan segala bentuk intimidasi, berita hoaks, isu SARA, dan praktik politik uang," katanya.
Baca juga: Bawaslu Purworejo seleksi 274 berkas calon anggota panwascam
Baca juga: Bawaslu sosialisasi pengawas pemilu partisipatif via parade rebana
Berita Terkait
Bawaslu Temanggung raih predikat informatif dalam KIP Award 2024
Rabu, 11 Desember 2024 13:58 Wib
Bawaslu Jateng terima 131 laporan pelanggaran pilkada
Minggu, 8 Desember 2024 19:00 Wib
Dua komisioner KPU Kota Semarang keluar saat rekapitulasi suara
Kamis, 5 Desember 2024 18:40 Wib
Bawaslu Kota Semarang rekomendasi PSU di satu TPS
Kamis, 5 Desember 2024 17:51 Wib
Bawaslu Boyolali : Pelanggaran netralitas perangkat desa terbanyak dilaporkan
Selasa, 3 Desember 2024 16:06 Wib
Pilkada Surakarta, Pasangan Respati-Astrid menang di hitung sementara Bawaslu
Rabu, 27 November 2024 19:59 Wib
Bawaslu Kudus sisir APK Pilkada 2024 yang masih terpasang
Selasa, 26 November 2024 16:22 Wib
Bawaslu Blora temukan kotak suara Pilkada 2024 tanpa disegel
Selasa, 26 November 2024 13:56 Wib