Temanggung (ANTARA) - Perlu sinergitas semua elemen bangsa untuk menangkal bahaya radikalisme agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap utuh dan Indonesia tetap menjadi negara yang berbhinneka tunggal ika, kata Dandim 0706/Temanggung Letkol Inf. David Alam.
David di Temanggung, Jateng, Kamis, mengatakan perlu pula adanya penyadaran bagi mereka yang telah terpapar radikalisme untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, sebagaimana negara ini didirikan oleh para "founding father" bahwa Indonesia adalah negara berasaskan Pancasila.
Menurut dia, pengaruh radikalisme saat ini sudah menyentuh hampir semua elemen masyarakat, menembus sekat status sosial maupun profesi. Artinya, siapa pun bisa saja terpapar radikalisme yang jika dibiarkan sangat membahayakan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Akhir-akhir ini radikalisme banyak berkembang dengan terpantaunya kelompok-kelompok masyarakat, kelompok agama tertentu yang mengeksklusifkan diri.
Baca juga: Ideologi Pancasila bersumber dari nilai luhur bangsa
Mereka menganggap kelompoknya yang paling benar, yang lain salah sehingga melupakan toleransi yang merupakan warisan nilai luhur nenek moyang bangsa ini.
"Maka, perlu kami berikan penyuluhan kepada masyarakat untuk membangun rasa cinta tanah air," katanya.
Melalui penyuluhan dan pendekatan yang humanis kepada masyarakat upaya pencegahan dan penangkalan bahaya radikalisme dirasa akan lebih efektif. Secara terus-menerus perlu diberikan keyakinan akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
TNI sendiri selama ini sudah melakukan berbagai upaya tersebut, misalnya saat adanya program TMMD, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Adapun untuk pembangunan nonfisik biasanya diberikan berbagai penyuluhan, termasuk cegah tangkal radikalisme.
Selain itu kedekatan babinsa dengan masyarakat juga merupakan bagian dari upaya persuasif pendekatan kepada masyarakat secara personal maupun kelompok untuk cegah tangkal radikalisme.
Baca juga: Nilai Pancasila Harus Ditanamkan Sejak Dini
Baca juga: Mahfud: Gerakan Mantapkan Nilai Pancasila Harus Digalakkan
IPencegahan sejak dini bisa dilakukan kepada para pelajar dengan memberikan penyuluhan tentang bela negara. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat perlu diwaspadai karena di sini ada celah pula untuk menyebarkan paham radikalisme baik melalui pemberitaan atau media sosial yang sangat masif.
Sosialisasi cegah tangkal radikalisme kepada para pelajar, pramuka dengan cara mengajak siswa untuk menjadi yang terbaik bagi diri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.
Sebagai generasi penerus bangsa, kata dia, mereka harus bijak dalam menyikapi segala sesuatu terkait dengan perkembangan informasi tekhnologi yang makin pesat, adanya berita hoaks dan jangan melupakan jati diri sebagai bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi rasa cinta tanah air.
Berita Terkait
Dinperindag: Nilai ekspor Purbalingga tahun 2023 capai Rp2,71 triliun
Jumat, 19 April 2024 15:52 Wib
Lomban Kupatan Jepara, mengenang nilai sejarah dan budaya
Kamis, 18 April 2024 9:00 Wib
Rupiah merosot ditutup Rp16.176 per dolar AS
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Rupiah terus merosot dekati Rp16 ribu per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 10:07 Wib
Kepala Kemenkumham Jateng paparkan 10 strategi peningkatan nilai IKPA
Kamis, 21 Maret 2024 19:54 Wib
Mewisuda 1.044 lulusan, Rektor: USM bekali enam nilai penting
Rabu, 6 Maret 2024 12:24 Wib
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
Fabio Quartararo nilai Yamaha masih perlu tingkatkan performa motor
Kamis, 22 Februari 2024 10:39 Wib