Bawaslu Purworejo gandeng pegiat medsos kembangkan pengawasan pilkada
Magelang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menggandeng para pegiat media sosial mengembangkan pengawasan partisipatif, terutama terkait dengan rencana pemilihan kepala daerah setempat pada 2020.
"Banyak potensi pelanggaran terjadi di dunia maya, media sosial. Misalnya hoaks, ujaran kebencian yang berpotensi merusak demokrasi. Kami berharap kita bisa sinergi untuk bersama-sama melawan itu," kata Koordinator Divisi Hukum dan Informasi Bawaslu Kabupaten Purworejo Rinto Hariyadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Kamis.
Sinergi Bawaslu Purworejo dan pegiat medsos di kawasan selatan Jawa Tengah itu, ujar dia, juga untuk kepentingan penyebarluasan berbagai informasi dan konten pengawasan yang dibuat komisioner tersebut.
Baca juga: PDIP Solo persilakan Gibran daftar pencalonan lewat DPD/DPP
Pihaknya mengharapkan para pegiat medos memproduksi berbagai konten yang menguatkan semangat pengawasan terhadap jalannya pemilihan.
Koordinator Organisasi dan Sumber Daya Manusia Bawaslu Purworejo Abdul Aziz mengatakan setelah pembentukan relawan pengawas digital, para pegiat medsos akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan Bawaslu dalam kaitan dengan tahapan pilkada setempat.
Sinergi dengan pegiat medsos, ujarnya, dilakukan Bawaslu Purworejo terkait juga dengan penyebarluasan berbagai informasi tentang potensi pelanggaran pemilihan dan tata laksana pengawasan, termasuk berbagai agenda pengawasan pemilihan.
"Kami yakin peran teman-teman pegiat media sosial ini sangat strategis. Setiap akun media sosial 'follower-'nya mencapai ribuan. Harapan kami kita bisa bersinergi," katanya.
Sejumlah pegiat medsos di daerah itu menyambut positif pembentukan relawan pengawas digital.
"Supaya koordinasi lebih cepat, kita bentuk grup WhatsApp untuk diskusi. Itu lebih konkret. Yang jelas kita harus berjejaring," kata Nanang, salah seorang pegiat medsos.
Seorang lainnya, Ringgo, menyatakan kesiapan bersinergi dengan Bawaslu untuk pengawasan Pilkada Purworejo 2020.
Pegiat medsos lainnya, Andi, mengemukakan pentingnya berbagai kegiatan edukatif tentang kepemiluan dan pengawasan pilkada.
"Terutama memberi wawasan dan pengetahuan kepada para admin medsos tentang kepemiluan dan pengawasan," katanya.
Ketua Bawaslu Purworejo Nur Kholiq mengatakan pada era sekarang, sinergi dengan pegiat medsos sebagai keharusan karena mereka berperan penting dalam penyebaran informasi kepada publik.
"Media sosial saat ini memiliki peran yang sangat strategis dalam penyebarluasan informasi. Bawaslu sadar betul soal itu," katanya dalam diskusi tentang pengawasan pemilu partisipatif kelompok sasaran pegiat media sosial di salah satu kafe di Kabupaten Purworejo, Rabu (23/10).
Ia mengharapkan para pegiat medsos berperan aktif mengawal pelaksanaan Pilkada Purworejo agar berintegritas dan bermartabat.
Baca juga: Gibran tegaskan maju Pilkada Solo melalui PDIP
Baca juga: Maju Pilkada Boyolali, calon independen wajib punya 60.636 dukungan
"Banyak potensi pelanggaran terjadi di dunia maya, media sosial. Misalnya hoaks, ujaran kebencian yang berpotensi merusak demokrasi. Kami berharap kita bisa sinergi untuk bersama-sama melawan itu," kata Koordinator Divisi Hukum dan Informasi Bawaslu Kabupaten Purworejo Rinto Hariyadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Kamis.
Sinergi Bawaslu Purworejo dan pegiat medsos di kawasan selatan Jawa Tengah itu, ujar dia, juga untuk kepentingan penyebarluasan berbagai informasi dan konten pengawasan yang dibuat komisioner tersebut.
Baca juga: PDIP Solo persilakan Gibran daftar pencalonan lewat DPD/DPP
Pihaknya mengharapkan para pegiat medos memproduksi berbagai konten yang menguatkan semangat pengawasan terhadap jalannya pemilihan.
Koordinator Organisasi dan Sumber Daya Manusia Bawaslu Purworejo Abdul Aziz mengatakan setelah pembentukan relawan pengawas digital, para pegiat medsos akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan Bawaslu dalam kaitan dengan tahapan pilkada setempat.
Sinergi dengan pegiat medsos, ujarnya, dilakukan Bawaslu Purworejo terkait juga dengan penyebarluasan berbagai informasi tentang potensi pelanggaran pemilihan dan tata laksana pengawasan, termasuk berbagai agenda pengawasan pemilihan.
"Kami yakin peran teman-teman pegiat media sosial ini sangat strategis. Setiap akun media sosial 'follower-'nya mencapai ribuan. Harapan kami kita bisa bersinergi," katanya.
Sejumlah pegiat medsos di daerah itu menyambut positif pembentukan relawan pengawas digital.
"Supaya koordinasi lebih cepat, kita bentuk grup WhatsApp untuk diskusi. Itu lebih konkret. Yang jelas kita harus berjejaring," kata Nanang, salah seorang pegiat medsos.
Seorang lainnya, Ringgo, menyatakan kesiapan bersinergi dengan Bawaslu untuk pengawasan Pilkada Purworejo 2020.
Pegiat medsos lainnya, Andi, mengemukakan pentingnya berbagai kegiatan edukatif tentang kepemiluan dan pengawasan pilkada.
"Terutama memberi wawasan dan pengetahuan kepada para admin medsos tentang kepemiluan dan pengawasan," katanya.
Ketua Bawaslu Purworejo Nur Kholiq mengatakan pada era sekarang, sinergi dengan pegiat medsos sebagai keharusan karena mereka berperan penting dalam penyebaran informasi kepada publik.
"Media sosial saat ini memiliki peran yang sangat strategis dalam penyebarluasan informasi. Bawaslu sadar betul soal itu," katanya dalam diskusi tentang pengawasan pemilu partisipatif kelompok sasaran pegiat media sosial di salah satu kafe di Kabupaten Purworejo, Rabu (23/10).
Ia mengharapkan para pegiat medsos berperan aktif mengawal pelaksanaan Pilkada Purworejo agar berintegritas dan bermartabat.
Baca juga: Gibran tegaskan maju Pilkada Solo melalui PDIP
Baca juga: Maju Pilkada Boyolali, calon independen wajib punya 60.636 dukungan