Jakarta (ANTARA) - Aktor senior Slamet Rahardjo mengaku sangat menggilai produk-produk asli buatan Indonesia dibandingkan dengan barang-barang impor.
Dia mengatakan paling suka membeli produk kerajinan yang dibuat oleh perajin lokal yang menurutnya tidak kalah kualitasnya dibandingkan karya seniman dunia.
"Semua orang tahu saya gila produk Indonesia. Alasannya karena bisa bayangin setiap saya datang ke sentra lihat ibu-ibu dan bapak-bapak tua buat kerajinan, lalu anak muda mulai belajar mahat di Bali. Saya rasa bagaimana tidak terharu melihat hasil karya kita bisa mengalahkan karya seniman dunia," kata Slamet Rahardjo saat ditemui di Jakarta, Senin.
Baca juga: Film"Mahasiswi Baru" kolaborasikan akting aktor senior dan junior
Aktor kelahiran 70 tahun silam itu juga selaku menyempatkan diri untuk membeli kerajinan lokal jika berkunjung atau sedang syuting di luar daerah.
"Apalagi alasan saya tidak mencintai karya Indonesia. Mungkin Indonesia tidak memiliki teknologi yang tinggi, tapi nomor satu dalam seni budayanya dan diakui seluruh dunia," kata pemain film "Mahasiswi Baru" tersebut.
Baca juga: Slamet Rahardjo belajar kehidupan dari Teguh Karya
Membeli kerajinan lokal, menurut Slamet, merupakan upaya dalam membantu para perajin untuk tetap terus berkarya. Dia pun juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk selalu mencintai produk asli buatan Indonesia.
"Saya lebih senang memiliki tenun, ukiran bikinan perajin lokal. Sebab, menurut saya itu adalah hidupnya, dengan saya sharing uang, itu bisa membantu," ujarnya.
Baca juga: Kuliner dan kerajinan Indonesia dipromosikan di Marseille Prancis
Baca juga: Produk kerajinan Indonesia berupaya tembus pasar global di Frankfurt
Berita Terkait
Aktivitas Gunung Slamet meningkat, ini imbauan BPBD Banyumas
Minggu, 1 Desember 2024 14:57 Wib
DPD RI dukung usulan Gunung Slamet dijadikan taman nasional
Senin, 28 Oktober 2024 16:10 Wib
Basarnas Cilacap imbau pendaki perhatikan keselamatan-keamanan
Rabu, 9 Oktober 2024 5:53 Wib
Siswi SMKN 3 Semarang yang hilang saat mendaki Gunung Slamet sudah ditemukan
Rabu, 9 Oktober 2024 5:30 Wib
Diwa Foundation : Kediaman Slamet Riyadi perlu perawatan
Minggu, 18 Agustus 2024 14:33 Wib
Dinporapar Purbalingga optimistis FGS kembali masuk KEN 2025
Sabtu, 20 Juli 2024 5:18 Wib
Kebo Bule Kiai Slamet, maskot Peparnas XVII 2024
Kamis, 18 Juli 2024 14:53 Wib
Beragam kesenian dari sekitar Gunung Slamet tampil di FGS VII
Minggu, 14 Juli 2024 6:42 Wib