Jakarta (ANTARA) - Bintang sepak bola Brazil Neymar membantah tuduhan melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita dan mengatakan bahwa ia menjadi korban percobaan pemerasan oleh seorang pengacara yang mengaku mewakili korban.
Pernyataan bantahan itu disampaikan manajemen Neymar melalui lamannya, seperti dipantau Reuters, Minggu.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menerima laporan dari seorang wanita yang mengaku diperkosa oleh Neymar dalam keadaan mabuk di sebuah hotel di Paris.
"Meskipun terkejut dengan pemberitaan itu, fakta-fakta sudah diketahui oleh Neymar dan stafnya yang menilai bahwa ia telah menjadi korban upaya pemerasan oleh seorang pengacara dari Sao Paulo yang mengaku mewakili korban," kata manajemen Neymar.
Pengacara Neymar juga sudah diberitahu mengenai kasus itu dan segera melakukan langkah yang diperlukan.
"Kami menolak semua tuduhan itu. Bukti-bukti terkait upaya percobaan pemerasan dan tidak adanya perkosaan akan disampaikan ke polisi pada saat yang tepat," demikian pernyataan dari pihak Neymar.
Menurut laporan polisi, wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada penyelidik di Sao Paulo bahwa dia bertemu Neymar di Instagram dan kemudian mereka bertemu di Paris, tempat dia bermain untuk Paris St Germain. Asisten Neymar mengirimkan tiket pesawatnya dan pada 15 Mei dia check in ke Hotel Sofitel Paris Arc Du Triomphe.
Wanita itu mengatakan kepada polisi bahwa Neymar tiba di hotel pada malam itu dan "kelihatannya mabuk".
"Namun pada titik tertentu, Neymar menjadi agresif dan melakukan kekerasan, memaksa melakukan hubungan seksual yang tidak diinginkan korban," kata laporan polisi.
Masih menurut laporan itu, wanita tersebut mengatakan kepada polisi bahwa dia kembali ke Brazil dua hari kemudian tanpa memberi tahu polisi Prancis tentang dugaan pemerkosaan itu karena dia "secara emosional terguncang dan takut untuk melaporkan fakta di negara lain".
Saat ini Neymar berada di Brazil, berlatih bersama timnas menjelang Copa America bulan ini. Akhir bulan lalu, federasi sepak bola negara itu menggantikannya sebagai kapten untuk turnamen tersebut dengan rekan setimnya di Paris St Germain, Dani Alves.
Sebelumnya pada bulan Mei, Neymar juga dilarang tampil untuk tiga pertandingan oleh otoritas sepak bola Prancis karena memukul penggemar setelah kekalahan di final Piala Prancis antara PSG dengan Rennes, dan juga dilaporkan terlibat cekcok di ruang ganti dengan rekan satu tim PSG-nya, Fracas.