Sukoharjo (ANTARA) - Asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS) dan produk kapas dengan merek dagang Cotton USA, Cotton Council International (CCI) berkomitmen mendampingi pelaku industri manufaktur Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global.
"Kami juga berkomitmen untuk mendampingi para pelaku industri manufaktur dalam memahami penggunaan teknologi terbaru," kata Representatif CCI Indonesia Andy Do pada seminar mengenai tekstil yang diselenggarakan oleh CCI di Hotel Best Western Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan bahwa pendampingan tersebut diharapkan bisa membawa peluang baru dan manfaat untuk industri tekstil Indonesia.
Direktur Eksekutif CCI Bruce Atherley mengatakan inisiatif Cotton USA tersebut bertujuan untuk menginspirasi para pelaku usaha tekstil agar terus menggali berbagai peluang dan memperkenalkan inovasi teknologi terbaru yang berhubungan dengan kapas AS.
"Inovasi teknologi ini untuk menghasilkan beragam produk kapas AS berkualitas tinggi dengan tiga teknologi terbaru dalam uji coba total, merajut, dan memintal," katanya.
Ia mengatakan CCI melalui merek dagang Cotton USA memiliki kualitas unggul karena menggunakan kapas AS yang memiliki bahan kuat dan lembut serta serat yang telah teruji.
"Kapas AS akan membuat hasil produk tekstil lebih berkualitas sebab semua tergantung dari bahan baku dan teknologi yang digunakan. Jangan berpikir untuk membeli kapas lebih murah yang belum teruji kualitasnya," katanya.
Ia juga mengatakan kapas AS dikembangkan dengan teknologi ramah lingkungan karena pekerjaan terkomputerisasi sehingga pengurangan jumlah penggunaan air dan pelestarian bibit bisa dilaksanakan.
"Amerika Serikat juga memiliki sistem paling komprehensif dalam memantau dan mengukur semua aspek keberlangsungan produksi," katanya.