Solo (Antaranews Jateng) - Asosiasi Perdagangan Nirlaba Cotton Council International (CCI) menyatakan nilai impor "Cotton USA" atau kapas dari Amerika Serikat terus meningkat.
"Kenaikan ini seiring dengan peningkatan populasi di Indonesia," kata Perwakilan CCI Andy Do pada seminar dengan tema "Cotton USA dalam Kain dan Pakaian Batik" di Hotel Alila Solo, Selasa.
Ia mengatakan saat ini nilai ekspor "Cotton USA" mencapai 500 juta dolar AS/tahun. Meski demikian, ia enggan menyebutkan berapa kenaikan setiap tahunnya.
Menurut dia, "Cotton USA" sendiri memiliki kualitas tinggi jika dibandingkan dengan kapas jenis lain. Ia mengatakan jika digunakan untuk memproduksi kain, keunggulannya adalah warna tidak pudar, ukuran tidak berubah, dan pakaian lebih awet.
"Tentu kapas ini mengedepankan kualitas tinggi. Dalam memproduksi kami juga ramah lingkungan," katanya.
Ia mengatakan dengan kualitas yang tinggi tersebut dapat menginspirasi kreasi fashion di Indonesia sehingga bisa menambah nilai jual produk yang dihasilkan.
"Dari sisi ekspor, dengan kain berbahan baku 'Cotton USA' ini nilai jual lebih tinggi. Pasar asing menyukai kain berbahan kapas AS," katanya.
Ia mengatakan ekspor tidak hanya untuk pakaian jenis umum tetapi juga batik. Dengan demikian, diharapkan pangsa pasar ekspor batik dapat lebih luas.
"Batik bisa menjadi tren masa depan di industri fashion Indonesia bahkan internasional, jadi penting bagi mereka untuk bisa mempunyai pengetahuan mengenai kain yang dibuat dari kapas Amerika, mulai dari material mentah hingga produk akhir," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, dari 100 persen kebutuhan kapas industri tekstil di dalam negeri, sekitar 35-40 persennya dipenuhi oleh "Cotton USA".