Salatiga (ANTARA) - Pemerintah memperkuat kerja sama dengan mitra dagang utama untuk meningkatkan ekspor Indonesia di era industri 4.0.
"Strategi yang telah disiapkan Kemendag adalah dengan fokus terhadap produk industri olahan yang bernilai tambah tinggi, mengelola tata niaga impor dengan lebih baik, meninjau perjanjian perdagangan yang ada, menyelenggarakan forum bisnis dan penjajakan bisnis di negara mitra," kata Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita pada seminar 'Business Plan National Festival 1.0" di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, Selasa.
Selain itu, Pemerintah juga mengembangkan bidang niaga elektronik dan ekonomi kreatif, serta memperbaiki kualitas peraturan perdagangan.
"Langkah yang paling nyata adalah dengan mempererat kerja sama dengan mitra-mitra dagang utama, salah satunya dengan Korea, Indonesia mengaktivasi kembali Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement pada 19 Februari 2019," katanya.
Selain itu, l Indonesia juga baru saja menandatangani "Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement" (IA-CEPA) pada tanggal 4 Maret 2019. Menurut dia, IA-CEPA adalah perjanjian perdagangan yang terdiri dari perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi.
"Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam pameran dagang internasional seperti 'World Expo' di Dubai dan Shanghai," katanya.
Di dalam negeri, Indonesia setiap tahunnya juga rutin mengadakan Trade Expo Indonesia (TEI). Pada TEI Ke-33 yang diselenggarakan tahun lalu, Kemendag menarik lebih dari 30.000 pengunjung dengan nilai transaksi sebesar 8,5 miliar dolar AS.
Sementara itu, ekspor dan investasi adalah dua hal yang tidak mungkin terpisahkan.
Perkembangan investasi Indonesia kini telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.
Daftar negatif investasi yang terakhir diterbitkan pada tahun 2016 telah membuka kesempatan investasi yang lebih besar. Dalam hal kemudahan berusaha, peringkat indeks kemudahan berusaha di Indonesia telah naik ke peringkat 72 pada tahun 2018 dan ditargetkan naik ke
peringkat 40 pada tahun 2019.
Untuk pertumbuhan ekonomi, saat ini rata-rata tumbuh 5,2 persen dalam hampir 3 dekade ini.
"Dengan didukung stabilitas makro
ekonomi dan dukungan pemerintahan yang solid, Indonesia kini menempati peringkat ke-16 sebagai ekonomi terbesar di dunia, dan peringkat ke-4 sebagai tempat tujuan investasi terfavorit di dunia," katanya.
Berita Terkait
Mendag: Genjot ekspor nonmigas ke kawasan nontradisional
Selasa, 20 Februari 2024 14:03 Wib
Mendag Zulkifli Hasan tanggapi rencana Mahfud Md mundur
Rabu, 31 Januari 2024 15:44 Wib
Mendag : Digitalisasi suatu keniscayaan
Rabu, 31 Januari 2024 15:33 Wib
Mendag sebut pedagang pasar salah satu pondasi ekonomi nasional
Rabu, 31 Januari 2024 12:46 Wib
Rakernas APPSI di Semarang undang Mendag Zulhas dan Prabowo Subianto
Selasa, 19 Desember 2023 16:44 Wib
Mendag ajak pedagang pasar beradaptasi dengan kemajuan teknologi
Selasa, 19 Desember 2023 12:44 Wib
Mendag pastikan ketersediaan kebutuhan pokok saat Natal-Tahun Baru
Selasa, 19 Desember 2023 10:42 Wib
Mendag : Bangun swasembada pangan butuh waktu
Selasa, 24 Oktober 2023 20:09 Wib