Batang (Antaranews Jateng) - Sejumlah warga yang menjadi korban banjir curhat kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi banjir di Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Rabu.
Dengan sabar, Ganjar yang didampingi Bupati Batang Wihaji dan Kepala BPBD Jateng melayani permintaan warga dan mendengar curhatan mereka satu persatu.
Tidak jarang, ada pula warga yang meminta berbagai jenis bantuan.
"Banjirnya dalam Pak, kemarin-kemarin tinggi air sampai sedada. Basah semua Pak ndak ada yang bisa diselamatkan," kata Surti (60) warga setempat.
Meski sekarang kondisinya sudah surut, namun warga masih kesulitan untuk beraktifitas, bahkan Surti meminta bantuan kasur kepada Ganjar.
"Pak kasurnya basah semua, ndak bisa tidur Pak. Tolong dibantu kasur Pak," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan bahwa yang paling utama bagi korban banjir adalah kebutuhan pokok dan memastikan seluruh korban bencana tidak kekurangan sampai tidak bisa makan.
"Kasur nanti dulu, kalau basah dijemur, rusak beli lagi, yang penting sekarang semua sehat dan bisa makan semuanya," ucap Ganjar dalam bahasa Jawa.
Saat berbincang, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menyeletuk jika belum makan, saat ditanya apakah sudah masak atau belum, perempuan bernama Wakini (35) itu mengatakan belum masak karena tidak punya beras.
"Yang jujur, punya beras beneran tidak, jangan berbohong," tanya Ganjar.
"Benar pak, berasnya hanyut kena banjir," jawab Wakini.
Kendati demikian, Ganjar tidak langsung percaya, bahkan Gubernur Jateng dua periode tersebut mengajak Wakini untuk ke rumahnya untuk memastikan hal itu.
Sesampainya di rumah Wakini, Ganjar langsung masuk ke dapur dan menemukan ada nasi goreng di atas pengorengan.
"Lha ini ada nasi goreng, kok bilang ndak punya nasi untuk dimakan, kok bilang belum makan, inikan masih bisa dimakan untuk keluarga. Tolong jujur, jangan mendramatisir saat bencana seperti ini," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, kejujuran sangat penting dalam kondisi bencana karena dengan kejujuran, maka masyarakat akan tangguh dalam menghadapi bencana, tidak hanya diam berpangku tangan dan mengharapkan bantuan.
"Setiap bencana pasti semua butuh bantuan, tapi bantuan jangan sampai dijadikan satu persoalan sehingga semua berteriak saya belum, prinsipnya pemerintah siap. Kalau masih bisa bergerak, masih bisa obah lan mamah, kita harus mengatakan kita mampu," ujarnya.
Masyarakat diminta tidak hanya menunggu bantuan, namun juga bersama-sama bergotong royong membantu sesama dan jika masih ada yang bisa dimanfaatkan, jangan mengatakan tidak ada.
Saat meninjau para korban banjir di Kabupaten Batang, Ganjar juga memberikan sejumlah bantuan seperti mi instan, sarung, selimut dan kebutuhan lainnya.
Ganjar juga memberikan uang tunai kepada kepala desa untuk digunakan membeli beras dan dibagi kepada warga yang benar-benar membutuhkan. (LHP)
Berita Terkait
Pemda alokasikan Rp3,8 miliar bangun drainase dan trotoar Jalan Sunan Kudus
Selasa, 23 April 2024 14:49 Wib
BPJS Ketenagakerjaan peduli korban banjir di Demak
Selasa, 23 April 2024 10:10 Wib
Cerita Luffi, Srikandi PLN yang terjun tangani banjir di Kudus
Senin, 22 April 2024 13:46 Wib
Dua rumah warga di Temanggung rusak diterjang banjir
Senin, 22 April 2024 13:02 Wib
Pemkot Semarang akan membuat rencana program drainase atasi banjir
Minggu, 21 April 2024 6:11 Wib
H-1 Lebaran, berikut prakiraan cuaca di Jawa Tengah dan Semarang
Selasa, 9 April 2024 7:13 Wib
Sekar Bank Jateng salurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Pati, Kudus, dan Demak
Senin, 8 April 2024 15:52 Wib
Banjir di Jalan Kaligawe Semarang sudah mulai surut
Sabtu, 6 April 2024 17:01 Wib