Cerita Luffi, Srikandi PLN yang terjun tangani banjir di Kudus
Semarang (ANTARA) - Luffiah Oprisa, dara berusia 25 tahun yang akrab dipanggil Luffi ini, kesehariannya bekerja sebagai Junior Teknisi Pemeliharaan Gardu Induk (GI), berbagi cerita saat dirinya bersama dengan tim recovery sigap mengamankan peralatan listrik saat terjadi banjir di Kabupaten Kudus pada penghujung Maret 2024.
"Banjir waktu itu menyebabkan sebagian pagar GI roboh, sehingga membuat debit air sangat deras. Saya dan teman-teman tim recovery lainnya segera melakukan evakuasi dan pengamanan peralatan dengan secepat mungkin. Pompa-pompa air segera kami operasikan untuk menguras air yang mulai masuk dengan cepat di ruang panel," cerita Luffi.
Luffi menceritakan pengalamannya mengikuti rangkaian kegiatan penanganan mulai antisipasi agar air tidak masuk ke ruang kontrol dan ruang panel, melakukan pengecekan peralatan hingga menyalakan kembali material transmisi utama (MTU) yang terdampak banjir.
Setelah ruang panel berhasil diamankan, Luffi beserta tim recovery kemudian membuat tanggul sementara untuk menahan debit air guna mengamankan peralatan trafo maupun trafo mobile yang masih beroperasi dan sebagai srikandi di bagian pemeliharaan Gardu Induk, Luffi tidak segan membantu rekan lainnya yang didominasi para laki-laki.
"Meski saya satu-satunya perempuan di bagian ini, itu tidak menghalangi semangat saya untuk terus belajar dan bekerja sama. Kesempatan untuk dapat berkontribusi langsung dalam penanganan banjir di Kudus yang lalu menjadi pengalaman begitu berharga untuk saya, bagaimana kita bersama-sama, bahu-membahu untuk fokus pada satu tujuan yaitu mengamankan Gardu Induk agar listrik dapat beroperasi tanpa gangguan," kata Luffi.
Berkat perjuangan Luffi dan seluruh tim recovery banjir GI Kudus yang dilakukan selama enam hari berturut-turut, seluruh peralatan tegangan tinggi di GI Kudus tetap aman dan beroperasi dengan normal meskipun saat itu kondisi banjir belum surut sepenuhnya.
"Daya sebesar 90 MVA dari Bay Trafo 1 dan Trafo Mobile berhasil dievakuasi dan diamankan dalam kondisi banjir di GI Kudus tempo lalu. Sebanyak lebih dari 50 personil gabungan PLN, termasuk juga para Srikandi, dibantu BNPB Kabupaten Kudus turun dan berjuang langsung selama 6 hari non-stop dalam evakuasi ini," kata Novrizal Erdiansyah Manager PLN UPT Semarang.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah Tejo Wihardiyono memberikan apresiasi khususnya kepada Luffi, juga seluruh Srikandi yang turut berkontribusi menjaga keandalan pasokan listrik.
"Di hari yang spesial untuk para perempuan ini, saya ingin menyatakan apresiasi yang sebesar besarnya kepada seluruh Srikandi di PLN UIT JBT. Dengan perannya masing-masing, baik di sisi operasional transmisi maupun di sisi administrasi, mereka bersinar dan berkontribusi untuk memberikan pelayanan terbaik, yakni menjaga pasokan listrik di sisi transmisi ini tetap andal," kata Tejo.
"Banjir waktu itu menyebabkan sebagian pagar GI roboh, sehingga membuat debit air sangat deras. Saya dan teman-teman tim recovery lainnya segera melakukan evakuasi dan pengamanan peralatan dengan secepat mungkin. Pompa-pompa air segera kami operasikan untuk menguras air yang mulai masuk dengan cepat di ruang panel," cerita Luffi.
Luffi menceritakan pengalamannya mengikuti rangkaian kegiatan penanganan mulai antisipasi agar air tidak masuk ke ruang kontrol dan ruang panel, melakukan pengecekan peralatan hingga menyalakan kembali material transmisi utama (MTU) yang terdampak banjir.
Setelah ruang panel berhasil diamankan, Luffi beserta tim recovery kemudian membuat tanggul sementara untuk menahan debit air guna mengamankan peralatan trafo maupun trafo mobile yang masih beroperasi dan sebagai srikandi di bagian pemeliharaan Gardu Induk, Luffi tidak segan membantu rekan lainnya yang didominasi para laki-laki.
"Meski saya satu-satunya perempuan di bagian ini, itu tidak menghalangi semangat saya untuk terus belajar dan bekerja sama. Kesempatan untuk dapat berkontribusi langsung dalam penanganan banjir di Kudus yang lalu menjadi pengalaman begitu berharga untuk saya, bagaimana kita bersama-sama, bahu-membahu untuk fokus pada satu tujuan yaitu mengamankan Gardu Induk agar listrik dapat beroperasi tanpa gangguan," kata Luffi.
Berkat perjuangan Luffi dan seluruh tim recovery banjir GI Kudus yang dilakukan selama enam hari berturut-turut, seluruh peralatan tegangan tinggi di GI Kudus tetap aman dan beroperasi dengan normal meskipun saat itu kondisi banjir belum surut sepenuhnya.
"Daya sebesar 90 MVA dari Bay Trafo 1 dan Trafo Mobile berhasil dievakuasi dan diamankan dalam kondisi banjir di GI Kudus tempo lalu. Sebanyak lebih dari 50 personil gabungan PLN, termasuk juga para Srikandi, dibantu BNPB Kabupaten Kudus turun dan berjuang langsung selama 6 hari non-stop dalam evakuasi ini," kata Novrizal Erdiansyah Manager PLN UPT Semarang.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah Tejo Wihardiyono memberikan apresiasi khususnya kepada Luffi, juga seluruh Srikandi yang turut berkontribusi menjaga keandalan pasokan listrik.
"Di hari yang spesial untuk para perempuan ini, saya ingin menyatakan apresiasi yang sebesar besarnya kepada seluruh Srikandi di PLN UIT JBT. Dengan perannya masing-masing, baik di sisi operasional transmisi maupun di sisi administrasi, mereka bersinar dan berkontribusi untuk memberikan pelayanan terbaik, yakni menjaga pasokan listrik di sisi transmisi ini tetap andal," kata Tejo.