Solo (Antaranews Jateng) - Ribuan orang dari berbagai daerah memadati di sepanjang tepi jalan untuk menyaksikan upacara tradisi kirab pusaka Malam 1 Sura (kalender Jawa) Keraton Kasunanan Surakarta, pada Selasa (11/9) malam hingga Rabu dini hari.
Pada kirab pusaka Malam 1 Sura yang digelar berawal dari di dalam Keraton Kasunanan dimulai pukul 23.00 WIB dan kemudian sekitar pukul 23.30 WIB, pintu keraton dibuka, dan peserta kirab keluar dari Kori kamandungan Keraton menuju rute yang akan dilewati.
Rutenya, yakni Keraton ke utara Supit Urang Barat-Alun-alun Utara-Jalan Pakubuwono Gladak-Perempatan Telkom Jalan Mayor Kusmanto- Jalan Kapten Mulyadi- Perempatan Baturono-Gading Jalan Veteran- Perempatan Gemblegan ke utara -perempatan Nonongan (Jalan Slamet Riyadi) ke timur- Gladak- ke selatan kembali ke Keraton Kasunanan.
Pada Acara kirab pusaka malam 1 Sura tersebut diawali barisan terdepan tujuh ekor kerbau keturunan Kyai Slamet.
Kerbau-kerbau itu, diarak sebagai cucuk lampah bagi peserta kirab yang membawa belasan pusaka jenis keris dan tombak yang terbungkus kain sutra.
Kemudian diikuti para abdi dalem dengan membawa obor serta identik dengan pakaian warna hitam mengenakan samir berwarna merah kuning sebagai ciri khasnya Keraton Kasunanan.
Bahkan, pada kirab pusaka Keraton Kasunanan Surakarta malam 1 Sura tersebut terlihat Kapolda, Irjen Pol Condro Kirono dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto, dengan mengenakan pakaian adat Jawa (Beskap) mengikuti upacara berjalan kaki bersama peserta sesuai rute yang ditetapkan.
Menurut Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo kirab pusaka Malam 1 Sura tersebut menjadi peringatan Tahun Baru Islam dalam Kalender Jawa. Dimana penanggalan Jawa ini sendiri merupakan gabungan antara perhitungan penanggalan Islam dan perhitungan Saka. Dalam tradisi ini sangat identik dengan kirab kerbau.
Menurut Dipokusumo kerbau memang sangat identik dengan tradisi keraton. Hal ini karena kerbau salah satu bagian yang tidak lepas dari tata cara masyarakat pada saat itu untuk alat transportasi, sekaligus menjadi simbolis tokoh keraton.
Karto (60) salah satu warga asal Sukoharjo mengatakan dirinya bersama keluarganya menghadiri prosesi kirab Malam 1 Sura Keraton Kasunanan, karena banyak yang dianggap sakral sehingga bisa menjadi berkah bagi keluarganya.
"Saya setiap tahun mengikuti upacara ini, untuk mencari berkah dan kebaikan bagi keluarga," katanya.
Bahkan, Sulasmi (40) warga Madiun, Jawa Timur sengaja datang ke Solo untuk mengikuti prosesi upacara kirab pusaka Keraton Kasunanan yang banyak membawa berkah bagi masyarakat.
? ? ?"Saya datang dari Madiun ke Solo untuk mengikuti kirab Malam 1 Sura. Pada pergantian tahun ini, dijadikan momentum untuk melihat selama satu tahun ke belakang. Saya berharap banyak berkah dan kebaikan untuk kehidupannya ke depan," kata Sulasmi.
Berita Terkait
Sambut HUT Ke-58, Pemkab Batang gelar festival kirab budaya
Jumat, 26 April 2024 6:00 Wib
Tradisi Kirab Bulusan di Kudus diramaikan 200 PKL
Rabu, 17 April 2024 14:31 Wib
Warga Mangunharjo lestarikan kirab budaya sambut Ramadhan
Minggu, 10 Maret 2024 19:33 Wib
Kirab budaya Dugderan Semarang berlangsung meriah meski diguyur hujan
Sabtu, 9 Maret 2024 23:55 Wib
Wali Kota Semarang: Ramadhan momentum perkuat toleransi masyarakat
Sabtu, 9 Maret 2024 8:32 Wib
Bank Jateng ramaikan Hari Jadi ke 453 Kabupaten Banjarnegara
Rabu, 28 Februari 2024 13:58 Wib
Peringatan hari jadi Banyumas, empat pusaka kebesaran dikirab
Minggu, 25 Februari 2024 16:24 Wib
Pemkot Semarang janjikan Dugderan 2024 bakal lebih meriah
Sabtu, 24 Februari 2024 21:50 Wib