Pertandingan ini terjadi 24 tahun sejak Swedia untuk pertama kalinya mencapai delapan besar untuk kemudian menjadi finalis pada 1958. Sebalikya, Swiss tak pernah mencapai perempatfinal sejak 1954 ketika menjadi tuan rumah turnamen ini.
Yang jelas, kedua tim Eropa ini lolos ke 16 Besar dengan nilai lumayan meyakinkan. Mereka kini siap mengayunkan langkah demi terus naik ke level-level selanjutnya. Masalahnya, pemain-pemain kunci mereka bakal absen sehingga menjadi masalah besar yang dapat merusak ambisi-ambisi mereka.
Swiss yang diasuh pelatih Vladimir Petkovic harus bermain dengan kemungkinan sistem pertahanan mereka menjadi kurang solid karena absennya duo bek tangguh Fabian Schaer dan kapten Stephan Lichtsteiner. Tak kalah limbung, Swedia yang dilatih Janne Andersson bakal masuk lapangan dengan potensi lapangan tengah menjadi labil karena gelandang Sebastian Larsson absen dalam pertandingan ini.
Swiss masih bisa digerakkan energi Valon Behrami dan tak akan kehilangan kreativitas Xherdan Shaqiri, yang bersama Lichtsteiner dan palang pintu Yann Sommer, telah menyatukan mozaik-mozaik menjadi tim solid yang meloloskan mereka dari Grup E yang keras yang di dalamnya termasuk favorit juara dunia Brasil.
Mereka tak terkalahkan di fase grup dengan selalu mencetak gol pada setiap pertandingan. Bahkan sebelum turnamen di Rusia digelar, hanya Portugal yang menodai perjalanan impresif mereka dalam dua tahun terakhir, lewat kekalahan Swiss yang terjadi Oktober tahun silam.
Menghadapi Swiss yang di atas kertas lebih tajam saat menyerang dan lebih solid di tengah, Swedia bertekad mengandalkan kolektivitas. "Kami tahu apa yang telah membawa kami ke sini, yakni pertahanan kolektif yang kuat dan juga keberanian untuk menyerang," kata kapten Andreas Granqvist seperti dikutip Reuters.
Swedia boleh saja menyandang status underdog dalam pertandingan ini. Tetapi alih-alih merasa disepelekan oleh status itu, Swedia justru menikmatinya karena mereka tahu pasti bisa mengkapitalisasi label lebih rendah dari lawan itu menjadi kekuatan mengerikan yang sebelum ini telah membuat Meksiko yang sedang di atas angin, digebuk mereka dengan tiga gol tanpa balas.
Barisan pertahanan memang andalan Swedia, tetapi jangan sekali-sekali meremehkan kualitas serangnya. Jerman hampir ambruk di tangan mereka, meski cuma dari set-piece, tetapi tiga gol ke gawang Meksiko adalah alasan agar Swiss jangan terlena menginvasi tim Skandinavia itu karena terbuai seperti Meksiko akan membuat pemain-pemain Swedia menciptakan penderitaan pedih oleh serangan balik mereka yang tajam, selain oleh kreasi set-piece mereka yang maut.
Swedia adalah tim yang sangat efektif dan berbahaya, selain juga sangat padu. Mereka membentuk tim yang harmoni yang punya tujuan tunggal, yakni terus menghidupkan petualangan Piala Dunia, kalau perlu melewati pencapaian 1958 ketika mereka harus puas sebagai runner up karena dihentikan Brasil.
PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN:
Swedia tak diperkuat Sebastian Larsson karena akumulasi kartu. Tempat dia akan diisi oleh Gustav Svensson atau mungkin pemain klub Serie A Genoa, Oscar Hiljemark. Sebaliknya, Swiss juga tak diperkuat bek tengah Fabian Schar dan bek kanan Stephan Lichtsteiner yang juga terkena larangan bermain. Mantan bek tengah Arsenal Johan Djourou atau Nico Elvedi akan menjadi pengganti Schar, sedangkan Michael Lang akan mengisi posisi si kapten Swiss.
Swedia (4-4-2): Robin Olsen; Mikael Lustig, Victor Lindelöf, Andreas Granqvist, Ludwig Augustinsson; Viktor Claesson, Gustav Svensson, Albin Ekdal, Emil Forsberg; Marcus Berg, Ola Toivonen
Swiss (4-2-3-1): Yann Sommer; Michael Lang, Johan Djourou, Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez; Valon Behrami, Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Blerim Dzemaili, Steven Zuber; Josip Drmic
STATISTIK
- Laga ini merupakan pertemuan ke-29 antara Swiss dan Swedia tetapi yang pertama pada sebuah turnamen besar baik Piala Dunia maupun Piala Eropa
- Swedia tidak terkalahkan pada tiga pertandingan terakhir melawan Swiss 9 (Sekali menang, dua kali seri) meskipun pertemuan terakhir mereka terjadi pada Maret 2002 (1-1). Kemenangan terakhir Swiss tercipta pada Oktober 1994 dalam babak kualifikasi Piala Eropa di Bern (4-2)
- Sejak finis sebagai runner up di kandang sendiri pada Piala Dunia 1958, Swedia hanya pernah satu kali melewati babak kedua Piala Dunia, yaitu pada 1994 ketika mereka finis pada urutan ketiga
- Swedia tidak pernah menang dua kali berturut-turut dalam pertandingan Piala Dunia di luar dalam negerinya sendiri. mereka da kali menang pada 1958 sewaktu menjadi tuan ruamh, tetapi tidak pernah bisa melakukannya lagi pada 11 turnamen lainnya, termasuk yang sekarang
- Ini akan menjadi pertandingan ke-50 Swedia dalam Piala Dunia sehingga menjadi tim kesebelas yang mencapai prestasi itu. Hanya Meksiko yang melebihi catatan Swedia sering tampil pada Piala Dunia tetapi tidak pernah menjuarai turnamen ini
- Swiss terakhir kali mencapai perempatfinal pada Piala Dunia 1954 ketika turnamen diadakan di negara ini. Sejak itu, mereka selalu tersingkir begitu masuk babak 16 Besar (1994, 2006, 2014), tidak berhasil mencetak satu pun gol pada tiga pertandingan perempatfinal itu.
PREDIKSI SKOR:
Sky Sports: 0-0 atau 1-1, Swiss menang adu penalti
Sport Illustrated: 1-0 untuk Swedia