Semarang, ANTARA JATENG - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah menggiatkan tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) guna menekan jumlah perempuan yang menderita kanker rahim.
"Sosialisasi pentingnya tes IVA terus kami lakukan bersama para kader kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan, terutama kalangan perempuan," kata Ketua Tim Penggerak PKK Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu.
Ia mengakui jika diperlukan kesadaran yang luar biasa sebab penyakit kanker pada perempuan, termasuk kanker serviks, mayoritas baru diketahui setelah stadium III atau IV sehingga pengobatannya lebih sulit dan mahal.
Menurut dia, deteksi dini kanker rahim tidak hanya dilakukan dengan tes IVA, tapi bisa juga dengan "pap smear".
Kendati demikian, Atikoh lebih mendorong pemeriksaan dengan tes IVA, bukan saja lebih mudah, murah, dan cepat, namun karena hasilnya langsung diketahui.
"Pada pemeriksaan tes IVA, jika diketahui ada bercak atau gejala ringan bisa langsung ditangani saat itu juga, berbeda dengan `pap smear` yang hasilnya baru bisa diketahui satu atau dua Minggu setelah pemeriksaan," ujarnya.
Jeda waktu yang cukup lama itu, kata ibu satu anak ini, terkadang membuat si pemeriksa enggan kembali untuk berkonsultasi.
Ada pula yang saat mengetahui hasilnya positif justru "down" dan tidak mau menjalani rangkaian pengobatan medis.
Mengingat pentingnya kesehatan rahim perempuan, Atikoh berharap pada bulan deteksi dini Oktober ini, seluruh pihak mendorong pelaksanaan tes IVA bagi perempuan.
"Termasuk, Pemprov Jawa Tengah organisasi wanita se-Jateng, instansi vertikal, dan masyarakat umum," katanya.
Berita Terkait
Polisi tangkap pengemudi mobil pelaku tabrak lari di Jalan Citarum
Jumat, 26 April 2024 20:22 Wib
RSUD Batang: Penyakit tidak menular mendominasi layanan kesehatan
Jumat, 26 April 2024 16:32 Wib
7.975 calon mahasiswa ikuti UTBK SNBT 2024 di Untidar
Jumat, 26 April 2024 16:23 Wib
Polres Temanggung musnahkan 36 kilogram bubuk petasan
Jumat, 26 April 2024 16:22 Wib
Pemusnahan barang bukti bubuk mercon hasil operasi Pekat Candi 2024 di Temanggung
Jumat, 26 April 2024 16:19 Wib
Pasar Seni Boyolali
Jumat, 26 April 2024 16:15 Wib
Bawaslu Kudus siap berikan keterangan gugatan PHPU di MK
Jumat, 26 April 2024 15:37 Wib
Gibran sebut soal koalisi menunggu arahan Prabowo
Jumat, 26 April 2024 15:37 Wib