Jakarta (ANTARA News) - Staf Ahli Bidang Akademik Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Paulina Pannen
mengatakan Indonesia membutuhkan orang-orang pintar untuk membangun
negeri menuju masa emas pada usia 100 tahun.
"Kita tahu bahwa Indonesia saat ini memang betul-betul butuh
scholars (sarjana) orang-orang pintar yang mau membangun negeri ini
menuju ke Indonesia 100 tahun dan banyak sekali orang pintar yang
diperlukan untuk membangun bangsa ini sehingga pada 100 tahun nanti
Indonesia merdeka itu betul-betul kita mencapai yang disebut golden age
of Indonesia (masa emas Indonesia)," tuturnya.
Paulina mengatakan itu saat perayaan Ulang Tahun Program Beasiswa
Prestasi ("Program to Expand Scholarships to Achieve Sustainable
Impacts") dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)
di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan 100 tahun Indonesia merdeka disebut sebagai masa
emas, yaitu pada 2045 karena pada masa itu Indonesia akan dipimpin oleh
anak dan cucu yang sekarang berusia 0-20 tahun.
Untuk mempersiapkan anak-anak bangsa menjadi pemimpin di masa akan
datang, maka mereka perlu membekali diri dengan keterampilan, wawasan
dan pengetahuan serta mengembangkan kapasitas.
"Generasi tersebut perlu memperoleh pendidikan yang berkualitas dan
unggul agar dapat menjadi pemimpin Indonesia di masa emas tersebut,"
katanya.
Dia menuturkan pendidikan anak-anak tersebut juga tergantung pada
guru dan dosen sekarang, yang tentunya harus berkualitas juga.
Pendidikan berkualitas itu untuk anak-anak bangsa juga dapat
diakomodasi melalui beragam beasiswa seperti yang ditawarkan Pemerintah
Amerika Serikat melalui program beasiswa Prestasi.
"Beasiswa ke luar negeri dari Prestasi dan lain-lain sangat berguna
menciptakan scholar (sarjana) yang unggul dan bisa menjadi teladan dan
guru, dosen generasi Indonesia pada masa emas," ujarnya.
Program beasiswa Prestasi ini merupakan salah satu dari sejumlah
program pertukaran pelajar USAID di Indonesia yang membantu individu,
organisasi, dan institusi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan untuk mendukung kesinambungan pembangunan dan kesejahteraan
Indonesia.
Prestasi memberi kesempatan bagi orang Indonesia untuk mendapatkan
gelar Master di bidang demokrasi, hak, pemerintahan, pendidikan,
pertumbuhan ekonomi, kesehatan dan lingkungan.
USAID menanggung seluruh biaya selama pelatihan hingga sekolah di
Amerika, termasuk pemberian uang saku selama proses perkuliahan.
Berita Terkait
Kemristekdikti dorong riset bidang kemaritiman (VIDEO)
Selasa, 8 Mei 2018 14:43 Wib
Kemristekdikti: 90 Persen Teknologi Ketenagalistrikan masih Gunakan Komponen Luar Negeri
Selasa, 17 Oktober 2017 14:11 Wib
Kemristekdikti Nyatakan Indonesia Mengalami Krisis Dosen
Senin, 5 Juni 2017 12:31 Wib
Tingkatkan Mutu Lulusan: Kemristekdikti Atur Kuota Mahasiswa Kedokteran
Jumat, 5 Mei 2017 13:40 Wib
Kemristekdikti: SBMPTN yang Dilakukan Sejak 1976 belum Pernah Bocor
Selasa, 11 April 2017 17:06 Wib
Kemristekdikti Tingkatkan Biaya Hidup Beasiswa Bidikmisi
Jumat, 16 Desember 2016 11:10 Wib
Kemristekdikti: Hasil Riset harus dalam Bentuk Aplikasi
Kamis, 13 Oktober 2016 15:18 Wib
Kemristekdikti: Lulusan Diploma IV bisa Menyandang Gelar Sarjana Terapan
Sabtu, 16 Juli 2016 12:46 Wib