Ganjar: Kemukus Harus Benar-benar Jadi Wisata Religi
Kawasan Gunung Kemukus harus benar-benar dijadikan wisata religi untuk berziarah dan berdoa, tidak untuk berbuat asusila dengan alasan apapun
Sragen, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa kawasan Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen, harus benar-benar menjadi wisata religi.
"Kawasan Gunung Kemukus harus benar-benar dijadikan wisata religi untuk berziarah dan berdoa, tidak untuk berbuat asusila dengan alasan apapun," katanya usai berziarah di makam Pangeran Samudro di kawasan Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen, Kamis.
Terkait dengan hal itu, Ganjar meminta Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk bersikap tegas dalam melarang kegiatan ritual asusila di kawasan Gunung Kemukus.
Kendati demikian, Ganjar mengakui larangan berbagai bentuk kegiatan asusila harus bersifat sistematis agar hasilnya bisa optimal.
Menurut Ganjar, kalau memang kawasan Gunung Kemukus benar-benar digunakan sebagai tempat wisata religi harus dibangun secara fisik untuk kegiatan yang bersifat religius.
"Masyarakat yang ada di sini mesti diajak usaha yang mendukung mereka yang mau wisata religi, bukan disalahgunakan yang lain maka jangan diizinkan untuk izin hiburan, jadi kalau mau mengaji kalau mau ziarah diusahakan," ujarnya.
Ganjar menyebutkan, masyarakat setempat di sekitar kawasan Gunung Kemukus bisa berjualan cenderamata yang bersifat religius seperti kitab suci Al Quran, tasbih, sarung, atau peci.
"Kami juga mendukung penataan fisik tidak hanya sekadar kawasan, tapi juga mental spiritual karena yang menarik ternyata mohon maaf, pelaku yang menyalahgunakan yang sifatnya asusila itu tidak dari sini, melainkan pendatang," katanya.
"Kawasan Gunung Kemukus harus benar-benar dijadikan wisata religi untuk berziarah dan berdoa, tidak untuk berbuat asusila dengan alasan apapun," katanya usai berziarah di makam Pangeran Samudro di kawasan Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen, Kamis.
Terkait dengan hal itu, Ganjar meminta Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk bersikap tegas dalam melarang kegiatan ritual asusila di kawasan Gunung Kemukus.
Kendati demikian, Ganjar mengakui larangan berbagai bentuk kegiatan asusila harus bersifat sistematis agar hasilnya bisa optimal.
Menurut Ganjar, kalau memang kawasan Gunung Kemukus benar-benar digunakan sebagai tempat wisata religi harus dibangun secara fisik untuk kegiatan yang bersifat religius.
"Masyarakat yang ada di sini mesti diajak usaha yang mendukung mereka yang mau wisata religi, bukan disalahgunakan yang lain maka jangan diizinkan untuk izin hiburan, jadi kalau mau mengaji kalau mau ziarah diusahakan," ujarnya.
Ganjar menyebutkan, masyarakat setempat di sekitar kawasan Gunung Kemukus bisa berjualan cenderamata yang bersifat religius seperti kitab suci Al Quran, tasbih, sarung, atau peci.
"Kami juga mendukung penataan fisik tidak hanya sekadar kawasan, tapi juga mental spiritual karena yang menarik ternyata mohon maaf, pelaku yang menyalahgunakan yang sifatnya asusila itu tidak dari sini, melainkan pendatang," katanya.