Anthony Gagal Sumbang Poin Davis Indonesia
Solo, ANTARA JATENG - Petenis Anthony Susanto yang turun di tunggal pertama gagal menyumbangkan poin bagi Indonesia ketika melawan Kuwait dalam babak play off Grup II zona Asia/Oceania 2017 di lapangan Tenis Gelora Manahan Solo, Jumat.
Anthony Susanto harus mengakui keunggulan petenis nomor satu Kuwait Abdullah Maqdes dengan bermain lima set 4-6, 6-4, 6-3, 0-6, 0-6 dengan waktu sekitar tiga jam.
Pada set pertama kedua petenis baik Anthony maupun Maqdes bermain ketat, keduanya saling mengeluarkan kemampuan dengan pukulan backhand dan forehand yang keras dan sulit dikembalikan.
Namun, petenis muda Indonesia Anthony akhirnya mengakui keunggulan lawan pada set pertama dengan skor 4-6.
Pada set kedua Anthony yang mendapatkan dukungan penuh penonton yang memadati lapangan tenis Manahan mampu mengimbangi dan sering terjadi deuce. Anthony berhasil mengambil set kedua dengan 6-4.
Bahkan, Anthony yang bermain konsisten dengan pukulan backhand kerasnya sering mematikan lawan, dan akhirnya menang set ketiga 6-3.
Namun, Anthony yang bermain penuh semangat mengalami kram kaki kanannya memasuki set keempat sehingga harus mengakui keunggulan Maqdes 0-6 sehingga kedudukan 2-2.
Memasuki set penentuan, wasit sempat menghentikan laga karena hujan turun dan membasahi lapangan tenis Manahan, sekitar 30 menit.
Anthony yang mengalami kram kaki dapat memanfaatkan waktu saat pertandingan dihentikan karena hujan, untuk memulihkan agar sehat kembali menghadapi Maqdes yang dikenal memiliki servis keras.
Namun, Anthony harus mengakui lawannya dan secara mental Maqdes lebih unggul sehingga set kelima itu kembali menjadi milik andalan Kuwait tersebut dengan kemenangan telak 6-0.
"Saya baru pertama kali mengikuti tim Davis Indonesia, sehingga masih perlu banyak belajar yang harus diperbaiki," kata Anthony suai pertandingan.
Menurut Anthony, ketika sempat ungggul 2-1, ia terlalu bermain penuh semangat sehingga menguras fisiknya yang berimbas mengalami kram.
Kapten Piala Davis Indonesia Andrian Raturandang berharap tunggal kedua Indonesia Christopher Rungkat mampu mengalahkan petenis Kuwait, Mohammad Ghareeb di pertandingan kedua.
Anthony Susanto harus mengakui keunggulan petenis nomor satu Kuwait Abdullah Maqdes dengan bermain lima set 4-6, 6-4, 6-3, 0-6, 0-6 dengan waktu sekitar tiga jam.
Pada set pertama kedua petenis baik Anthony maupun Maqdes bermain ketat, keduanya saling mengeluarkan kemampuan dengan pukulan backhand dan forehand yang keras dan sulit dikembalikan.
Namun, petenis muda Indonesia Anthony akhirnya mengakui keunggulan lawan pada set pertama dengan skor 4-6.
Pada set kedua Anthony yang mendapatkan dukungan penuh penonton yang memadati lapangan tenis Manahan mampu mengimbangi dan sering terjadi deuce. Anthony berhasil mengambil set kedua dengan 6-4.
Bahkan, Anthony yang bermain konsisten dengan pukulan backhand kerasnya sering mematikan lawan, dan akhirnya menang set ketiga 6-3.
Namun, Anthony yang bermain penuh semangat mengalami kram kaki kanannya memasuki set keempat sehingga harus mengakui keunggulan Maqdes 0-6 sehingga kedudukan 2-2.
Memasuki set penentuan, wasit sempat menghentikan laga karena hujan turun dan membasahi lapangan tenis Manahan, sekitar 30 menit.
Anthony yang mengalami kram kaki dapat memanfaatkan waktu saat pertandingan dihentikan karena hujan, untuk memulihkan agar sehat kembali menghadapi Maqdes yang dikenal memiliki servis keras.
Namun, Anthony harus mengakui lawannya dan secara mental Maqdes lebih unggul sehingga set kelima itu kembali menjadi milik andalan Kuwait tersebut dengan kemenangan telak 6-0.
"Saya baru pertama kali mengikuti tim Davis Indonesia, sehingga masih perlu banyak belajar yang harus diperbaiki," kata Anthony suai pertandingan.
Menurut Anthony, ketika sempat ungggul 2-1, ia terlalu bermain penuh semangat sehingga menguras fisiknya yang berimbas mengalami kram.
Kapten Piala Davis Indonesia Andrian Raturandang berharap tunggal kedua Indonesia Christopher Rungkat mampu mengalahkan petenis Kuwait, Mohammad Ghareeb di pertandingan kedua.