Jakarta, ANTARA JATENG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah
daerah agar melibatkan pondok-pondok pesantren yang tersebar di Jawa
Timur untuk mendapatkan sekaligus meningkatkan sistem pendidikan dan
pelatihan (diklat) .
"Tidak lupa mengajak pondok-pondok pesantren yang banyak tersebar di
Jawa Timur untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan yang
berguna. Ini saya lihat juga sudah mulai dilakukan di Jawa Timur," kata
Presiden Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Presiden menyampaikan hal itu dalam rapat terbatas mengenai proyek
strategis nasional dan program prioritas nasional di Provinsi Jawa Timur
(Jatim) yang juga dihadiri oleh Gubernur Jatim Soekarwo.
"Untuk Jawa Timur, saya minta perhatian khusus kepada tiga sektor
utama yang menyangga perekonomian di Jatim yaitu industri pengolahan,
perdagangan dan jasa serta di sektor pertanian," ungkap Presiden.
Pertumbuhan di tiga sektor tersebut, menurut Presiden, membuat
pertumbuhan di wilayah Jawa Timur relatif tinggi dan berkesinambungan.
Pada 2016 perekonomian di Jawa Timur tumbuh senilai 5,55 persen, lebih
tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan nasional.
"Saya yakin pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi, jika kita bisa
fokus lagi untuk melakukan langkah-langkah terobosan, meningkatkan
kinerja di sektor unggulan tadi baik dengan mempercepat pembangunan
infrastruktur, mendukung pengurangan biaya logistik, bantuan teknis
maupun penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas," kata Presiden.
Presiden Jokowi juga mengingatkan pertumbuhan yang semakin tinggi
juga harus berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan di Jawa Timur
yang masih berada pada level 11,85 persen atau 1,15 lebih tinggi dari
rata-rata nasional.
"Dan juga dalam upaya mengurangi ketimpangan pendapatan nasional,
yang masih berada di tingkat lebih tinggi yaitu 0,402 dibandingkan
rata-rata nasional 0,397. Dan sejalan menguatnya sektor industri dan
perekonomian di Jawa Timur, saya juga memberikan penekanan khususnya
pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas,"
demikian Presiden Jokowi.
Presiden meminta program pendidikan dan pelatihan vokasi dilakukan secara masif dengan melibatkan kalangan industri.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 3 tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan pada 8
Januari 2016, ada 21 proyek strategis nasional di Lampung.
Proyek-proyek itu adalah Jalan Tol Pandaan - Malang (37,62
kilometer); Jalan Tol Solo - Ngawi (90 kilometer); Jalan Tol Ngawi -
Kertosono (87 kilometer); Jalan Tol Mojokerto - Surabaya (36 kilometer);
Jalan Tol Gempol - Pandaan (14 kilometer); Jalan Tol Gempol - Pasuruan
(34,15 kilometer)l Jalan Tol Waru (Aloha) - Wonokromo - Tanjung Perak
(18,2 kilometer).
Selanjutnya pembangunan jembatan layang (fly over) dari dan menuju Terminal Teluk Lamong; rel ganda (double track)
kereta api Jawa Selatan yang melintang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakarta dan Jawa Timur; kilang minyak Tuban (ekspansi); pembangunan
kilang mini gas alam cair (LNG) dan stasiun LNG-LNCG.
Kemudian, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan; Bendungan
Bajulmati; Bendungan Nipah, Bendungan Bendo; Bendungan Gongseng;
Bendungan Tukul; Bendungan Tugu; Bendungan Semantok; Bendungan Bagong;
serta percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih
untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional, termasuk di Jawa Timur.
Berita Terkait
Gibran kembali berkantor setelah penetapan wakil presiden terpilih
Kamis, 25 April 2024 16:26 Wib
Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK
Selasa, 2 April 2024 9:49 Wib
Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 14:14 Wib
Presiden Jokowi tinjau banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 9:15 Wib
Gibran tetap berkantor setelah KPU tetapkan presiden-wakil presiden
Kamis, 21 Maret 2024 11:35 Wib
Pilkada Jateng, Gerindra harus koalisi meski perolehan kursi di DPRD
Senin, 11 Maret 2024 21:15 Wib
Presiden Jokowi tandai pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar
Jumat, 8 Maret 2024 20:34 Wib
Presiden minta TNI-Polri amati perkembangan teknologi dalam perang
Rabu, 28 Februari 2024 12:59 Wib