Semarang, Antara Jateng - Tuan rumah PSIS gagal meraih angka penuh setelah bermain imbang melawan tamunya PSPS Pekanbaru 0-0 pada lanjutan babak 16 besar Grup D turnamen sepak bola Indonesia Soccer Championship (ISC) B di Stadion Jatidiri Semarang, Jateng, Minggu petang.
Dengan hasil ini maka tim Mahesa Jenar dan PSPS sama-sama mengumpulkan nilai lima dari empat kali main yaitu sekali menang, sekali seri, dan sekali kalah. Sedangkan pimpinan klasemen sementara dipegang Persekap Pasuruan dengan nilai enam dari empat kali main, dua kali menang, dan dua kali kalah, sedangkan PSGC Ciamis juga mengumpulkan nilai lima dari empat kali main.
PSIS dan PSPS masih menyisakan dua pertandingan yaitu sekali di kandang menjamu PSGC Ciamis (bagi PSIS) dan menjamu Persekap Pasuruan (bagi PSPS) dan sekali main di luar kandang melawan Persekap Pasuruan (bagi PSIS) dan melawan PSGC Ciamis (bagi PSPS).
Sebenarnya tuan rumah memiliki kesempatan mencetak gol setelah pada babak pertama kedua tim bermain tanpa gol setelah PSIS mendapat penalti pada menit ke-70 setelah pemain depan Johan Yoga diganjal pemain PSPS Doly Ramahdan Gultom di daerah terlarang.
Johan Yoga yang bertindak sebagai eksekutor gagal memanfaatkan peluang tersebut karena tendangannya terlalu tinggi di atas mistar gawang PSPS yang dijaga Susanto yang pada pertandingan ini tampil solid dengan menahan gempuran-gempuran pemain tuan rumah.
Pada menit ke-70 tersebut PSPS hanya tampil dengan 10 pemain karena Doly Ramahdan Gultom mendapatkan kartu merah setelah dua kali menerima kartu kuning, tetapi tim tamu tidak tampil bertahan tetapi justru tampil terbuka dengan menekan lini pertahanan PSIS yang membuat pemain belakang dan kiper tuan rumah Syaiful Amar harus bekerja keras untuk menyelematkan gawangnya.
Sementara itu pada menit ke-88, tuan rumah PSIS juga harus tampil dengan 10 pemain karena pemainnya Ahmad Agung Setia Budi yang masuk menggantikan Johan Yoga pada babak kedua juga mendapat kartu merah dari wasit karena mengganjal dengan keras pemain PSPS Redo Rinaldi.
Selain kedua kartu merah tersebut, wasit M Nizar dari Gresik, Jatim, mengeluarkan kartu kuning untuk Firman Septian (PSPS) dan Arif Yanggi Rahman (PSIS). Sampai pertandingan usai kedudukan masih tetap 0-0.
Pelatih PSPS Pekanbaru hanson Marawis mengatakan, kedua tim sama-sama tampil bagus dan 'fair play' serta tidak ada yang merasa dirugikan.
"Terus terang PSPS sekarang ini adalah tim yang barus dibentuk dengan materi pemain tim pra-PON Riau. Pada pertandingan ini kita memang lebih mengandalkan serangan balik dan itu memang sudah kami persiapkan sejak awal karena dalam grup ini PSIS termasuk tim yang bagus," katanya.
Asisten Pelatih PSIS Sumardi Widodo mengatakan, hasil seri ini memang cukup merugikan tim karena ini pertandingan di kandang sendiri tetapi dalam kondisi permainan yang seperti ini tentunya hasil ini patus disyukuri.
"Terus terang setelah penalti itu gagal maka kepercayaan diri pemain menjadi menurun dan tentunya lini tengah kita kurang tenang," katanya.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan, tidak perlu mencari kesalahan atau kambing hitam terhadap hasil pertandingan ini dan tentunya hasil ini harus menjadi evaluasi untuk dua pertandingan sisa mendatang.
"Semua tim yang berada di Grup D ini masih memiliki peluang yang sama untuk melangkah ke babak delapan besar. Kami harus melakukan evaluasi untuk dua pertandingan sisa mendatang," katanya.