Borobudur, Antara Jateng - Sekitar 100 anggota berbagai kelompok kesenian rakyat mengikuti kegiatan "Jelajah Pusaka Borobudur" dalam rangkaian agenda tahunan "Ruwat-Rawat Borobudur 2016" di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Kegiatan 'Jelajah Pusaka Borobudur' ini untuk menggali lebih kaya lagi inspirasi atas nilai-nilai seni dan budaya dari Candi Borobudur. Pesertanya umumnya kalangan generasi muda," kata Ketua Komunitas Warung Info Jagad Cleguk Borobudur Kabupaten Magelang (penyelenggara "Ruwat-Rawat Borobudur") Sucoro di Borobudur, Magelang, Sabtu.
Ia mengatakan mereka berasal dari 48 kelompok kesenian rakyat dari beberapa desa di sekitar Candi Borobudur maupun tempat lainnya di Kabupaten Magelang, seperti Desa Genito, Cebongan, dan Clapar, Kecamatan Windusari, danDesa Sutopati, Kecamatan Kajoran.
Selain itu, Desa Citran, Kecamatan Pakis, Desa Bawang, Kecamatan Grabag, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Desa Krageman, Kecamatan Srumbung, Desa Sambeng, Giritengah, dan Giripurno, Kecamatan Borobudur.
Kegiatan "Jelajah Pusaka Borobudur" itu berlangsung mulai 23-27 April 2016, antara lain berupa dialog budaya, pelatihan, dan lokakarya bertema "Relief Borobudur Sumber Inspirasi Karya Seni Pertunjukan".
Narasumber kegiatan, ujarnya, antara lain sejumlah pengajar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, pejabat dari Balai Konservasi Borobudur, dan Taman Wisata Candi Borobudur.
"Selama ini sejumlah kelompok kesenian telah melahirkan karya baru, berupa Sendratari Kidung Karmawibangga, yang sumber inspirasinya dari relief Candi Borobudur. Hal serupa dikembangkan juga untuk kelompok-kelompok yang lain untuk melahirkan lakon-lakon baru dari inspirasi relief tersebut," katanya.
Ia mengatakan selama ini mereka menghidupi kelompok keseniannya yang berbasis, antara lain tarian kuda lumping, jatilan, topeng ireng, lengger, dan grasak.
Pada masa mendatang, ujarnya, dengan basis tarian tradisional tersebut, mereka menyusun cerita dan mengemas menjadi Sendratari Kidung Karmawibangga yang bisa melahirkan berbagai lakon. Relief Karmawibangga di Candi Borobudur meliputi 160 panel yang secara umum bercerita tentang hukum sebab-akibat.
"Untuk melahirkan karya dari sumber inspirasi cerita Karmawibangga tersebut, mereka harus menyerap dan menguasai tentang berbagai hal atas relief tersebut, termasuk kepentingan kepariwisataan dan sejarah Candi Borobudur yang memiliki nilai-nilai universal," ujarnya.
Agenda seni dan budaya "Ruwat-Rawat Borobudur" selama 18 April hingga 1 Juni 2016 sebagai penyelenggaraan tahunan ke-13 yang diprakarsai Komunitas Warung Info Jagad Cleguk Borobudur.
Berbagai kegiatan, antara lain pentas kesenian rakyat, sarasehan budaya, seminar pariwisata, jelajah pusaka, loka karya seni budaya, prosesi tradisi masyarakat, festival kesenian rakyat, pentas kolosal Sendratari Kidung Karmawibangga, dan kirab budaya.
Berita Terkait
Pemkab Temanggung sediakan bantuan gratis benih tembakau 100-120 kg
Selasa, 23 April 2024 16:14 Wib
Ketepatan waktu perjalanan kereta api mendekati 100 persen
Senin, 8 April 2024 19:19 Wib
Ada posko mudik di Gombel Semarang berkapasitas 100 motor
Rabu, 3 April 2024 22:40 Wib
Bank Mega Syariah Semarang bagikan 100 paket sembako bagi warga kirang mampu
Rabu, 3 April 2024 15:00 Wib
100 CCTV pantau arus mudik di sepanjang Tol Semarang-Batang
Jumat, 29 Maret 2024 20:54 Wib
Jalan rusak di Jateng pascabanjir capai 100 kilometer
Selasa, 26 Maret 2024 8:32 Wib
Pemprov Jateng siapkan 100 kali Gerakan Pangan Murah
Rabu, 28 Februari 2024 22:00 Wib
Penjabat Bupati Magelang: Persiapan pemilu sudah 100 persen
Selasa, 13 Februari 2024 14:09 Wib