Pidato politik dia menyatakan itu, dalam acara Rapimnas Golkar, di Jakarta, Sabtu malam, yang dihadiri Menteri Koordinasi bidang Politik, Hukum, dan HAM, Luhut Pandjaitan, dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
Istilah "hukum menjadi panglima" dicetuskan pada awalnya oleh Prof Dr Yusril Mahendra SH, dalam pidato pengukuhan guru besarnya di Universitas Indonesia, tidak lama setelah reformasi bisa menggantikan Orde Baru.
Aburizal meminta seluruh kader Golkar untuk tidak hanyut dan berkecil hati dengan kenyataan yang ada terkait polemik kepengurusan Partai Golkar.
"Kita tidak boleh berkecil hati, tidak boleh mengutuk gelapnya malam, tetapi harus menyalakan api pelita," kata dia.
Dia pun meminta ajang Rapimnas untuk segera bersikap atas penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang menurut dia sebaiknya dilaksanakan tahun ini.
"Sedih, pahit, kita harus bisa memahami situasi dan kondisi. Kita harus pandai membaca situasi," kata Aburizal.
Berita Terkait
Akom Pernah Ingatkan kepada Ical agar Novanto tidak Terlibat Pekerjaan KTP-el
Senin, 16 Oktober 2017 16:29 Wib
Dedi Mulyadi adakan Pertemuan dengan Ical
Jumat, 29 September 2017 17:52 Wib
Setya Novanto Hargai Usulan Ical soal cawapres Golkar
Selasa, 23 Mei 2017 15:31 Wib
Ical Undang Jokowi untuik Hadir di Munas Partai Golkar
Kamis, 12 Mei 2016 16:12 Wib
Ical: Tidak ada Kubu-Kubuan,Semua Harus Bersama Demi Kemajuan Golkar
Senin, 18 April 2016 11:18 Wib
Andi Sinulingga: Ical-Agung Sudah Sepakat Munas Golkar Tetap Digelar
Minggu, 6 Maret 2016 7:46 Wib
Ical Persilakan Ade Komaruddin Maju sebagai Calon Ketum Golkar
Minggu, 7 Februari 2016 16:55 Wib
Menkumham Ajak Kubu Agung Merapat ke Ical
Kamis, 28 Januari 2016 15:55 Wib