Kelompok gerilyawan Taliban merebut Kota Kunduz, Ibu Kota Provinsi Kunduz, pada 29 September. Mereka menguasai kota tersebut selama dua pekan.
Pada 3 Oktober, pasukan pimpinan AS secara keliru melancarkan serangan udara terhadap rumah sakit itu selama bentrokan antara pasukan keamanan Afghanistan dan petempur Taliban.
"Sebanyak 30 orang kini dikonfirmasi tewas akibat serangan pada 3 Oktober, naik dari 22, sebagaimana dilaporkan sebelumnya. Satu lagi anggota staf MSF baru-baru ini dikonfirmasi meninggal. Itu berarti MSF telah mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan sebanyak 13 anggota staf MSF dan 10 pasien. Tujuh mayat lagi ditemukan dari bawah puing tapi tak bisa diidentifikasi. Mayat tersebut diperkirakan adalah salah satu anggota staf MSF, tapi itu belum dikonfirmasi," kata organisasi Doctors Without Borders.
Identitas keempat korban lagi masih belum diketahui, kata MSF sebagaimana diberitakan Xinhua, Minggu siang. Ditambahkannya, "Semuanya telah dikuburkan."
Serangan tersebut menghancurkan seluruh rumah sakit itu, dan sedikitnya 27 anggota staf MSF dan beberapa pasien serta perawat mereka cedera akibat serangan tersebut.
Saat penyelidikan dilakukan oleh pasukan NATO dan AS di Afghanistan, MSF telah berulangkali menyerukan pembentukan komite independen internasional untuk menyelidiki serangan itu.
Pada Sabtu, misi Resolute Support (RS) --pimpinan NATO-- menyatakan Tim Penilaian Korban Jiwa Sipil Gabungan RS (CCAT) melanjutkan penyelidikannya mengenai peristiwa itu.
"Untuk memastikan penyelidikan nasional AS dilakukan dengan cara mandiri dan tidak bias, Jenderal John Campbell, Komandan Resolute Support, telah menunjuk May. Jend. Angkatan Darat AS William Hickman dan dua Brigadir Jenderal --semuanya di luar komando-- untuk melakukan penyelidikan mengenai serangan tersebut. Mereka akan melanjutkan pekerjaan mengenai penyelidikan nasional yang dimulai oleh Brig. Jend. Richard Kim," kata RS di dalam satu pernyataan.
"Penyelidikan itu independen, dan hasil penyelidikan tersebut tidak terikat oleh temuan penyelidikan lain," tambah pernyataan RS.
Berita Terkait
Bhabinkamtibmas Polsek Gajahmungkur tolong korban mobil terguling
Jumat, 3 Mei 2024 16:42 Wib
Jasad Suparman ditemukan di muara Kanal Banjir Timir
Sabtu, 27 April 2024 22:18 Wib
Pengusaha korban penyerobotan tanah di Semarang minta polisi lanjutkan penyidikan
Jumat, 26 April 2024 23:39 Wib
Nahkoda asal Pemalang jadi korban tewas kebakaran kapal di PPS Cilacap
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
BPJS Ketenagakerjaan peduli korban banjir di Demak
Selasa, 23 April 2024 10:10 Wib
7 korban tewas kebakaran ruko Mampang ditemukan satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 8:26 Wib
Hilang 4 hari, Madiyono ditemukan tewas di Sungai Gondang Temanggung
Rabu, 17 April 2024 20:06 Wib
Korban tewas kecelakaan bus Rosalia Indah bertambah
Minggu, 14 April 2024 15:20 Wib