Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Borneo Institute of Indigenous Studies (BorIIS), Universiti Malaysia Sabah (UMS), menandai perpanjangan ikatan kerja sama kedua perguruan tinggi.
Penandatanganan Letter of Intent yang dilakukan di Kampus UMS Kota Kinabalu, Sabah, menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama selama 5 tahun ke depan.
Kerja sama tersebut telah melibatkan berbagai kegiatan dalam kerangka Tri Darma Perguruan Tinggi, termasuk pertukaran dosen, penyelenggaraan konferensi internasional bersama, publikasi, dan pertukaran mahasiswa.
Fokus kolaborasi saat ini terutama terarah pada riset tentang akses pelayanan publik bagi migran tanpa dokumen.
Baca juga: Unsoed raih terbaik kedua penyelenggaraan SAKIP
Delegasi dari FISIP Unsoed dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Prof. Dr. Slamet Rosyadi didampingi Ahmad Sabiq yang merupakan seorang peneliti dan dosen Ilmu Politik.
Kedatangan delegasi FISIP Unsoed disambut oleh Direktur BorIIS Dr. Normah Abdul Latif dan mantan Direktur BorIIS Prof. Dr. Rosazman Husin serta dihadiri oleh para peneliti dan staf BorIIS.
"Perpanjangan Letter of Intent ini adalah langkah penting untuk memperkuat hubungan antara FISIP Unsoed dan BorIIS UMS. Kami berharap kerja sama ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman dan penyelesaian masalah-masalah sosial yang relevan di Indonesia maupun di Malaysia," ujar Prof. Slamet Rosyadi.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan masyarakat luas, juga menjadi landasan untuk kolaborasi lebih lanjut dalam upaya memajukan pengetahuan dan mempererat hubungan bilateral antara dua negara.
Baca juga: Unsoed cabut peraturan rektor terkait besaran UKT 2024
Baca juga: Pantia Pusat UTBK Unsoed selenggarakan sosialisasi UTBK 2024
Baca juga: BEM Unsoed desak rektorat evaluasi kenaikan UKT bagi mahasiswa baru