Magelang (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Nur Ali meminta anggota Polri dan TNI saling bersinergi dalam pengamanan pemilihan kepala daerah di provinsi setempat, termasuk Kota Magelang.
Kapolda di Magelang, Selasa, mengatakan secara keseluruhan pihaknya bakal menerjunkan sekitar 14.500 personel untuk mengamankan pilkada di Jateng.
Ia mengatakan hal tersebut saat memimpin apel kesiapan personel dan sarana prasarana dalam rangka Operasi Mantap Praja 2015 di Alun-alun Kota Magelang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, Dandim 0705 Magelang Letkol Arm I Made Gede Antara, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang nomor urut 1 (Sigit-Windarti), nomor urut 2 (Moch Haryanto), dan calon Wakil Wali Kota Magelang nomor 3 (Priyo Waspodo).
"Pilkada di Jawa Tengah harus aman, tertib, dan nyaman. Apalagi Kota Magelang yang notabene merupakan kota militer," kata Kapolda.
Ia menyebutkan, sekitar 1/3 wilayah Kota Magelang dimiliki tentara. Bahkan, jumlah personel TNI bisa dimungkinkan lebih banyak dari daftar pemilih tetap (DPT) sejumlah 89.112 orang.
"Artinya, kekuatan keamanan di Kota Magelang sangat besar, maka pelaksanaan pilkada pun harus aman. Sebagai orang Magelang, malu saya kalau pilkadanya tidak aman. Jadikan kota ini sebagai contoh bagi daerah lain," katanya.
Mantan Kapolda Sumatera Barat ini juga mengapresiasi kesiapan anggota TNI dalam pengamanan pilkada nanti. Dia juga berpesan agar anggota TNI bisa bersinergi dengan anggota Polres Magelang Kota.
"Kota Magelang sama seperti Cimahi dan Malang yang merupakan basis militer. Dandim 0705 Magelang pun pernah mengenyam pendidikan di Cimahi, maka saya harap Dandim bisa ikut mengamankan pilkada dan kita bisa saling bekerja sama," katanya.