"Secara keseluruhan, baru 13 persen investor pasar modal di seluruh Indonesia yang telah menggunakan fasiltais AKSes," kata Kepala Unit Komunikasi Perusahaan KSEI Zylvia Thirda di Semarang, Kamis.
Zylvia mengatakan melalui fasilitas AKSes, investor sebagai nasabah pemegang rekening KSEI dapat memonitor posisi dan mutasi efek miliknya yang disimpan di satu atau beberapa subrekening efek secara "online" dan "real time".
Bahkan untuk memberikan kemudahan bagi investor, KSEI sejak Juli 2011 sudah menghadirkan fasilitas AKSes Mobile, sehingga dapat menjadi solusi bagi investor dengan mobilitas tinggi yang terbatas melakukan login ke laman menggunakan komputer atau notebook.
"Adanya AKSes Mobile, investor dapat melakukan monitoring kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi yang tersedia untuk smartphone dan tablet," katanya.
Zylvia menambahkan bahwa dengan adanya fasilitas AKSes, maka dapat menumbuhkan kepercayaan dan rasa aman untuk berinvestasi di pasar modal karena dapat memonitor secara langsung kepemilikan efek dalam subrekening efek miliknya.
Untuk jumlah investor, di Jateng tercatat ada 17 ribu yang sudah memiliki Single Investor Identification (SID), sedangkan total rekening efek se-Indonesia sekitar 320 ribuan dan satu investor dapat memiliki lebih dari satu Sub Rekening Efek. Sementara jika dilihat di Kota Semarang jumlah investor yang punya SID sebanyak enam ribu investor dengan 7.700 rekening.
Ia menambahkan bahwa bagi investor baru dipastikan sudah memiliki kartu AKSes, sementara investor lama yang belum memilikinya dapat dibuatkan oleh KSEI atas permintaan broker.
PT KSEI terus mendorong pemanfaatan AKSes di antaranya dengan memberikan edukasi kepda investor, perusahaan efek, media, dan mahasiswa. Sebelumnya kegiatan dilakukan di Malang, Pekanbaru, Yogyakarta, kemudian Semarang, dan berikutnya Makasar.