Ken Saras Kembangkan Pengobatan Kanker
Direktur Utama Rumah Sakit Ken Saras, Sri Kadasih usai pembukaan "Integrated Cancer Center" (ICC) di Semarang, Kamis, mengatakan untuk ini nantinya ada tiga dokter dari Rumah Sakit Nanyang yang berada di rumah sakit, yaitu Li Xiang Tao, Zhou Guo Hua, dan Yu Zhen Yang.
"Perizinan bagi ketiga dokter dari Rumah Sakit Nanyang ini sudah tidak ada masalah," katanya menegaskan.
"Mereka bekerja sama dengan dokter di sini melakukan berbagai penelitian dalam rangka menanggulangi permasalahan pengobatan kanker yang ada di Indonesia khususnya dan Jawa Tengah khususnya," katanya.
Ia mengatakan, meskipun dengan memadukan metode pengobatan medis (kedokteran Barat), pengobatan tradisional China (TCM), maupun Indonesia, dalam menangani penyakit ini tetap melakukan prosedur medis, yaitu pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi, sedangkan pengobatan tradisional China tersebut dilakukan setelah itu.
Ia menambahkan, metode pengobatan medis di rumah sakit ini saat ini didukung dengan peralatan yang nyaris lengkap, seperti Sumber Daya Manusia (SDM) para dokter ahli onkologi, serta peralatan canggih yang menunjang pemeriksaan seperti alat radiologi diagnotic mulai dari pesawat rontgen, mammografi, CT Scan 128 slices, MRI 1,5 tesla, serta alat radioterapi UNAC.
Hal itu, lanjut dia, juga masih ditunjang dengan khemoterapi dan laboratorium pathologi anatomi dan laparacopy atau endoscopy.
Dalam pelayanan kanker di rumah sakit ini, akan dipadukan dengan pengobatan "complementer alternatif" yaitu dengan metode pengobatan herbal dari China dan akan ditangani para ahli TCM yang sekaligus akan melakukan alih teknologi kepada para dokter Indonesia.
"Pengobatan herbal dan akupuntur sudah diakui oleh dunia pelayanan kesehatan," katanya menegaskan.
Dengan adanya ICC ini diharapkan pelayanan untuk penderita kanker dapat lebih tertangani, baik mereka penderita lama (sudah ditangani metode medis) maupun penderita dengan dugaan kanker yang memerlukan deteksi dini.
Kemudian pasien kanker yang memerlukan terapi penyinaran (radioterapi) akan tertangani lebih cepat sehingga pertumbuhan sel-sel kanker dapat dihambat, kemudian terjadi peningkatan kualitas hidup penderita kanker karena dengan penggunaan obat herbal pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Akibatnya diharapkan terjadi peningkatan usia harapan hidup para penderita kanker, serta mereka dapat tertangani di Indonesia dan tidak perlu ke luar negeri.