Bunker RS Kariadi Peninggalan Belanda?
"Itu dugaan sementara, kami tadi sudah memotret bagian-bagian bangunan itu untuk melengkapi laporan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah," kata Kepala Disbudpar Kota Semarang Nurjanah di sela meninjau bunker yang berada di areal RSUP dr Kariadi Semarang, Rabu.
Nurjanah bersama rombongan tim dari Disbudpar Kota Semarang meninjau lokasi penemuan bunker untuk melengkapi data dengan hasil foto-foto bangunan bunker dan berkoordinasi dengan RSUP dr Kariadi Semarang untuk selanjutnya mengirim laporan ke BP3 Jateng yang berada di Kabupaten Klaten.
"Laporan secara lisan sebenarnya sudah kami sampaikan ke BP3. Kami sebelumnya cek dan ternyata benar ada bunker. Ini kami foto bagian-bagian bangunan itu sebagai data untuk melengkapi laporan," katanya.
Dari aspek material bangunan, kata dia, seperti batu bata dan sebagainya memang seperti konstruksi bangunan lama zaman Belanda, yakni berbentuk bunker yang dibangun di perbukitan.
Ia mengatakan berdasarkan kesimpulan sementara kemungkinan bunker itu untuk tempat persembunyian dan penyimpanan karena ada lubang angin persis di atas pintu, serta ditemukan pula instalasi listrik yang digunakan untuk lampu penerangan.
"Dugaan sementara kami memang bangunan untuk bersembunyi zaman Belanda. Namun, untuk kepastiannya menunggu hasil kajian dari BP3 setelah menindaklanjuti laporan ini. Memang perlu kajian dari para ahli untuk menentukan status bangunan bunker ini," katanya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa bangunan yang berbentuk oval tanpa terusan (buntu) itu juga masih dikaji kemungkinannya bisa menjadi objek wisata yang bisa menjadi salah satu potensi pariwisata Kota Semarang.
"Ya nantilah, masalah objek wisata itu semua bangunan bisa. Namun, apa potensinya kan perlu diperdalam dulu, sebab bunker itu kan buntu atau tidak ada terusannya," kata Nurjanah.