Rapimnas III PPM, Dudung: Perkuat wawasan kebangsaan songsong Indonesia Emas 2045
Hanya dengan peran aktif pemuda, Indonesia Emas 2045 akan terwujud.
Mataram (ANTARA) - Jenderal TNI Purn. Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. mengajak seluruh unsur kepemudaan, khususnya pengurus dan anggota Pemuda Panca Marga (PPM) di seluruh Indonesia, untuk memperkuat pemahaman wawasan kebangsaan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dudung mengemukakan hal itu saat pembekalan penguatan wawasan kebangsaan dalam rangkaian acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III PPM di Gedung Graha Bhakti Praja Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, Jumat (2/8).
"Saat ini kita sedang mengalami era disrupsi. Telah terjadi perubahan mendasar dari sebuah sistem tatanan ke cara baru yang cenderung menggunakan platform teknologi," jelas Dudung, sebagaimana rilis dari PPM yang diterima pada hari Senin.
Menurut KSAD ke-33 ini, ciri perubahan yang terjadi di era disrupsi adalah adanya perubahan karakter generasi. Jaringan internet yang terbuka diiringi dengan penyebaran berita-berita bohong melalui berbagai platform media akan membahayakan apabila tidak diimbangi dengan literasi yang memadai.
Dudung juga mengurai tantangan dan ancaman menuju Indonesia Emas 2045 bahwa pada era "kebohongan" dapat menjadi "kebenaran" dengan memainkan emosi dan perasaan yang pada gilirannya akan muncul budaya baru yang tumbuh dan berkembang dengan mengultuskan kelompok tertentu atau menganggap kelompoknya yang paling benar.
"Bangsa ini milik bersama, bukan hanya untuk kelompok tertentu," tegas Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) periode 2021—2023 ini
Lebih lanjut dia memaparkan perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia mulai era sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan, dan hingga saat ini.
Menurut dia, sejarah telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sangat kuat pada saat menghadapi ancaman eksternal. Hal ini karena secara alami bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai pemersatu bangsa yang menjadi nilai dasar saat bangsa menghadapi "musuh bersama", yaitu menghormati perbedaan, mendahulukan kepentingan umum, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, optimisme, dan nasionalisme.
"Nilai-nilai bangsa Indonesia tersebut harus dipahami sebagai wawasan kebangsaan," kata Jenderal Purn. Dudung.
Di akhir pembekalannya, Dudung menekankan kepada organisasi kepemudaan, khususnya PPM, harus mampu menjadi garda depan dalam menghadapi tantangan tersebut.
"Pemuda adalah motor penggerak perubahan. Mereka memiliki energi, kreativitas, dan idealisme yang diperlukan untuk membawa bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Hanya dengan peran aktif pemuda, Indonesia Emas 2045 akan terwujud," pungkasnya.
Baca juga: PPM dukung izin tambang ke ormas keagamaan asalkan profesional
Baca juga: Pemuda Panca Marga kutuk tindakan brutal OPM
Sebelumnya, dalam rangkaian acara pembukaan Rapimnas III PPM yang bertema Perkuat Sinergi untuk Melanjutkan Pengabdian bagi Kemajuan Negeri ini, Dudung dianugerahi pembaretan dan pemakaian jaket PPM oleh Ketua Umum PPM Berto Izaak Doko, S.H.
"Penganugerahan pembaretan serta pemakaian jaket PPM kepada Jenderal (Purn.) Dudung mengingat beliau adalah bagian dari keluarga besar yang tidak dapat dipisahkan dengan PPM dan LVRI," jelas Berto.
Acara Rapimnas III PPM pada tahun ini dibuka langsung oleh Ketua DPP LVRI yang diwakili oleh Kabankum/Hubanlem Irjen Pol. Purn. Drs. Zainal Abidin Ishak, S.H. serta dihadiri Karo Bidang Organisasi DPP LVRI Kombes Pol. Purn. Drs. R.H. Hari Waluyo, M.B.A., Ketua DPD LVRI NTB Brigjen TNI Purn. H. Abdul Kadir S.Ip. dan jajaran.
Hadir pula Mayjen TNI Purn. Karmin Suharna, S.I.P., M.A, Pj. Gubernur NTB yang diwakili Sekda Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Komandan Korem 162 Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han, Komandan Kodim 1606 Kota Mataram NTB Kolonel Arm. Arif Rahman, S.Sos., M.M, perwakilan TNI AU dan TNI AL NTB, jajaran organisasi Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) NTB, jajaran organisasi FKPPI NTB, serta tamu undangan lainnya.
Selain itu, turut hadir pediri dan mantan Ketua Umum PPM Joesoef Faisal dan Ibu, Sekertaris Dewan Pertimbangan Pusat (Wantimpus) PPM Suryo Susilo, mantan Ketua Umum PPM Djoko Purwongemboro, dan mantan Sekjen PPM Made Djayantara.
Sejumlah senior PPM juga hadir pada Rapimnas III PPM, antara lain, Unggul Budi Sambodo, Agus Budihartono, Nehri Mangkuto Ameh, Sekjen PPM Delwan Noer, Ketua KK PPM Saut Arthur Lumban Raja, Wadan Korps Yudha Putra PPM Lingga Dwisaputra, jajaran PP PPM, ketua dan sekretaris PD PPM provinsi se-Indonesia, ketua PC PPM kabupaten/kota se-Provinsi NTB.
Dudung mengemukakan hal itu saat pembekalan penguatan wawasan kebangsaan dalam rangkaian acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III PPM di Gedung Graha Bhakti Praja Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, Jumat (2/8).
"Saat ini kita sedang mengalami era disrupsi. Telah terjadi perubahan mendasar dari sebuah sistem tatanan ke cara baru yang cenderung menggunakan platform teknologi," jelas Dudung, sebagaimana rilis dari PPM yang diterima pada hari Senin.
Menurut KSAD ke-33 ini, ciri perubahan yang terjadi di era disrupsi adalah adanya perubahan karakter generasi. Jaringan internet yang terbuka diiringi dengan penyebaran berita-berita bohong melalui berbagai platform media akan membahayakan apabila tidak diimbangi dengan literasi yang memadai.
Dudung juga mengurai tantangan dan ancaman menuju Indonesia Emas 2045 bahwa pada era "kebohongan" dapat menjadi "kebenaran" dengan memainkan emosi dan perasaan yang pada gilirannya akan muncul budaya baru yang tumbuh dan berkembang dengan mengultuskan kelompok tertentu atau menganggap kelompoknya yang paling benar.
"Bangsa ini milik bersama, bukan hanya untuk kelompok tertentu," tegas Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) periode 2021—2023 ini
Lebih lanjut dia memaparkan perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia mulai era sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan, dan hingga saat ini.
Menurut dia, sejarah telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sangat kuat pada saat menghadapi ancaman eksternal. Hal ini karena secara alami bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai pemersatu bangsa yang menjadi nilai dasar saat bangsa menghadapi "musuh bersama", yaitu menghormati perbedaan, mendahulukan kepentingan umum, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, optimisme, dan nasionalisme.
"Nilai-nilai bangsa Indonesia tersebut harus dipahami sebagai wawasan kebangsaan," kata Jenderal Purn. Dudung.
Di akhir pembekalannya, Dudung menekankan kepada organisasi kepemudaan, khususnya PPM, harus mampu menjadi garda depan dalam menghadapi tantangan tersebut.
"Pemuda adalah motor penggerak perubahan. Mereka memiliki energi, kreativitas, dan idealisme yang diperlukan untuk membawa bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Hanya dengan peran aktif pemuda, Indonesia Emas 2045 akan terwujud," pungkasnya.
Baca juga: PPM dukung izin tambang ke ormas keagamaan asalkan profesional
Baca juga: Pemuda Panca Marga kutuk tindakan brutal OPM
Sebelumnya, dalam rangkaian acara pembukaan Rapimnas III PPM yang bertema Perkuat Sinergi untuk Melanjutkan Pengabdian bagi Kemajuan Negeri ini, Dudung dianugerahi pembaretan dan pemakaian jaket PPM oleh Ketua Umum PPM Berto Izaak Doko, S.H.
"Penganugerahan pembaretan serta pemakaian jaket PPM kepada Jenderal (Purn.) Dudung mengingat beliau adalah bagian dari keluarga besar yang tidak dapat dipisahkan dengan PPM dan LVRI," jelas Berto.
Acara Rapimnas III PPM pada tahun ini dibuka langsung oleh Ketua DPP LVRI yang diwakili oleh Kabankum/Hubanlem Irjen Pol. Purn. Drs. Zainal Abidin Ishak, S.H. serta dihadiri Karo Bidang Organisasi DPP LVRI Kombes Pol. Purn. Drs. R.H. Hari Waluyo, M.B.A., Ketua DPD LVRI NTB Brigjen TNI Purn. H. Abdul Kadir S.Ip. dan jajaran.
Hadir pula Mayjen TNI Purn. Karmin Suharna, S.I.P., M.A, Pj. Gubernur NTB yang diwakili Sekda Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Komandan Korem 162 Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han, Komandan Kodim 1606 Kota Mataram NTB Kolonel Arm. Arif Rahman, S.Sos., M.M, perwakilan TNI AU dan TNI AL NTB, jajaran organisasi Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad) NTB, jajaran organisasi FKPPI NTB, serta tamu undangan lainnya.
Selain itu, turut hadir pediri dan mantan Ketua Umum PPM Joesoef Faisal dan Ibu, Sekertaris Dewan Pertimbangan Pusat (Wantimpus) PPM Suryo Susilo, mantan Ketua Umum PPM Djoko Purwongemboro, dan mantan Sekjen PPM Made Djayantara.
Sejumlah senior PPM juga hadir pada Rapimnas III PPM, antara lain, Unggul Budi Sambodo, Agus Budihartono, Nehri Mangkuto Ameh, Sekjen PPM Delwan Noer, Ketua KK PPM Saut Arthur Lumban Raja, Wadan Korps Yudha Putra PPM Lingga Dwisaputra, jajaran PP PPM, ketua dan sekretaris PD PPM provinsi se-Indonesia, ketua PC PPM kabupaten/kota se-Provinsi NTB.