Semarang (ANTARA) - Beragam kalangan terus ikut ambil bagian mengkampanyekan kental manis bukanlah susu dan tidak tepat diberikan kepada anak-anak, apalagi dengan alasan untuk pemenuhan gizi. Benyamin Davnie ikut mengkampanyekan hal tersebut pada HUT ke-73 Ikatan Bidan Indonesia akhir Juni 2024.
"Saya khawatir tanpa edukasi yang memadai, persoalan gizi ini diabaikan masyarakat kita terutama para keluarga muda," kata Benyamin yang merupakan Kepala Daerah Kota Tangerang yang dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan tingginya kandungan gula pada kental manis.
Ia melihat masyarakat terutama keluarga muda kerap mengeyampingkan kebutuhan gizi anak karena ibu membiarkan anak memakan yang disukai saja seperti makanan yang bercita rasa gurih, tinggi kandungan gula, padahal belum tentu ada gizinya.
Kandungan gula di dalam kental manis, dikatakan Benyamin menjadikannya tidak tepat diberikan kepada anak, terlebih dimaksudkan sebagai pengganti susu untuk pemenuhan gizi.
Kesalahan konsumsi ini dapat membuat anak mengalami berbagai masalah tumbuh kembang bahkan memunculkan penyakit seperti diabetes.
"Kental manis bukan susu untuk anak, gulanya sangat tinggi bisa mencapai 50 persen, karena itu tidak baik untuk kesehatan anak," kata Benyamin.
Putri Ayu Anisya yang merupakan anggota legislatif daerah setempat mengatakan edukasi salah konsumsi kental manis perlu semakin digencarkan. Pasalnya, hingga kini banyak orang tua memberikan kental manis yang dianggap sebagai susu kepada anaknya.
"Jika ibu tidak dibekali dengan pengetahuan gizi, maka kita tidak akan bisa menyelesaikan kesalahan konsumsi kental manis ini," kata Ayu.
Salah satu warga Kampung Baru, Serpong Utara yakni Lisnah yang hadir pada acara itu mengakui kerap menggunakan kental manis sebagai pengganti susu.
Lisnah menceritakan sudah memberikan kental manis sebagai susu selama dua tahun terakhir dengan tujuan awal agar anaknya bisa lebih berisi.
Setelah sosialisasi, Lisnah mengaku baru mendapat pemahaman bahwa tindakannya dengan memberikan kental manis kepada anaknya tidak tepat.
Berita Terkait
![Kental manis jadi ancaman kesehatan jika dikonsumsi balita](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2023/11/15/IMG_20231115_153959.jpg)
Kental manis jadi ancaman kesehatan jika dikonsumsi balita
Rabu, 15 November 2023 15:46 Wib
![Salah pilih susu bisa bahayakan kesehatan anak](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/10/21/dua_4.jpg)
Salah pilih susu bisa bahayakan kesehatan anak
Jumat, 21 Oktober 2022 20:54 Wib
![ASEAN Para Games 2022, penutupan kental suasana nusantara](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/08/06/WhatsApp-Image-2022-08-06-at-19.48.13.jpeg)
ASEAN Para Games 2022, penutupan kental suasana nusantara
Sabtu, 6 Agustus 2022 22:10 Wib
![Penelitian sebut kekerdilan anak karena kental manis dianggap susu](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2020/09/14/ilustrasi-stunting.jpg)
Penelitian sebut kekerdilan anak karena kental manis dianggap susu
Sabtu, 31 Oktober 2020 12:21 Wib
![Terminal baru Bandara Adi Soemarmo kental nuansa Jawa](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2019/07/18/terminal-baru-bandara.jpg)
Terminal baru Bandara Adi Soemarmo kental nuansa Jawa
Kamis, 18 Juli 2019 15:59 Wib
![Aroma persaingan Liga Inggris dan Champions kental di Grup C](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2019/06/20/20190325-afp-mane-01.jpg)
Aroma persaingan Liga Inggris dan Champions kental di Grup C
Jumat, 21 Juni 2019 6:49 Wib
![Arifin Putra tak kesulitan perankan tokoh Andy yang kental dengan jurnalistik](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2018/11/arput.jpeg)
Arifin Putra tak kesulitan perankan tokoh Andy yang kental dengan jurnalistik
Rabu, 7 November 2018 10:55 Wib
![Rugikan masyarakat, prdoduk kental manis dimnta segera ditarik dari pasaran](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2018/07/yudhi_sancoyo.jpg)
Rugikan masyarakat, prdoduk kental manis dimnta segera ditarik dari pasaran
Jumat, 6 Juli 2018 14:36 Wib