Ketua KONI Semarang ambil formulir penjaringan pilkada di PDIP
Semarang (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota pada tahap penjaringan yang digelar PDI Perjuangan Kota Semarang.
"Saya pastinya sebagai warga Kota Semarang, seperti sudah disampaikan pengumuman DPC PDI Kota Semarang kan membuka pendaftaran (penjaringan, red.)," kata Arnaz di Kantor DPC PDI Kota Semarang, Selasa.
Sebagai warga negara yang baik, ia ingin memberikan sumbangsih pemikiran untuk Kota Semarang melalui proses demokrasi yang harus dijalani dengan gembira, fair dan tetap kondusif.
"Karena apa pun yang akan dipilih pasti yang terbaik. Dan tentunya sebagai warga negara yang baik, siapa pun dan apa pun nanti keputusannya (direkomendasi, red.) harus didukung," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang itu.
Sebagai kader PDIP dari unsur sayap organisasi Banteng Muda Indonesia (BMI), ia pastinya memilih mendaftar di partai berlambang banteng.
Apalagi, PDIP Kota Semarang adalah salah satu partai besar yang membuka aeluas-luasnya kesempatan bagi siapapun untuk mendaftarkan diri.
"Karena saya salah satu kader PDIP dan semua masyarakat boleh (mendaftar, red). Menurut saya ini luar biasa karena berati apa yang dipilih PDIP adalah yang terbaik," katanya.
Kalaupun nantinya PDIP memutuskan berkoalisi untuk mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang, kata dia, tentu menjadi kebijakan internal partai dengan berbagai pertimbangan.
"Tapi, saya yakin dengan pembukaan kesempatan diberikan pada masyarakat untuk mendaftar bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat," kata Arnaz yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang itu.
Mengenai program yang harus difokuskan untuk Kota Semarang, ia melihat bahwa setidaknya apa yang sudah dilakukan pemimpin Kota Semarang dari masa ke masa sudah baik.
"Saya pikir apa yang sudah dilakukan progres upgrading dari wali kota sampai terakhir ini Hendi ke Ita (Hendrar Prihadi ke Hevearita Gunaryanti Rahayu) sudah sangat baik," katanya.
Artinya, kata dia, program-program Pemerintah Kota Semarang yang selama ini sudah berjalan dengan baik harus diteruskan, sedangkan program yang kurang baik semestinya dibenahi.
"Harapannya Kota Semarang bisa lebih hebat, mendatangkan investasi dan menyejahterakan masyarakat, khususnya infrastruktur dasar harus dipenuhi, yakni pendidikan kesehatan harus gratis, lapangan pekerjaan buka seluas-luasnya," katanya.
Untuk visi misi, Arnaz mengaku saat ini sedang digodok dan dimatangkan untuk dipresentasikan saat tahapan paparan visi misi yang menjadi rangkaian penjaringan bakal calon wali kota dan wali kota.
Demikian pula untuk pengembalian formulir, ia mengatakan kemungkinan menyesuaikan dengan waktu yang sudah ditetapkan, yakni 18 hingga 23 April mendatang.
"Pengembalian formulir kalau saya lihat kan dari tanggal 18 hingga 23 April 2023, ya insya Allah di sekitar itu. Karena tadi banyak banget syarat-syarat yang harus dipenuhi, khususnya visi misi. Ini kan mesti buat dulu," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Kota Semarang Kadarlusman menyebutkan bahwa Arnaz merupakan pendaftar ketiga pada penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang dibuka partai tersebut.
Pertama, mantan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi yang telah mendaftar pada 2 Mei lalu, kemudian Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, disusul oleh Arnaz di hari yang sama namun beda jam.
"Kami tidak menargetkan atau memaksakan (jumlah pendaftar, red.). Tetapi kami ikuti aturan saja bahwa harus ada penjaringan," katanya.
Baca juga: Kejari: Pengembalian kerugian negara kasus KONI capai Rp900 juta
"Saya pastinya sebagai warga Kota Semarang, seperti sudah disampaikan pengumuman DPC PDI Kota Semarang kan membuka pendaftaran (penjaringan, red.)," kata Arnaz di Kantor DPC PDI Kota Semarang, Selasa.
Sebagai warga negara yang baik, ia ingin memberikan sumbangsih pemikiran untuk Kota Semarang melalui proses demokrasi yang harus dijalani dengan gembira, fair dan tetap kondusif.
"Karena apa pun yang akan dipilih pasti yang terbaik. Dan tentunya sebagai warga negara yang baik, siapa pun dan apa pun nanti keputusannya (direkomendasi, red.) harus didukung," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang itu.
Sebagai kader PDIP dari unsur sayap organisasi Banteng Muda Indonesia (BMI), ia pastinya memilih mendaftar di partai berlambang banteng.
Apalagi, PDIP Kota Semarang adalah salah satu partai besar yang membuka aeluas-luasnya kesempatan bagi siapapun untuk mendaftarkan diri.
"Karena saya salah satu kader PDIP dan semua masyarakat boleh (mendaftar, red). Menurut saya ini luar biasa karena berati apa yang dipilih PDIP adalah yang terbaik," katanya.
Kalaupun nantinya PDIP memutuskan berkoalisi untuk mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang, kata dia, tentu menjadi kebijakan internal partai dengan berbagai pertimbangan.
"Tapi, saya yakin dengan pembukaan kesempatan diberikan pada masyarakat untuk mendaftar bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat," kata Arnaz yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang itu.
Mengenai program yang harus difokuskan untuk Kota Semarang, ia melihat bahwa setidaknya apa yang sudah dilakukan pemimpin Kota Semarang dari masa ke masa sudah baik.
"Saya pikir apa yang sudah dilakukan progres upgrading dari wali kota sampai terakhir ini Hendi ke Ita (Hendrar Prihadi ke Hevearita Gunaryanti Rahayu) sudah sangat baik," katanya.
Artinya, kata dia, program-program Pemerintah Kota Semarang yang selama ini sudah berjalan dengan baik harus diteruskan, sedangkan program yang kurang baik semestinya dibenahi.
"Harapannya Kota Semarang bisa lebih hebat, mendatangkan investasi dan menyejahterakan masyarakat, khususnya infrastruktur dasar harus dipenuhi, yakni pendidikan kesehatan harus gratis, lapangan pekerjaan buka seluas-luasnya," katanya.
Untuk visi misi, Arnaz mengaku saat ini sedang digodok dan dimatangkan untuk dipresentasikan saat tahapan paparan visi misi yang menjadi rangkaian penjaringan bakal calon wali kota dan wali kota.
Demikian pula untuk pengembalian formulir, ia mengatakan kemungkinan menyesuaikan dengan waktu yang sudah ditetapkan, yakni 18 hingga 23 April mendatang.
"Pengembalian formulir kalau saya lihat kan dari tanggal 18 hingga 23 April 2023, ya insya Allah di sekitar itu. Karena tadi banyak banget syarat-syarat yang harus dipenuhi, khususnya visi misi. Ini kan mesti buat dulu," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Kota Semarang Kadarlusman menyebutkan bahwa Arnaz merupakan pendaftar ketiga pada penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang dibuka partai tersebut.
Pertama, mantan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi yang telah mendaftar pada 2 Mei lalu, kemudian Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, disusul oleh Arnaz di hari yang sama namun beda jam.
"Kami tidak menargetkan atau memaksakan (jumlah pendaftar, red.). Tetapi kami ikuti aturan saja bahwa harus ada penjaringan," katanya.
Baca juga: Kejari: Pengembalian kerugian negara kasus KONI capai Rp900 juta