1.712 siswi SD/MI di Keresidenan Pati ikuti kompetisi sepak bola putri
Kudus (ANTARA) - Sebanyak 1.712 siswi dari 101 madrasah ibtidaiyah (MI) dan sekolah dasar (SD) di Keresidenan Pati, Jawa Tengah, ikut meramaikan kompetisi sepak bola putri tingkat sekolah dasar yang berlangsung sejak 26 Februari hingga 3 Maret 2024 di Stadion Supersoccer Arena Kabupaten Kudus.
"Dari seribuan siswi tersebut, tergabung di 151 tim yang terbagi dalam dua kelompok usia, yakni U10 ada 41 tim dan U12 ada 110 tim," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Kudus, Sabtu.
Menurut dia banyaknya sekolah yang ikut "MilkLife Soccer Challenge Kudus Series 1 2024" itu, menunjukkan geliat sepak bola putri mulai meluas sejak pertama kali turnamen ini digagas pada 2023.
"Kami bersyukur peserta turnamen ini tidak hanya dari Kudus, tetapi juga dari Pati, Rembang, dan Jepara. Mereka juga datang dengan tujuan meraih juara, sehingga kecintaan terhadap sepak bola putri sudah mulai besar dan ini harus dijaga melalui kompetisi yang digelar secara rutin," ujarnya.
Berbeda dari turnamen sebelumnya, turnamen yang diselenggarakan Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama milklife tahun ini bakat-bakat pesepak bola putri terlihat jelas di atas arena. Tidak hanya guliran gol yang berhasil disarangkan, teknik permainan mereka mulai meningkat sehingga jalannya pertandingan semakin kompetitif.
Timo Scheunemann, selaku Head Coach MilkLife Soccer Challenge yang memantau jalannya turnamen mengaku kagum dengan peningkatan kemampuan para peserta, baik secara individu maupun permainan sebagai sebuah tim sepak bola.
"Turnamen tahun ini semakin banyak siswi yang memahami teknik bermain sepak bola. Bahkan, banyak peningkatan kemampuan baik dari individu maupun secara tim," ujar pelatih yang pernah menukangi Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia pada SEA Games 2009.
Ia optimistis peningkatan kemampuan dan teknik para siswi ini, tentunya ada harapan bahwa sepak bola putri bisa semakin berkembang dan berpeluang Indonesia ambil bagian dalam piala dunia wanita di masa depan.
Kegigihan bermain sepak bola juga ditunjukkan siswi SDN Gedangan Rembang. Bahkan, para siswi yang rumahnya berjarak 65 kilometer dengan tempat pertandingan rela patungan menyewa rumah agar bisa mendekati arena pertandingan.
"Dengan menyewa rumah warga dekat lokasi pertandingan, agar anak sehari sebelum bermain sudah siap. Jadi, kami berusaha semaksimal mungkin agar anak nyaman dan bisa optimal saat bermain," ujar Agus Prasetyo, pelatih tim SDN Gedangan.
Ia mengakui hasil kerja kerasnya melatih anak didiknya itu, mampu membawa tim asuhannya melaju hingga babak 16 besar. Termasuk skuad U10 juga mampu menjejakkan kaki hingga babak delapan besar atau perempat final.
Baca juga: 106 MI dan SD di Keresidenan Pati ikuti kompetisi sepak bola putri
"Dari seribuan siswi tersebut, tergabung di 151 tim yang terbagi dalam dua kelompok usia, yakni U10 ada 41 tim dan U12 ada 110 tim," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Kudus, Sabtu.
Menurut dia banyaknya sekolah yang ikut "MilkLife Soccer Challenge Kudus Series 1 2024" itu, menunjukkan geliat sepak bola putri mulai meluas sejak pertama kali turnamen ini digagas pada 2023.
"Kami bersyukur peserta turnamen ini tidak hanya dari Kudus, tetapi juga dari Pati, Rembang, dan Jepara. Mereka juga datang dengan tujuan meraih juara, sehingga kecintaan terhadap sepak bola putri sudah mulai besar dan ini harus dijaga melalui kompetisi yang digelar secara rutin," ujarnya.
Berbeda dari turnamen sebelumnya, turnamen yang diselenggarakan Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama milklife tahun ini bakat-bakat pesepak bola putri terlihat jelas di atas arena. Tidak hanya guliran gol yang berhasil disarangkan, teknik permainan mereka mulai meningkat sehingga jalannya pertandingan semakin kompetitif.
Timo Scheunemann, selaku Head Coach MilkLife Soccer Challenge yang memantau jalannya turnamen mengaku kagum dengan peningkatan kemampuan para peserta, baik secara individu maupun permainan sebagai sebuah tim sepak bola.
"Turnamen tahun ini semakin banyak siswi yang memahami teknik bermain sepak bola. Bahkan, banyak peningkatan kemampuan baik dari individu maupun secara tim," ujar pelatih yang pernah menukangi Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia pada SEA Games 2009.
Ia optimistis peningkatan kemampuan dan teknik para siswi ini, tentunya ada harapan bahwa sepak bola putri bisa semakin berkembang dan berpeluang Indonesia ambil bagian dalam piala dunia wanita di masa depan.
Kegigihan bermain sepak bola juga ditunjukkan siswi SDN Gedangan Rembang. Bahkan, para siswi yang rumahnya berjarak 65 kilometer dengan tempat pertandingan rela patungan menyewa rumah agar bisa mendekati arena pertandingan.
"Dengan menyewa rumah warga dekat lokasi pertandingan, agar anak sehari sebelum bermain sudah siap. Jadi, kami berusaha semaksimal mungkin agar anak nyaman dan bisa optimal saat bermain," ujar Agus Prasetyo, pelatih tim SDN Gedangan.
Ia mengakui hasil kerja kerasnya melatih anak didiknya itu, mampu membawa tim asuhannya melaju hingga babak 16 besar. Termasuk skuad U10 juga mampu menjejakkan kaki hingga babak delapan besar atau perempat final.
Baca juga: 106 MI dan SD di Keresidenan Pati ikuti kompetisi sepak bola putri