106 MI dan SD di Keresidenan Pati ikuti kompetisi sepak bola putri
Kudus (ANTARA) - Sebanyak 175 tim dari 106 madrasah ibtidaiyah (MI) dan sekolah dasar (SD) di eks Keresidenan Pati, Jawa Tengah, ikut meramaikan kompetisi sepak bola putri tingkat sekolah dasar yang berlangsung selama 28 Agustus hingga 3 September 2023 di Stadion Supersoccer Arena Kudus.
"Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation dan Milklife yang memberi wadah untuk mengembangkan potensi peserta didik di bidang nonakademis dengan melibatkan 40 MI di Kabupaten Kudus," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Provinsi Jateng Suhadi saat jumpa pers "MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 2" di Supersoccer Arena, Rendeng, Kabupaten Kudus, Selasa.
Apalagi, kata dia, olahraga beregu seperti sepak bola berpengaruh terhadap membangun kecerdasan emosional dan sosial peserta didik.
"Kecerdasan emosional dan sosial dari olahraga beregu ini akan berimplikasi positif terhadap karakter individu. Peserta didik harus memupuk kerja sama dengan tim tetapi juga harus menghargai lawan. Kalah dan menang adalah sebuah proses. Selamat bertanding untuk para siswi maupun guru," ujarnya.
Ia berharap kompetisi ini benar-benar bermanfaat serta memunculkan generasi yang sehat secara jasmani, rohani dan tangguh.
"Karena akal yang sehat lahir dari jasmani yang sehat. Terlebih pelajar putri MI selama ini dikenal kurang gerak, sehingga adanya kompetisi ini tentunya menuntut mereka untuk rutin berolahraga," ujarnya.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengakui animo sekolah untuk mengikuti turnamen sepak bola putri ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena sebelumnya hanya diikuti oleh 61 tim dari 32 SD di Kudus. Sedangkan saat ini ada 175 tim dari 106 sekolah dari Kudus, Pati, dan Jepara dengan jumlah peserta mencapai 2.100 orang yang nantinya terlibat dalam turnamen sepak bola tersebut.
Dari 175 tim sepak bola putri tersebut, meliputi tim sepak bola putri U-12 ada 86 tim dan U-10 ada 89 tim.
"Hal ini membuktikan bahwa sepak bola putri di Indonesia bisa maju dan berkembang. Kami berharap pada turnamen kali ini, para siswi lebih bertanding secara fun dan mengerahkan seluruh kemampuan terbaik mereka," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Marketing Global Dairi Alami Soegiono mengaku ikut bangga karena cabang olahraga sepak bola sudah menjadi pilihan pelajar putri.
"Ini merupakan capaian penting dalam menyiapkan pesepakbola putri bertalenta di masa mendatang. Asupan kaya nutrisi seperti susu akan membuat generasi masa depan Indonesia dapat tumbuh lebih kuat dan tangguh," ujarnya.
Tim sepak bola putri selain bertanding pada MilkLife Soccer Challenge, juga akan berlaga di kompetisi Skill Challenge yang akan menguji ketangkasan dalam dribbling, passing and control, three on three, shooting on target dan tendangan penalti.
"Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation dan Milklife yang memberi wadah untuk mengembangkan potensi peserta didik di bidang nonakademis dengan melibatkan 40 MI di Kabupaten Kudus," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Provinsi Jateng Suhadi saat jumpa pers "MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 2" di Supersoccer Arena, Rendeng, Kabupaten Kudus, Selasa.
Apalagi, kata dia, olahraga beregu seperti sepak bola berpengaruh terhadap membangun kecerdasan emosional dan sosial peserta didik.
"Kecerdasan emosional dan sosial dari olahraga beregu ini akan berimplikasi positif terhadap karakter individu. Peserta didik harus memupuk kerja sama dengan tim tetapi juga harus menghargai lawan. Kalah dan menang adalah sebuah proses. Selamat bertanding untuk para siswi maupun guru," ujarnya.
Ia berharap kompetisi ini benar-benar bermanfaat serta memunculkan generasi yang sehat secara jasmani, rohani dan tangguh.
"Karena akal yang sehat lahir dari jasmani yang sehat. Terlebih pelajar putri MI selama ini dikenal kurang gerak, sehingga adanya kompetisi ini tentunya menuntut mereka untuk rutin berolahraga," ujarnya.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengakui animo sekolah untuk mengikuti turnamen sepak bola putri ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena sebelumnya hanya diikuti oleh 61 tim dari 32 SD di Kudus. Sedangkan saat ini ada 175 tim dari 106 sekolah dari Kudus, Pati, dan Jepara dengan jumlah peserta mencapai 2.100 orang yang nantinya terlibat dalam turnamen sepak bola tersebut.
Dari 175 tim sepak bola putri tersebut, meliputi tim sepak bola putri U-12 ada 86 tim dan U-10 ada 89 tim.
"Hal ini membuktikan bahwa sepak bola putri di Indonesia bisa maju dan berkembang. Kami berharap pada turnamen kali ini, para siswi lebih bertanding secara fun dan mengerahkan seluruh kemampuan terbaik mereka," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Marketing Global Dairi Alami Soegiono mengaku ikut bangga karena cabang olahraga sepak bola sudah menjadi pilihan pelajar putri.
"Ini merupakan capaian penting dalam menyiapkan pesepakbola putri bertalenta di masa mendatang. Asupan kaya nutrisi seperti susu akan membuat generasi masa depan Indonesia dapat tumbuh lebih kuat dan tangguh," ujarnya.
Tim sepak bola putri selain bertanding pada MilkLife Soccer Challenge, juga akan berlaga di kompetisi Skill Challenge yang akan menguji ketangkasan dalam dribbling, passing and control, three on three, shooting on target dan tendangan penalti.