RSUD Kudus tambah kapasitas tempat tidur ruang ICU
Kudus (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, menambah kapasitas tempat tidur di ruang Intensive Care Unit (ICU) dari sebelumnya 11 menjadi 20 sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Dengan ruangan yang baru, ICU RSUD Kudus ini juga naik kelas dengan tambahan fasilitas yang sangat memadai," kata Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Abdul Hakam, yang ditemui usai peresmian ruang ICU di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Senin.
Hadir dalam peresmian itu Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie beserta jajaran.
Ia menjelaskan, ruang ICU yang baru tersebut berada di lantai III Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS).
Ke-20 tempat tidur tersebut meliputi 15 tempat tidur biasa, dua tempat tidur VIP, dan tiga tempat tidur untuk isolasi. Sedangkan fasilitas yang tersedia yakni mesin hemodialisa onsite, ventilator modern, ventilator khusus dobel layar, dan ruang tunggu pasien yang representatif.
ICU baru tersebut juga didukung dengan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, yakni dokter sub spesialis konsultan intensive care, dokter jaga 24 jam, dan perawat yang bersertifikat ICU.
Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie berharap RSUD terus berbenah dan berinovasi dengan layanan berbasis teknologi.
"Progres pelayanan RSUD dr Loekmono Hadi sudah baik. Namun, tidak boleh berpuas diri. Tahun ini harus lebih banyak inovasi terutama pelayanan berbasis teknologi," ujarnya.
Misalnya, pihak RSUD bisa menyediakan monitor besar berisi informasi lengkap tentang status operasi atau jadwal praktik dokter. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses informasi pelayanan kesehatan lengkap melalui gawai atau laptop.
Ia memproyeksikan RSUD Kudus bisa melayani telemedicine yang memungkinkan pasien dapat berkonsultasi dengan dokter secara daring.
"Hari ini semua masyarakat terkoneksi satu sama lain. Kebanyakan masyarakat memakai dua gawai seperti laptop dan smartphone. Nantinya, RSUD bisa melayani telemedicine," ujarnya.
Ia mengingatkan first impression masyarakat penting agar RSUD Loekmono Hadi semakin dipercaya. Aspek keramahan perawat, proses pendaftaran yang tidak membingungkan, satpam yang ramah, dan kamar yang bersih menjadi pertimbangan masyarakat memilih fasilitas kesehatan.
"Pegawai yang bersikap ramah perlu dikampanyekan, termasuk proses administrasi mudah karena menjadi aspek penting yang diingat masyarakat," ujarnya.
Terkait ruang ICU yang baru, Hasan mengapresiasi peran rumah sakit dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Selain aspek pelayanan kesehatan, aspek sosial perlu diperhatikan. Terlebih, kebanyakan pasien RSUD adalah anggota BPJS Kesehatan.
Pihaknya memuji langkah RSUD Loekmono Hadi meningkatkan fasilitas demi kebaikan masyarakat Kabupaten Kudus dan sekitarnya.
"Dengan ruangan yang baru, ICU RSUD Kudus ini juga naik kelas dengan tambahan fasilitas yang sangat memadai," kata Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Abdul Hakam, yang ditemui usai peresmian ruang ICU di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Senin.
Hadir dalam peresmian itu Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie beserta jajaran.
Ia menjelaskan, ruang ICU yang baru tersebut berada di lantai III Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS).
Ke-20 tempat tidur tersebut meliputi 15 tempat tidur biasa, dua tempat tidur VIP, dan tiga tempat tidur untuk isolasi. Sedangkan fasilitas yang tersedia yakni mesin hemodialisa onsite, ventilator modern, ventilator khusus dobel layar, dan ruang tunggu pasien yang representatif.
ICU baru tersebut juga didukung dengan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, yakni dokter sub spesialis konsultan intensive care, dokter jaga 24 jam, dan perawat yang bersertifikat ICU.
Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie berharap RSUD terus berbenah dan berinovasi dengan layanan berbasis teknologi.
"Progres pelayanan RSUD dr Loekmono Hadi sudah baik. Namun, tidak boleh berpuas diri. Tahun ini harus lebih banyak inovasi terutama pelayanan berbasis teknologi," ujarnya.
Misalnya, pihak RSUD bisa menyediakan monitor besar berisi informasi lengkap tentang status operasi atau jadwal praktik dokter. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses informasi pelayanan kesehatan lengkap melalui gawai atau laptop.
Ia memproyeksikan RSUD Kudus bisa melayani telemedicine yang memungkinkan pasien dapat berkonsultasi dengan dokter secara daring.
"Hari ini semua masyarakat terkoneksi satu sama lain. Kebanyakan masyarakat memakai dua gawai seperti laptop dan smartphone. Nantinya, RSUD bisa melayani telemedicine," ujarnya.
Ia mengingatkan first impression masyarakat penting agar RSUD Loekmono Hadi semakin dipercaya. Aspek keramahan perawat, proses pendaftaran yang tidak membingungkan, satpam yang ramah, dan kamar yang bersih menjadi pertimbangan masyarakat memilih fasilitas kesehatan.
"Pegawai yang bersikap ramah perlu dikampanyekan, termasuk proses administrasi mudah karena menjadi aspek penting yang diingat masyarakat," ujarnya.
Terkait ruang ICU yang baru, Hasan mengapresiasi peran rumah sakit dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Selain aspek pelayanan kesehatan, aspek sosial perlu diperhatikan. Terlebih, kebanyakan pasien RSUD adalah anggota BPJS Kesehatan.
Pihaknya memuji langkah RSUD Loekmono Hadi meningkatkan fasilitas demi kebaikan masyarakat Kabupaten Kudus dan sekitarnya.