Dosen UIN Purwokerto berikan pelatihan musik bagi praktisi kentongan
Purwokerto (ANTARA) - Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Prof KH Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto, Fajry Sub’haan Syah Sinaga, memberikan pelatihan membaca notasi musik bagi praktisi seni kentongan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Dalam memberikan pelatihan ini, kami berkolaborasi dengan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Angkatan 52 UIN Saizu yang terdiri atas Hilmi Andika, Tika Wahyuni, dan Andhika Yoga Prasetya," kata Fajry di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan pelatihan yang digelar di Ruang B1 FTIK UIN Saizu, Minggu, tidak hanya diikuti praktisi seni kentongan, juga akademikus dan siswa dari berbagai sekolah di sekitar Banyumas.
Menurut dia, pelatihan yang diikuti 30 peserta itu mendapat dukungan langsung dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Saizu.
Pelatihan tersebut, lanjutnya, diberikan karena banyak sekali praktisi seni maupun akademikus yang mengajarkan musik hanya melalui lisan. "Namun tidak berdasarkan teori musik yang mungkin akan lebih mudah dipahami," jelasnya.
Oleh karena itu pihaknya dalam pelatihan tersebut menjelaskan mengenai notasi balok berupa ritmis dan ketukan nada pada sebuah lagu.
Menurut dia, materi pelatihan diberikan secara lugas agar para peserta dapat menangkap apa yang disampaikan dengan saksama.
"Pada sesi terakhir, ditutup dengan mempraktikkan dan menyatukan notasi maupun ketukan yang tadi sudah disampaikan menggunakan alat musik kentongan langsung berupa angklung, bedug, dan cello," ungkap Fajri.
Ia mengharapkan pelatihan tersebut dapat menambahkan pengetahuan para seniman bahwa bermain musik tidak hanya sekadar praktik saja, melainkan harus disertai dengan teori musik, sehingga bisa menjadi perpaduan yang indah dan bisa menciptakan musik yang lebih mudah untuk dipelajari.
Salah seorang peserta pelatihan, Mistara Pradana Putra, menyambut baik pelatihan membaca notasi musik karena sangat membantu para praktisi seni kentongan untuk mengetahui teori musik.
"Kami sangat terbantu untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai aplikasi teori musik dalam mengembangkan permainan kentongan yang jarang kita dapatkan di komunitas," ucapnya.
Baca juga: KUPI Corner UIN Walisongo-Mubadalah.id kerja sama pembuatan konten medsos
"Dalam memberikan pelatihan ini, kami berkolaborasi dengan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Angkatan 52 UIN Saizu yang terdiri atas Hilmi Andika, Tika Wahyuni, dan Andhika Yoga Prasetya," kata Fajry di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan pelatihan yang digelar di Ruang B1 FTIK UIN Saizu, Minggu, tidak hanya diikuti praktisi seni kentongan, juga akademikus dan siswa dari berbagai sekolah di sekitar Banyumas.
Menurut dia, pelatihan yang diikuti 30 peserta itu mendapat dukungan langsung dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Saizu.
Pelatihan tersebut, lanjutnya, diberikan karena banyak sekali praktisi seni maupun akademikus yang mengajarkan musik hanya melalui lisan. "Namun tidak berdasarkan teori musik yang mungkin akan lebih mudah dipahami," jelasnya.
Oleh karena itu pihaknya dalam pelatihan tersebut menjelaskan mengenai notasi balok berupa ritmis dan ketukan nada pada sebuah lagu.
Menurut dia, materi pelatihan diberikan secara lugas agar para peserta dapat menangkap apa yang disampaikan dengan saksama.
"Pada sesi terakhir, ditutup dengan mempraktikkan dan menyatukan notasi maupun ketukan yang tadi sudah disampaikan menggunakan alat musik kentongan langsung berupa angklung, bedug, dan cello," ungkap Fajri.
Ia mengharapkan pelatihan tersebut dapat menambahkan pengetahuan para seniman bahwa bermain musik tidak hanya sekadar praktik saja, melainkan harus disertai dengan teori musik, sehingga bisa menjadi perpaduan yang indah dan bisa menciptakan musik yang lebih mudah untuk dipelajari.
Salah seorang peserta pelatihan, Mistara Pradana Putra, menyambut baik pelatihan membaca notasi musik karena sangat membantu para praktisi seni kentongan untuk mengetahui teori musik.
"Kami sangat terbantu untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai aplikasi teori musik dalam mengembangkan permainan kentongan yang jarang kita dapatkan di komunitas," ucapnya.
Baca juga: KUPI Corner UIN Walisongo-Mubadalah.id kerja sama pembuatan konten medsos