Penyebab tertinggi kematian jamaah haji dipicu serangan jantung
Boyolali (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Debarkasi Solo mengatakan penyebab tertinggi meninggalnya jamaah haji asal Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta pada penyelenggaraan haji 2023 karena serangan jantung dan infeksi berat.
"Ada 105 orang haji Debarkasi Solo yang meninggal dunia, hingga Senin, pukul 12.00 WIB dan penyebab tertinggi karena serangan jantung dan infeksi berat masing-masing sebanyak 26 orang," kata Humas PPIH Debarkasi Solo, Gentur Rama Indriyadi, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jateng, Senin.
Selain itu, penyebab jamaah haji meninggal yang lainnya yang cukup tinggi karena gangguan sirkulasi ada 20 orang dan penyakit saluran pernafasan ada 14 orang. Sedangkan, penyebab penyakit lain masih di bawah lima orang.
"Jadi ada empat penyebab tertinggi jamaah haji meninggal itu, yakni karena serangan jantung, infeksi besar, gangguan serkulasi dan penyakit saluran pernafasan," kata Gentur.
Menurut Gentur dari 105 orang haji meninggal dunia tersebut memiliki usia lansia sebanyak 85 orang dan tidak lansia 20 orang. Jamaah haji Debarkasi Solo meninggal ada 105 orang itu, dengan rincian asal Jateng 96 orang dan DIY 9 orang.
Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, dengan tema ramah lansia sehingga perlu perhatian khusus ekstra dalam melayani jamaah yang melaksanakan ibadah baik mulai di Tanah Air maupun di Tanah Suci.
PPIH Debarkasi Solo pada Senin ini, dijadwalkan memulangkan jamaah haji sebanyak empat kloter. Haji kloter 36 asal Tegal telah tiba, pada pukul 05.35 WIB, kloter 37 asal Tegal dan Pemalang, pukul 12.25 WIB, kemudian kloter 38 asal Pemalang, pukul 18.10 WIB dan terakhir kloter 39 asal Pemalang dan Pekalongan, pukul 22.30 WIB.
Jamaah haji kloter 37 asal Kabupaten Tegal dan Pemalang akan mendarat di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jateng, pada sekitar pukul 13.15 WIB atau terlambat sekitar 50 menit dari jadwal semula pukul 12.25 WIB.
PPIH Debarkasi Solo hingga masa pemulangan sebanyak 36 kloter sudah sebanyak 12.911 haji atau sekitar 36,6 persen yang dipulangkan ke Tanah Air dari total 35.270 orang yang diberangkatkan ke Tanah Suci dalam penyelenggaraan tahun ini.
"Ada 105 orang haji Debarkasi Solo yang meninggal dunia, hingga Senin, pukul 12.00 WIB dan penyebab tertinggi karena serangan jantung dan infeksi berat masing-masing sebanyak 26 orang," kata Humas PPIH Debarkasi Solo, Gentur Rama Indriyadi, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jateng, Senin.
Selain itu, penyebab jamaah haji meninggal yang lainnya yang cukup tinggi karena gangguan sirkulasi ada 20 orang dan penyakit saluran pernafasan ada 14 orang. Sedangkan, penyebab penyakit lain masih di bawah lima orang.
"Jadi ada empat penyebab tertinggi jamaah haji meninggal itu, yakni karena serangan jantung, infeksi besar, gangguan serkulasi dan penyakit saluran pernafasan," kata Gentur.
Menurut Gentur dari 105 orang haji meninggal dunia tersebut memiliki usia lansia sebanyak 85 orang dan tidak lansia 20 orang. Jamaah haji Debarkasi Solo meninggal ada 105 orang itu, dengan rincian asal Jateng 96 orang dan DIY 9 orang.
Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, dengan tema ramah lansia sehingga perlu perhatian khusus ekstra dalam melayani jamaah yang melaksanakan ibadah baik mulai di Tanah Air maupun di Tanah Suci.
PPIH Debarkasi Solo pada Senin ini, dijadwalkan memulangkan jamaah haji sebanyak empat kloter. Haji kloter 36 asal Tegal telah tiba, pada pukul 05.35 WIB, kloter 37 asal Tegal dan Pemalang, pukul 12.25 WIB, kemudian kloter 38 asal Pemalang, pukul 18.10 WIB dan terakhir kloter 39 asal Pemalang dan Pekalongan, pukul 22.30 WIB.
Jamaah haji kloter 37 asal Kabupaten Tegal dan Pemalang akan mendarat di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Jateng, pada sekitar pukul 13.15 WIB atau terlambat sekitar 50 menit dari jadwal semula pukul 12.25 WIB.
PPIH Debarkasi Solo hingga masa pemulangan sebanyak 36 kloter sudah sebanyak 12.911 haji atau sekitar 36,6 persen yang dipulangkan ke Tanah Air dari total 35.270 orang yang diberangkatkan ke Tanah Suci dalam penyelenggaraan tahun ini.