Bupati Banyumas: Harga kebutuhan pokok stabil di pertengahan Ramadhan
Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hingga pertengahan bulan Ramadhan 1444 H relatif stabil.
"Masalah harga sampai dengan hari ini (6/4) stabil, dalam satu minggu stabil," jelasnya usai melaksanakan pemantauan harga bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas di Pasar Manis Purwokerto, Kamis.
Bahkan, kata dia, inflasi di Purwokerto pada bulan Maret 2023 merupakan yang terendah di Jawa Tengah karena hanya sebesar 0,10 persen (month to month/mtm).
Selain itu, lanjut dia, di Pasar Manis juga ada Kios BUMP (Badan Usaha Milik Petani) yang dijadikan sebagai penyangga (buffer) ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan masyarakat di pasar, harga komoditas yang dijual di Kios BUMP tidak naik," jelasnya.
Kendati harga sejumlah komoditas relatif stabil dan pasokan mencukupi kebutuhan masyarakat, Bupati mengatakan saat ini yang menjadi masalah justru peredaran makanan yang mengandung zat-zat berbahaya seperti Rhodamin (pewarna tekstil) dan formalin.
Menurut dia, hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Banyumas terhadap sampel bahan makanan yang dijual sejumlah pedagang, yakni kandungan Rhodamin ditemukan pada kerupuk serta formalin terdapat pada cumi asin dan teri nasi.
Terkait dengan temuan tersebut, Bupati minta supaya ada peringatan terhadap produsen kerupuk yang berdasarkan informasi awal berada di Kecamatan Jatlawang, Banyumas.
"Kalau tetap memroduksi kerupuk dengan menggunakan Rhodamin, izinnya akan kami cabut. Kalau yang teri nasi dan cumi asin, infonya disuplai dari Tegal, sehingga nanti akan ada koordinasi antardinas terkait," tegasnya.
Salah seorang pedagang sayuran, Anjar mengakui harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat dalam satu pekan terakhir relatif stabil.
Bahkan, kata dia, harga cabai rawit merah yang sempat melonjak drastis, saat sekarang turun hingga kisaran Rp40.000 per kilogram.
"Beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp75.000 per kilogram, ecerannya Rp9.000 per ons," jelasnya.
Dia memperkirakan dalam satu pekan ke depan, harga kebutuhan pokok masyarakat beranjak naik seiring dengan peningkatan permintaan dari masyarakat menjelang Lebaran.
Salah seorang pedagang telur, Dewi Lestari mengatakan penurunan harga terjadi pada telur ayam ras, yakni dari sebelumnya Rp32.000/kg, sekarang sebesar Rp27.000/kg.
"Biasanya menjelang Lebaran harga telur akan naik lagi," katanya.
Baca juga: Jaga keandalan listrik selama Ramadan dan Idul Fitri, PLN siagakan 2.300 posko kelistrikan dan 82.690 personel
"Masalah harga sampai dengan hari ini (6/4) stabil, dalam satu minggu stabil," jelasnya usai melaksanakan pemantauan harga bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas di Pasar Manis Purwokerto, Kamis.
Bahkan, kata dia, inflasi di Purwokerto pada bulan Maret 2023 merupakan yang terendah di Jawa Tengah karena hanya sebesar 0,10 persen (month to month/mtm).
Selain itu, lanjut dia, di Pasar Manis juga ada Kios BUMP (Badan Usaha Milik Petani) yang dijadikan sebagai penyangga (buffer) ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan masyarakat di pasar, harga komoditas yang dijual di Kios BUMP tidak naik," jelasnya.
Kendati harga sejumlah komoditas relatif stabil dan pasokan mencukupi kebutuhan masyarakat, Bupati mengatakan saat ini yang menjadi masalah justru peredaran makanan yang mengandung zat-zat berbahaya seperti Rhodamin (pewarna tekstil) dan formalin.
Menurut dia, hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Banyumas terhadap sampel bahan makanan yang dijual sejumlah pedagang, yakni kandungan Rhodamin ditemukan pada kerupuk serta formalin terdapat pada cumi asin dan teri nasi.
Terkait dengan temuan tersebut, Bupati minta supaya ada peringatan terhadap produsen kerupuk yang berdasarkan informasi awal berada di Kecamatan Jatlawang, Banyumas.
"Kalau tetap memroduksi kerupuk dengan menggunakan Rhodamin, izinnya akan kami cabut. Kalau yang teri nasi dan cumi asin, infonya disuplai dari Tegal, sehingga nanti akan ada koordinasi antardinas terkait," tegasnya.
Salah seorang pedagang sayuran, Anjar mengakui harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat dalam satu pekan terakhir relatif stabil.
Bahkan, kata dia, harga cabai rawit merah yang sempat melonjak drastis, saat sekarang turun hingga kisaran Rp40.000 per kilogram.
"Beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp75.000 per kilogram, ecerannya Rp9.000 per ons," jelasnya.
Dia memperkirakan dalam satu pekan ke depan, harga kebutuhan pokok masyarakat beranjak naik seiring dengan peningkatan permintaan dari masyarakat menjelang Lebaran.
Salah seorang pedagang telur, Dewi Lestari mengatakan penurunan harga terjadi pada telur ayam ras, yakni dari sebelumnya Rp32.000/kg, sekarang sebesar Rp27.000/kg.
"Biasanya menjelang Lebaran harga telur akan naik lagi," katanya.
Baca juga: Jaga keandalan listrik selama Ramadan dan Idul Fitri, PLN siagakan 2.300 posko kelistrikan dan 82.690 personel