LPDP apresiasi Unsoed tingkatkan ekspor gula semut Purbalingga
Purwokerto (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI memberikan apresiasi kepada Tim Riset Produktif Inovatif Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dalam mendukung upaya peningkatan ekspor gula semut dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
"Menurut hemat kami, riset ini sangat attack full ya, di mana LPDP sebagai bagian dari pemerintah itu membangun ekosistem riset yang melibatkan akademik dari perguruan tinggi, kemudian pemerintah diwakili oleh LPDP, dan dari mitra dalam hal ini adalah para petani di Kelompok Usaha Bersama Central Argo Lestari (Purbalingga)," kata Kepala Divisi Pendanaan Riset LPDP Purwana di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Seusai kegiatan Monitoring dan Evaluasi Riset Produktif Inovatif (Rispro) LPDP Kementerian Keuangan RI di Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed Purwokerto, ia mengatakan, riset yang mengusung tema "Strategi Peningkatan Daya Saing Produk Organic Coconut Sugar Melalui Digital Mapping dan Ecommerce di Era Revolusi Industri 4.0" dilakukan oleh Tim Riset Produktif Inovatif Unsoed yang diketuai Dr Yanuar E Restianto.
Baca juga: Unsoed bantu petani Purbalingga tingkatkan ekspor gula semut
Purwana mengatakan rispro tersebut merupakan riset yang hasilnya diharapkan LPDP bisa dihilirisasi, dikomersialisasi, dan bisa diimplementasikan mitra riset LPDP.
"Dari hasil evaluasi kami menunjukkan hasil yang sangat baik sekali dan salah satu hasilnya adalah kita mengadvokasi kepada pemerintah daerah melalui naskah akademik berupa rancangan peraturan bupati yang nanti akan mengelola pengembangan dari industri gula kelapa (gula semut/kristal, red.)," jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, para petani yang tergabung dalam KUB CAL, Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, mendapatkan kemanfaatan berupa peningkatan pendapatan karena hampir 100 persen dari produk gula semut tersebut diekspor.
Oleh karena itu, lanjut dia, riset tersebut menjadi kontribusi yang sangat baik dari para peneliti di Unsoed bekerja sama dengan LPDP maupun mitra.
"Kebetulan semua indikator riset yang kami harapkan sudah tercapai 100 persen. Bahkan, kami ingin di luar indikator riset yang ditetapkan itu, para periset masih tetap memberikan pendampingan dan mengembangkan serta support kepada para petani melalui berbagai upaya," kata Purwana.
Baca juga: Mahasiswa Teknik Elektro Unsoed ikuti internship di NAIST Jepang
Ia juga mengharapkan naskah akademik rancangan peraturan bupati tersebut bisa dilanjutkan menjadi penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga.
Dengan penetapan peraturan daerah terkait dengan pengelolaan industri gula kelapa ini, kata dia, diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi para petani berupa peningkatan kesejahteraan termasuk meningkatnya pendapatan asli daerah.
Salah seorang periviu LPDP, Dr Haryono Suparno mengatakan rispro yang dilakukan oleh tim dari Unsoed merupakan riset tentang usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang high profile.
"Riset tentang UMKM yang profinya tinggi, kenapa? Karena muatan inovasinya sangat banyak," jelas dosen Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta itu.
Menurut dia, riset tersebut juga berkaitan dengan lahan perkebunan kelapa rakyat yang memang perlu digerakkan dan dikembangkan karena produk-produknya seperti gula semut sudah menembus pasar ekspor dengan standar yang telah dibangun oleh tim.
Baca juga: Anak buruh tani ini jadi wisudawan terbaik Unsoed Purwokerto
Selain itu, kata dia, pemerintah juga sedang mengembangkan UMKM yang memang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. "Maka kalau (UMKM) dikembangkan, pasti akan mengentaskan kemiskinan," katanya.
Haryono mengatakan riset yang dikembangkan oleh tim dari Unsoed sangat kreatif dan potensi dampaknya sangat kelihatan serta sudah berjalan.
Bahkan, kata dia, dari hulu hingga hilir disentuh oleh tim periset Unsoed dengan teknologi digital.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LPDP apresiasi upaya Unsoed tingkatkan ekspor gula semut Purbalingga
"Menurut hemat kami, riset ini sangat attack full ya, di mana LPDP sebagai bagian dari pemerintah itu membangun ekosistem riset yang melibatkan akademik dari perguruan tinggi, kemudian pemerintah diwakili oleh LPDP, dan dari mitra dalam hal ini adalah para petani di Kelompok Usaha Bersama Central Argo Lestari (Purbalingga)," kata Kepala Divisi Pendanaan Riset LPDP Purwana di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Seusai kegiatan Monitoring dan Evaluasi Riset Produktif Inovatif (Rispro) LPDP Kementerian Keuangan RI di Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed Purwokerto, ia mengatakan, riset yang mengusung tema "Strategi Peningkatan Daya Saing Produk Organic Coconut Sugar Melalui Digital Mapping dan Ecommerce di Era Revolusi Industri 4.0" dilakukan oleh Tim Riset Produktif Inovatif Unsoed yang diketuai Dr Yanuar E Restianto.
Baca juga: Unsoed bantu petani Purbalingga tingkatkan ekspor gula semut
Purwana mengatakan rispro tersebut merupakan riset yang hasilnya diharapkan LPDP bisa dihilirisasi, dikomersialisasi, dan bisa diimplementasikan mitra riset LPDP.
"Dari hasil evaluasi kami menunjukkan hasil yang sangat baik sekali dan salah satu hasilnya adalah kita mengadvokasi kepada pemerintah daerah melalui naskah akademik berupa rancangan peraturan bupati yang nanti akan mengelola pengembangan dari industri gula kelapa (gula semut/kristal, red.)," jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, para petani yang tergabung dalam KUB CAL, Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, mendapatkan kemanfaatan berupa peningkatan pendapatan karena hampir 100 persen dari produk gula semut tersebut diekspor.
Oleh karena itu, lanjut dia, riset tersebut menjadi kontribusi yang sangat baik dari para peneliti di Unsoed bekerja sama dengan LPDP maupun mitra.
"Kebetulan semua indikator riset yang kami harapkan sudah tercapai 100 persen. Bahkan, kami ingin di luar indikator riset yang ditetapkan itu, para periset masih tetap memberikan pendampingan dan mengembangkan serta support kepada para petani melalui berbagai upaya," kata Purwana.
Baca juga: Mahasiswa Teknik Elektro Unsoed ikuti internship di NAIST Jepang
Ia juga mengharapkan naskah akademik rancangan peraturan bupati tersebut bisa dilanjutkan menjadi penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga.
Dengan penetapan peraturan daerah terkait dengan pengelolaan industri gula kelapa ini, kata dia, diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi para petani berupa peningkatan kesejahteraan termasuk meningkatnya pendapatan asli daerah.
Salah seorang periviu LPDP, Dr Haryono Suparno mengatakan rispro yang dilakukan oleh tim dari Unsoed merupakan riset tentang usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang high profile.
"Riset tentang UMKM yang profinya tinggi, kenapa? Karena muatan inovasinya sangat banyak," jelas dosen Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta itu.
Menurut dia, riset tersebut juga berkaitan dengan lahan perkebunan kelapa rakyat yang memang perlu digerakkan dan dikembangkan karena produk-produknya seperti gula semut sudah menembus pasar ekspor dengan standar yang telah dibangun oleh tim.
Baca juga: Anak buruh tani ini jadi wisudawan terbaik Unsoed Purwokerto
Selain itu, kata dia, pemerintah juga sedang mengembangkan UMKM yang memang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. "Maka kalau (UMKM) dikembangkan, pasti akan mengentaskan kemiskinan," katanya.
Haryono mengatakan riset yang dikembangkan oleh tim dari Unsoed sangat kreatif dan potensi dampaknya sangat kelihatan serta sudah berjalan.
Bahkan, kata dia, dari hulu hingga hilir disentuh oleh tim periset Unsoed dengan teknologi digital.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LPDP apresiasi upaya Unsoed tingkatkan ekspor gula semut Purbalingga