Batang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengajak komunitas, lembaga profesi, dan organisasi masyarakat bisa menjadi pemantau Pemilihan Umum 2024 agar proses demokrasi rakyat ini berjalan bermartabat.
Ketua Bawaslu Kabupaten Batang Mahbrur di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa semua kelompok masyarakat, lembaga profesi, dan ormas memiliki potensi menjadi pemantau Pemilu 2024.
"Kami akan membuka ruang bagi komunitas maupun lembaga profesi ikut mengawal proses Pemilu 2024 bisa bermartabat dan mencari figur pemimpin yang baik," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya belum tentu mampu memantau proses demokrasi dengan baik karena keterbatasan jumlah anggota yang kini hanya ada lima orang di tingkat kabupaten dan tiga orang di tingkat kecamatan, serta seorang di tingkat desa yang bertugas mengawasi di setiap TPS.
"Oleh karena itu, kami berharap masyarakat dapat ikut sebagai pemantau pemilu agar proses demokrasi rakyat ini bisa berjalan lancar, bebas, jujur, dan adil," katanya.
Mahbrur mengatakan bahwa komunitas, ormas, dan lembaga profesi bisa menjadi lembaga pemantau pemilu dengan cara mendaftarkan diri ke bawaslu dengan syarat mengantongi izin dan berbadan hukum.
"Setelah syarat itu lengkap, nanti akan kami terbitkan akreditasi. Adapun kewajiban mereka melaporkan hasil kerja maupun temuan pengawasan dalam pemantauan pemilu kepada kami," katanya.
Ia mengatakan bahwa kelompok masyarakat, lembaga profesi, dan ormas memiliki potensi menjadi pemantau pemilu karena memiliki independensi yang menjadi bagian dari bawaslu untuk mengawal demokrasi.
Selain itu, kata dia, saat ini pihaknya juga sedang melakukan seleksi tertulis secara computer assisted test (CAT) terhadap calon anggota pengawas pemilu (panwaslu) kecamatan, Sabtu (15/10).
"Hari ini (15/10) ada 304 orang yang mengikuti seleksi tertulis. Setelah seleksi tertulis, kami lanjutkan dengan tes wawancara dan merekrut 45 orang yang nantinya masing-masing tiga orang akan ditugaskan di 15 kecamatan," katanya.