GeoDipa: Korban kecelakaan kerja di Dieng ditangani dengan baik
Purwokerto (ANTARA) - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau GeoDipa memastikan seluruh korban kecelakaan kerja yang terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit I, Jawa Tengah, ditangani dengan baik di RSUD KRT Setjonegoro, Kabupaten Wonosobo.
Dalam siaran pers GeoDipa Unit Dieng yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa siang, kepastian tersebut disampaikan Direktur Utama GeoDipa Riki Firmandha Ibrahim saat mengunjungi korban kecelakaan kerja yang masih dirawat di RSUD KRT Setjonegoro pada hari Senin (14/3).
Dalam kunjungan bersama HC Manager dan insan GeoDipa lainnya, Riki menemui tiga korban kecelakaan kerja yang sudah pulih namun masih harus menjalani perawatan, yakni Sulthoni Amin, Sutrisno, dan Irfan.
"Alhamdulillah sudah banyak kemajuan. Korban semuanya sudah siuman, sudah bisa berbicara. Saya sudah berbicara dengan ketiga orang tersebut, dan semoga ketiga orang tersebut bisa kembali ke rumah dalam waktu dekat ini," kata Riki.
Selain menemui korban, dia juga turut menemui keluarga korban yang saat itu berada di RSUD KRT Setjonegoro.
Kunjungan tersebut merupakan bukti bahwa GeoDipa memberikan perhatian dan simpati atas terjadinya kecelakaan kerja di PAD 28 yang berlokasi di Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/3), pukul 14.55 WIB.
"Terima kasih kepada pihak RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo, atas penanganan cepat dan tepat yang dilakukan, sehingga korban bisa ditangani dengan baik," katanya.
Berdasarkan data, dari sembilan orang yang dirawat di RSUD KRT Setjonegoro, hingga hari Selasa (15/3), pukul 12.00 WIB, masih ada tiga orang yang menjalani perawatan, yakni Sulthoni Amin, Sutrisno, dan Irfan.
Dalam hal ini, Sulthoni Amin yang menjalani perawatan di ruang rawat inap kondisinya semakin membaik, sudah bisa tertawa, duduk, dan berbicara meskipun suaranya kecil serta akan menjalani pemeriksaan THT untuk tenggorokannnya pada hari Selasa (15/3).
Sementara untuk Sutrisno yang dirawat di ruang rawat inap sudah normal dengan kondisi semakin baik, bisa duduk, dan bisa diajak bicara, sedangkan Irfan yang berada di ruang ICU saat sekarang kondisinya sudah membaik, bisa diajak bicara, dan rencananya dipindah ke ruang rawat inap.
Dalam siaran pers GeoDipa Unit Dieng yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa siang, kepastian tersebut disampaikan Direktur Utama GeoDipa Riki Firmandha Ibrahim saat mengunjungi korban kecelakaan kerja yang masih dirawat di RSUD KRT Setjonegoro pada hari Senin (14/3).
Dalam kunjungan bersama HC Manager dan insan GeoDipa lainnya, Riki menemui tiga korban kecelakaan kerja yang sudah pulih namun masih harus menjalani perawatan, yakni Sulthoni Amin, Sutrisno, dan Irfan.
"Alhamdulillah sudah banyak kemajuan. Korban semuanya sudah siuman, sudah bisa berbicara. Saya sudah berbicara dengan ketiga orang tersebut, dan semoga ketiga orang tersebut bisa kembali ke rumah dalam waktu dekat ini," kata Riki.
Selain menemui korban, dia juga turut menemui keluarga korban yang saat itu berada di RSUD KRT Setjonegoro.
Kunjungan tersebut merupakan bukti bahwa GeoDipa memberikan perhatian dan simpati atas terjadinya kecelakaan kerja di PAD 28 yang berlokasi di Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/3), pukul 14.55 WIB.
"Terima kasih kepada pihak RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo, atas penanganan cepat dan tepat yang dilakukan, sehingga korban bisa ditangani dengan baik," katanya.
Berdasarkan data, dari sembilan orang yang dirawat di RSUD KRT Setjonegoro, hingga hari Selasa (15/3), pukul 12.00 WIB, masih ada tiga orang yang menjalani perawatan, yakni Sulthoni Amin, Sutrisno, dan Irfan.
Dalam hal ini, Sulthoni Amin yang menjalani perawatan di ruang rawat inap kondisinya semakin membaik, sudah bisa tertawa, duduk, dan berbicara meskipun suaranya kecil serta akan menjalani pemeriksaan THT untuk tenggorokannnya pada hari Selasa (15/3).
Sementara untuk Sutrisno yang dirawat di ruang rawat inap sudah normal dengan kondisi semakin baik, bisa duduk, dan bisa diajak bicara, sedangkan Irfan yang berada di ruang ICU saat sekarang kondisinya sudah membaik, bisa diajak bicara, dan rencananya dipindah ke ruang rawat inap.