Rencana peningkatan jalan Baturraden-Serang-Belik didukung pelaku wisata
Purwokerto (ANTARA) - Pelaku wisata mendukung rencana peningkatan ruas jalan yang menghubungkan Baturraden, Kabupaten Banyumas, dengan Serang, Kabupaten Purbalingga, dan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Jalur Baturraden-Serang-Belik bagi kami merupakan segitiga emas antara Banyumas, Purbalingga, dan Pemalang. Oleh karena itu, kami sangat mendukung rencana peningkatan ruas jalan tersebut," kata Ketua Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata Se-eks Keresidenan Banyumas (Pebemas) M Kardiyo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan jika rencana peningkatan ruas jalan tersebut terealisasi, secara otomatis akan memudahkan akses menuju Pancuran Tujuh di Wanawisata Baturraden terutama bagi wisatawan yang berasal dari wilayah pantai utara Jawa (Pantura) seperti Cirebon, Tegal, Pekalongan, dan Pemalang.
Baca juga: Pengilon Edupark Temanggung gandeng warga kelola wisata kuliner
Dengan demikian, kata dia, kunjungan wisatawan ke Kawasan Wisata Baturraden khususnya Pancuran Tujuh akan meningkat.
"Apalagi di Pantura ada jalan tol dan salah satu pintu keluarnya di Pemalang, sehingga wisatawan yang hendak menuju Baturraden tidak perlu memutar melalui Purbalingga, kecuali jika mereka hendak singgah dulu di Owabong," katanya.
Selain itu, kata dia, di wilayah Serang dan sekitarnya saat sekarang juga banyak terdapat desa wisata yang nilai jualnya sudah tergolong tinggi dan bertaraf nasional.
Sementara itu bagi pengelola biro perjalanan yang hendak membawa wisatawan ke wilayah Pantura, lanjut dia, akan lebih mudah jika melewati jalur Baturraden-Serang-Belik dan hal itu bisa mengurangi biaya akomodasi karena tidak perlu memutar lewat Purbalingga.
"Kalau wisatawan dari Baturraden yang hendak menuju Serang atau wilayah lain di Pantura, paling tidak bisa memangkas waktu sedikitnya satu jam perjalanan jika dibandingkan dengan memutar melalui Purbalingga," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan terpisah, pengelola objek wisata Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'Las) Sugito mengatakan ruas jalan Baturraden-Serang-Belik merupakan jalur wisata yang menghubungkan tiga kabupaten yang memiliki potensi wisata cukup bagus.
Menurut dia, hal itu karena di Kabupaten Banyumas terdapat Lokawisata Baturraden, Wanawisata Baturraden, dan Kebun Raya Baturraden, sedangkan di Purbalingga terdapat D'Las Serang, Jalur Pendakian Gunung Slamet, dan Goa Lawa Purbalingga serta di Pemalang terdapat sejumlah desa wisata yang mengangkat nanas madu, Kolam Renang Jambe Kembar, dan sebagainya.
"Masih banyak pula tempat-tempat wisata kecil yang dikelola oleh masyarakat tapi belum 'booming' meskipun sudah banyak dikunjungi warga. Jadi, rencana peningkatan ruas jalan Baturraden-Serang-Belik sangat potensial sekali untuk pengembangan pariwisata," kata dia yang juga Kepala Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
Di sisi lain, kata dia, pembukaan dan peningkatan ruas jalan Baturraden-Serang-Belik juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena tidak hanya untuk kepentingan pariwisata.
Ia mengatakan ketika ruas jalan tersebut dibuka dan ditingkatkan menjadi jalan provinsi, arus kendaraan akan meningkat karena masyarakat dari Banyumas yang hendak menuju wilayah Pantura dan sebaliknya akan memanfaatkannya sebagai jalur alternatif.
"Apalagi wilayah Serang dan sekitarnya yang berada di sisi timur Gunung Slamet termasuk daerah Belik di Pemalang merupakan sentra penghasil sayuran. Banyak warga sini maupun Pemalang yang berjualan sayuran di Pasar Wage Purwokerto dan Pasar Ajibarang, Banyumas," katanya.
Selama ini, kata dia, pedagang sayuran dari wilayah Serang dan sekitarnya yang hendak berjualan di Purwokerto maupun Ajibarang mulai berangkat pada pukul 00.00 WIB karena harus memutar melalui Purbalingga.
"Nantinya kalau ruas jalan Baturren-Serang-Belik dibuka, waktu tempuhnya tentu lebih singkat dan biaya operasional khususnya untuk bahan bakar kendaraan dapat dipangkas," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, dan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo melakukan penandatanganan bersama usulan peningkatan bersama usulan peningkatan jalan Baturraden-Serang-Belik di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Rabu (16/2).
Dalam hal ini, ruas jalan Baturraden-Serang yang berada di kawasan hutan milik Perum Perhutani dan dalam kondisi rusak diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk diperbaiki serta diperlebar menjadi 5 meter.
Selanjutnya, tiga bupati tersebut sepakat mengusulkan jalan Baturraden-Serang-Belik untuk ditingkatkan menjadi ruas jalan provinsi, sehingga ke depan lebar badan jalan bisa menjadi 7 meter.
Baca juga: Warga berharap Desa Wadas jadi kawasan wisata pascapenambangan
Baca juga: Taman Wisata Pasir Kencana Pekalongan siap diluncurkan
"Jalur Baturraden-Serang-Belik bagi kami merupakan segitiga emas antara Banyumas, Purbalingga, dan Pemalang. Oleh karena itu, kami sangat mendukung rencana peningkatan ruas jalan tersebut," kata Ketua Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata Se-eks Keresidenan Banyumas (Pebemas) M Kardiyo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan jika rencana peningkatan ruas jalan tersebut terealisasi, secara otomatis akan memudahkan akses menuju Pancuran Tujuh di Wanawisata Baturraden terutama bagi wisatawan yang berasal dari wilayah pantai utara Jawa (Pantura) seperti Cirebon, Tegal, Pekalongan, dan Pemalang.
Baca juga: Pengilon Edupark Temanggung gandeng warga kelola wisata kuliner
Dengan demikian, kata dia, kunjungan wisatawan ke Kawasan Wisata Baturraden khususnya Pancuran Tujuh akan meningkat.
"Apalagi di Pantura ada jalan tol dan salah satu pintu keluarnya di Pemalang, sehingga wisatawan yang hendak menuju Baturraden tidak perlu memutar melalui Purbalingga, kecuali jika mereka hendak singgah dulu di Owabong," katanya.
Selain itu, kata dia, di wilayah Serang dan sekitarnya saat sekarang juga banyak terdapat desa wisata yang nilai jualnya sudah tergolong tinggi dan bertaraf nasional.
Sementara itu bagi pengelola biro perjalanan yang hendak membawa wisatawan ke wilayah Pantura, lanjut dia, akan lebih mudah jika melewati jalur Baturraden-Serang-Belik dan hal itu bisa mengurangi biaya akomodasi karena tidak perlu memutar lewat Purbalingga.
"Kalau wisatawan dari Baturraden yang hendak menuju Serang atau wilayah lain di Pantura, paling tidak bisa memangkas waktu sedikitnya satu jam perjalanan jika dibandingkan dengan memutar melalui Purbalingga," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan terpisah, pengelola objek wisata Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'Las) Sugito mengatakan ruas jalan Baturraden-Serang-Belik merupakan jalur wisata yang menghubungkan tiga kabupaten yang memiliki potensi wisata cukup bagus.
Menurut dia, hal itu karena di Kabupaten Banyumas terdapat Lokawisata Baturraden, Wanawisata Baturraden, dan Kebun Raya Baturraden, sedangkan di Purbalingga terdapat D'Las Serang, Jalur Pendakian Gunung Slamet, dan Goa Lawa Purbalingga serta di Pemalang terdapat sejumlah desa wisata yang mengangkat nanas madu, Kolam Renang Jambe Kembar, dan sebagainya.
"Masih banyak pula tempat-tempat wisata kecil yang dikelola oleh masyarakat tapi belum 'booming' meskipun sudah banyak dikunjungi warga. Jadi, rencana peningkatan ruas jalan Baturraden-Serang-Belik sangat potensial sekali untuk pengembangan pariwisata," kata dia yang juga Kepala Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
Di sisi lain, kata dia, pembukaan dan peningkatan ruas jalan Baturraden-Serang-Belik juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena tidak hanya untuk kepentingan pariwisata.
Ia mengatakan ketika ruas jalan tersebut dibuka dan ditingkatkan menjadi jalan provinsi, arus kendaraan akan meningkat karena masyarakat dari Banyumas yang hendak menuju wilayah Pantura dan sebaliknya akan memanfaatkannya sebagai jalur alternatif.
"Apalagi wilayah Serang dan sekitarnya yang berada di sisi timur Gunung Slamet termasuk daerah Belik di Pemalang merupakan sentra penghasil sayuran. Banyak warga sini maupun Pemalang yang berjualan sayuran di Pasar Wage Purwokerto dan Pasar Ajibarang, Banyumas," katanya.
Selama ini, kata dia, pedagang sayuran dari wilayah Serang dan sekitarnya yang hendak berjualan di Purwokerto maupun Ajibarang mulai berangkat pada pukul 00.00 WIB karena harus memutar melalui Purbalingga.
"Nantinya kalau ruas jalan Baturren-Serang-Belik dibuka, waktu tempuhnya tentu lebih singkat dan biaya operasional khususnya untuk bahan bakar kendaraan dapat dipangkas," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, dan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo melakukan penandatanganan bersama usulan peningkatan bersama usulan peningkatan jalan Baturraden-Serang-Belik di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Rabu (16/2).
Dalam hal ini, ruas jalan Baturraden-Serang yang berada di kawasan hutan milik Perum Perhutani dan dalam kondisi rusak diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk diperbaiki serta diperlebar menjadi 5 meter.
Selanjutnya, tiga bupati tersebut sepakat mengusulkan jalan Baturraden-Serang-Belik untuk ditingkatkan menjadi ruas jalan provinsi, sehingga ke depan lebar badan jalan bisa menjadi 7 meter.
Baca juga: Warga berharap Desa Wadas jadi kawasan wisata pascapenambangan
Baca juga: Taman Wisata Pasir Kencana Pekalongan siap diluncurkan