Dirut Perumda Tirta Ampera terpilih jadi Ketua PMI Boyolali periode 2022-2027
Boyolali (ANTARA) - Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Ampera Kabupaten Boyolali, Sunarno, terpilih menjadi Ketua Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) daerah setempat periode 2022-2027.
Sunarno terpilih dalam pemilihan Ketua Pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027 pada Musyawarah Kerja (Musker) dan Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI 2022 yang digelar di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, Senin.
Menurut pimpinan sidang Musker dan Muskab PMI Kabupaten Boyolali, Mulyono Santoso, Sunarno terpilih menjadi Ketua Pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027.
Sunarno yang kini menjabat sebagai Dirut Perumda Tirta Ampera Kabupaten Boyolali tersebut mendapat 25 suara yang berasal dari 22 suara pengurus PMI tingkat kecamatan, satu suara dari pengurus kabupaten, satu suara dari pengurus provinsi dan satu suara dari perwakilan relawan.
"Kami berharap ketua PMI yang baru itu, dapat melaksanakan tugas dengan amanah, melanjutkan kegiatan-kegiatan PMI masa periode sebelumnya menjadi lebih baik lagi," kata Mulyono juga menjabat Sekretaris DPRD Kabupaten Boyolali.
Sementara itu, Plt Ketua Pengurus PMI Kabupaten Boyolali sekaligus Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan berharap ketua dan tim formatur pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027 dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
"Kami berharap seluruh pengurus PMI dapat bersinergi, bekerja sama dan merapat dengan Pemkab Boyolali dan pihak-pihak yang berkepentingan. Kami yakin PMI ke depan supaya nanti lebih baik lagi. Sekarang sudah baik, tetapi mudah mudahan lebih baik lagi," kata Wahyu Irawan.
Dalam kesempatan tersebut, disusun tim formatur pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027 yang terdiri dari ketua terpilih, dua orang dari pengurus kabupaten demisioner dan dua orang dari pengurus kecamatan
PMI Boyolali capaian hasil pengumpulan sumbangan kemanusiaan Bulan Dana PMI 2021 adalah sebesar Rp1.324.214.100 atau mencapai 97 persen dari target.
"Dana PMI itu, dikembalikan lagi ke masyarakat untuk menangani bencana alam atau lainnya, termasuk rumah tak layak huni (RTLH) di Boyolali." kata Wabup.
Sunarno terpilih dalam pemilihan Ketua Pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027 pada Musyawarah Kerja (Musker) dan Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI 2022 yang digelar di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, Senin.
Menurut pimpinan sidang Musker dan Muskab PMI Kabupaten Boyolali, Mulyono Santoso, Sunarno terpilih menjadi Ketua Pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027.
Sunarno yang kini menjabat sebagai Dirut Perumda Tirta Ampera Kabupaten Boyolali tersebut mendapat 25 suara yang berasal dari 22 suara pengurus PMI tingkat kecamatan, satu suara dari pengurus kabupaten, satu suara dari pengurus provinsi dan satu suara dari perwakilan relawan.
"Kami berharap ketua PMI yang baru itu, dapat melaksanakan tugas dengan amanah, melanjutkan kegiatan-kegiatan PMI masa periode sebelumnya menjadi lebih baik lagi," kata Mulyono juga menjabat Sekretaris DPRD Kabupaten Boyolali.
Sementara itu, Plt Ketua Pengurus PMI Kabupaten Boyolali sekaligus Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan berharap ketua dan tim formatur pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027 dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
"Kami berharap seluruh pengurus PMI dapat bersinergi, bekerja sama dan merapat dengan Pemkab Boyolali dan pihak-pihak yang berkepentingan. Kami yakin PMI ke depan supaya nanti lebih baik lagi. Sekarang sudah baik, tetapi mudah mudahan lebih baik lagi," kata Wahyu Irawan.
Dalam kesempatan tersebut, disusun tim formatur pengurus PMI Kabupaten Boyolali masa bakti 2022-2027 yang terdiri dari ketua terpilih, dua orang dari pengurus kabupaten demisioner dan dua orang dari pengurus kecamatan
PMI Boyolali capaian hasil pengumpulan sumbangan kemanusiaan Bulan Dana PMI 2021 adalah sebesar Rp1.324.214.100 atau mencapai 97 persen dari target.
"Dana PMI itu, dikembalikan lagi ke masyarakat untuk menangani bencana alam atau lainnya, termasuk rumah tak layak huni (RTLH) di Boyolali." kata Wabup.