Batang (ANTARA) - Realisasi nilai investasi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, hingga akhir November 2021 sudah menembus Rp4,9 triliun,' kata Bupati Batang Wihaji.
"Berdasar hitungan yang sudah dilaporkan disebutkan bahwa nilai investasi di KIT Batang sudah menembus Rp4,9 triliun," kata Bupati Wihaji di Batang, Selasa.
Menurut dia, pemkab sebagai kepanjangan pemerintah pusat hanya memiliki kewajiban melayani siapa pun para investor yang akan masuk ke Kabupaten Batang.
"Sesuai pesan Pak Presiden Jokowi, (Pemkab) harus bisa melakukan pelayanan yang terbaik, dipercepat tanpa melanggar aturan. Itu yang kami instruksikan pada dinas terkait, apalagi sudah ada aplikasi perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (OSS) yang akan mempermudah masalah pengurusan perizinan," katanya.
Ia mengatakan saat ini, Kabupaten Batang masuk kategori pencapaian investasi terbesar di Jawa Tengah, setelah Kota Semarang.
"Kabupaten Batang masuk nomor 2 setelah Kota Semarang. Insya Allah, tahun depan bisa nomor satu karena saat ini masih banyak calon investor dari Jakarta yang masih antre akan masuk ke daerah ini," katanya.
Direktur Utama PT KIT Batang Galih Saksono saat mendampingi Bupati Batang Wihaji meninjau lokasi pusat kegiatan Kabupaten Batang belum lama ini mengatakan pihaknya berhasil menggaet investor dengan nilai investasi mencapai Rp 3,7 triliun.
"Investasi yang masuk terhitung sudah Rp3,7 triliun. Nilai investasi ini dihitung sesuai tahapan seperti KCC Glass yang nilai investasinya sebetulnya Rp5 triliun tetapi masih dihitung Rp2 triliun terlebih dahulu karena luasan yang dikembangkan belum tuntas sepenuhnya," katanya.
Galih mengatakan nilai investasi itu diperoleh dari lima tenant yang sudah memastikan mendirikan perusahaannya di kluster pertama KIT Batang dengan luas area sekitar 450 hektare.
"Selain lima Galih mengatakan, selain lima perusahaan yang sudah memastikan kerjasamanya dengan KIT Batang, pihaknya menargetkan dua tenant lagi akan masuk pada akhir tahun 2021 ini.
Lima perusahaan itu, kata dia, berasal dari Belanda, Korea, China yang bergerak pada bidang tinta, aluminium, keramik, pipa, dan kaca.
"Saat ini kami sudah bekerjasama dengan lima tenant itu dan Insya Allah sampai akhir 2021 menuju tujuh tenant. Ada dua tenant lagi yang sedang kami jajaki, belum bisa kami sebutkan," katanya.
Berita Terkait
KITB sebut Sampoerno Kayoe tanamkan investasi 25 juta USD
Sabtu, 20 April 2024 21:06 Wib
KIT Batang catat pendapatan dari sewa lahan Rp966 miliar
Rabu, 31 Januari 2024 14:21 Wib
Kemenaker siapkan SDM terampil penuhi industri di KIT Batang
Selasa, 23 Januari 2024 16:09 Wib
KIT Batang percepat bangun drainase temporer cegah banjir
Senin, 1 Januari 2024 17:17 Wib
KIT - Pemkab Batang sepakat serap tenaga lokal
Senin, 11 Desember 2023 6:25 Wib
KITB peroleh kucuran dana persiapan operasional fase satu Rp786 miliar
Jumat, 24 November 2023 15:34 Wib
Wanxinda Tiongkok siap investasi di Batang Jateng Rp1 triliun
Selasa, 21 November 2023 21:31 Wib
Tiga investor asing siap tanamkan investasi pada fase 2 di KIT Batang
Senin, 20 November 2023 14:16 Wib