KITB sebut Sampoerno Kayoe tanamkan investasi 25 juta USD
Batang (ANTARA) - Pengelola Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, menyebutkan PT Sampoerno Kayoe siap menginvestasikan sebesar 25 juta dolar AS dengan menempati lahan seluas 5,2 hektare di kawasan itu.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh Sampoerna Kayoe ini menandakan komitmen kuat mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan industri di Indonesia.
"Perusahaan yang bergerak di bidang industri produksi wood itu menginvestasikan 25 juta dolar AS di KIT Batang. Perusahaan ini merupakan investor yang kali pertama menanamkan investasi pada 2024," katanya.
Perusahaan ternama asal Singapura yang bergerak di bidang industri produksi wood pellet (bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu) itu telah menandatangani perjanjian pemanfaatan lahan tanah industri dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang dengan nilai total investasi mencapai 25 juta dolar AS.
PT Sampoerna Kayoe yang menjadi bagian dari PT Sumber Graha Sejahtera, telah menorehkan perjalanan gemilang selama 35 tahun terakhir dengan mengusung konsep "green product" dan "green process".
Dikatakan, limbah kayu diolah menjadi wood pellet yang tak hanya bermanfaat namun juga ramah lingkungan yang sejalan dengan visi Grand Batang City untuk mewujudkan kawasan industri yang berkelanjutan.
Wood pellet, kata dia, nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar biomass power plant (green power plant) sebagai langkah nyata perusahaan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada energi terbarukan.
Menurut dia, perusahaan tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja 173 orang, 68 persen di antaranya adalah tenaga lokal.
"Kami senang dengan keputusan perusahaan itu untuk berinvestasi di PT Kawasan Industri Terpadu Batang. Ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi industri di daerah ini karena akan memberikan dorongan signifikan bagi pembangunan ekonomi regional," katanya.
Direktur PT Sampoerna Kayoe Johanes Ibrahim Tjendana mengatakan kolaborasi dengan PT KITB akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak yaitu menciptakan lapangan pekerjaan baru, orientasi ekspor, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Kami berharap investasi ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat industri biomassa di Indonesia dan kontribusi kami dalam mendukung ketahanan energi berkelanjutan," katanya.
Sampoerna Kayoe memiliki ambisi yang besar yaitu menembus pasar global dengan target 100 persen ekspor. Saat ini, produk-produk mereka telah menjangkau berbagai negara, di mana produknya digunakan oleh Biomass Power Plant di Jepang.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh Sampoerna Kayoe ini menandakan komitmen kuat mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan industri di Indonesia.
"Perusahaan yang bergerak di bidang industri produksi wood itu menginvestasikan 25 juta dolar AS di KIT Batang. Perusahaan ini merupakan investor yang kali pertama menanamkan investasi pada 2024," katanya.
Perusahaan ternama asal Singapura yang bergerak di bidang industri produksi wood pellet (bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu) itu telah menandatangani perjanjian pemanfaatan lahan tanah industri dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang dengan nilai total investasi mencapai 25 juta dolar AS.
PT Sampoerna Kayoe yang menjadi bagian dari PT Sumber Graha Sejahtera, telah menorehkan perjalanan gemilang selama 35 tahun terakhir dengan mengusung konsep "green product" dan "green process".
Dikatakan, limbah kayu diolah menjadi wood pellet yang tak hanya bermanfaat namun juga ramah lingkungan yang sejalan dengan visi Grand Batang City untuk mewujudkan kawasan industri yang berkelanjutan.
Wood pellet, kata dia, nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar biomass power plant (green power plant) sebagai langkah nyata perusahaan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada energi terbarukan.
Menurut dia, perusahaan tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja 173 orang, 68 persen di antaranya adalah tenaga lokal.
"Kami senang dengan keputusan perusahaan itu untuk berinvestasi di PT Kawasan Industri Terpadu Batang. Ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi industri di daerah ini karena akan memberikan dorongan signifikan bagi pembangunan ekonomi regional," katanya.
Direktur PT Sampoerna Kayoe Johanes Ibrahim Tjendana mengatakan kolaborasi dengan PT KITB akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak yaitu menciptakan lapangan pekerjaan baru, orientasi ekspor, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Kami berharap investasi ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat industri biomassa di Indonesia dan kontribusi kami dalam mendukung ketahanan energi berkelanjutan," katanya.
Sampoerna Kayoe memiliki ambisi yang besar yaitu menembus pasar global dengan target 100 persen ekspor. Saat ini, produk-produk mereka telah menjangkau berbagai negara, di mana produknya digunakan oleh Biomass Power Plant di Jepang.