Tanjungpinang (ANTARA) - Nelayan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kembali menemukan sejumlah kapal ikan asing (KIA) berbendera Vietnam beroperasi di titik koordinat 5'40'170 N - 108'29'360 E Bagian Utara Timur Laut, Kepulauan Pulau Laut.
"Ada delapan KIA Vietnam melakukan penangkapan ikan tanpa izin di wilayah laut Natuna," kata Ketua Rukun Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah, Natuna, Herman, Kamis.
Herman menyatakan informasi ini diperoleh dari nelayan lokal usai pulang melaut, Selasa 19 Oktober 2021.
Kapal-kapal ikan asing tersebut dilaporkan sudah berada di Pulau Laut sejak Kamis 14 Oktober 2021.
Bahkan keberadaan KIA Vietnam itu diabadikan dalam bentuk foto dan video melalui telepon seluler milik nelayan.
"Cuma saat sedang di laut, nelayan kita tak bisa melapor ke darat karena tak ada sinyal. Melapor kalau sudah kembali ke darat, setelah beberapa hari melaut," ungkap Herman.
Herman memastikan nelayan setempat sudah sangat mengenal ciri-ciri KIA Vietnam, sebab kapal-kapal ikan asing tersebut berulang kali menangkap ikan secara ilegal di laut Natuna.
"Jadi, nelayan kita tak mungkin salah soal KIA Vietnam itu," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan kehadiran kapal ikan asing itu sangat merugikan nelayan lokal, karena dapat mengurangi hasil tangkapan ikan.
Apalagi KIA Vietnam dibekali peralatan tangkap yang sangat memadai, misalnya kapasitas kapal mereka sudah 50 GT ditambah media tangkap yang digunakan ialah pukat harimau, yang dilarang dalam aturan hukum Indonesia.
"Fasilitas alat tangkap nelayan lokal tak mampu bersaing dengan KIA Vietnam, karena masih tradisional dengan kapasitas kapal rata-rata 5 GT," ujar Herman.
Herman menambahkan sudah berkoordinasi dengan Pemkab Natuna, Pemprov Kepri, dan pihak pengawasan kapal ikan asing terkait keberadaan KIA Vietnam tersebut.
Dia yakin pihak-pihak berwenang dapat mengatasi permasalahan penangkapan ikan secara ilegal yang dilakukan KIA Vietnam di wilayah perairan Indonesia, khususnya Natuna.
"Mudah-mudahan dapat segera ditindaklanjuti, agar nelayan lokal aman dan nyaman menangkap ikan di laut Natuna," demikian Herman.*
Berita Terkait
Kapal penyeberangan Jepara - Karimunjawa beroperasi selama libur Lebaran
Rabu, 10 April 2024 14:27 Wib
2.435 pemudik bersepeda motor tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Senin, 8 April 2024 14:33 Wib
Ada pengamanan gabungan antisipasi kebakaran kapal
Minggu, 7 April 2024 20:52 Wib
Pemudik gratis yang naik kapal tiba di Tanjung Mas Semarang
Sabtu, 6 April 2024 21:16 Wib
Prediksi jumlah penumpang kapal Pelni saat mudik Lebaran
Rabu, 3 April 2024 16:00 Wib
Basarnas: Keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 belum diketahui
Selasa, 19 Maret 2024 15:01 Wib
Kapal nelayan dengan 10 ABK asal Pemalang hilang kontak di Samudra Hindia
Sabtu, 16 Maret 2024 23:57 Wib
Tim SAR mulai cari 22 kru kapal yang tenggelam di Selayar Sulsel
Rabu, 13 Maret 2024 9:40 Wib