BPBD Boyolali bantu 10 tangki air bersihkan abu Merapi di desa terdampak
Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali telah mengirimkan bantuan 10 tangki air untuk membersihkan jalan di daerah terdampak hujan abu Gunung Merapi, di Desa Tlogolele dan Klakah Kecamatan Selo, di Jawa Tengah.
Sebanyak 10 tangki air tersebut digunakan untuk membersihkan sisa abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi di jalan desa terdampak, kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Jumat.
Bambang mengatakan pembersihan jalan dari abu vulkanik dengan penyemprotan air tersebut dilakukan Desa Tlogolele, sejak Senin (9/8) dan Klakah, mulai Jumat ini. Hal ini, agar jalan desa bersih dari abu vulkanik dan tidak membahayakan bagi pengendara yang melintas di jalur desa itu.
Pihaknya mengirimkan air sebanyak lima tangki di Desa Tlogolele dan kini lima tangki lagi untuk Desa Klakah Nduwur dan Klakah Ngisor untuk membersihkan abu yang menyelimuti jalan desa.
"Jika abu vulkanik masih banyak yang menyelimuti jalan akan licin dan bisa membahayakan pengguna jalan. Penyemprotan air membersihkan abu di jalan, saat ini dilakukan di Desa Klakah Ngisor dan Nduwur," katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali juga mengirimkan bantuan masker dan sudah disalurkan kepada warga yang daerahnya terdampak hujan abu vulkanik.
"Kami kirim bantuan sebanyak 3.500 masker di Desa Tlogolele dan 2.500 masker di Desa Klakah untuk masyarakat. Kami berharap agar masyarakat tidak terserang penyakit ISPA. Hingga saat ini, BPBD terus berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebecanaan Geologi (BPPTKG), terkait perkembangan terkini erupsi Merapi," katanya.
Menyinggung rencana pengungsian warga hingga saat, kata dia, belum mendapat rekomendasi dari BPPTKG. Untuk radius 3 kilometer dari puncak Merapi di Kabupaten Boyolali masih terpantau aman. Namun, pihak BPBD tetap menyiapkan tempat pengungsian apabila erupsi besar terjadi secara tiba-tiba.
Sebelumnya, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta erupsi yang berdampak terjadi hujan abu tipis di desa di Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu (8/8), sekitar pukul 11.00 WIB. Bahkan, Merapi kembali keluarkan aktivitas erupsi, pada Selasa (10/8), peluncuran vulkanik mencapai tiga kilometer ke arah barat daya.
Menurut Kalakhar BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo pihaknya dari kejadian tersebut ada dua desa di Kecamatan Selo terdampak hujan abu tipis dikarenakan arah angin sebagian ke arah utara, yaitu Desa Tlogolele dan Desa Klakah.
Sebanyak 10 tangki air tersebut digunakan untuk membersihkan sisa abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi di jalan desa terdampak, kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Jumat.
Bambang mengatakan pembersihan jalan dari abu vulkanik dengan penyemprotan air tersebut dilakukan Desa Tlogolele, sejak Senin (9/8) dan Klakah, mulai Jumat ini. Hal ini, agar jalan desa bersih dari abu vulkanik dan tidak membahayakan bagi pengendara yang melintas di jalur desa itu.
Pihaknya mengirimkan air sebanyak lima tangki di Desa Tlogolele dan kini lima tangki lagi untuk Desa Klakah Nduwur dan Klakah Ngisor untuk membersihkan abu yang menyelimuti jalan desa.
"Jika abu vulkanik masih banyak yang menyelimuti jalan akan licin dan bisa membahayakan pengguna jalan. Penyemprotan air membersihkan abu di jalan, saat ini dilakukan di Desa Klakah Ngisor dan Nduwur," katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali juga mengirimkan bantuan masker dan sudah disalurkan kepada warga yang daerahnya terdampak hujan abu vulkanik.
"Kami kirim bantuan sebanyak 3.500 masker di Desa Tlogolele dan 2.500 masker di Desa Klakah untuk masyarakat. Kami berharap agar masyarakat tidak terserang penyakit ISPA. Hingga saat ini, BPBD terus berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebecanaan Geologi (BPPTKG), terkait perkembangan terkini erupsi Merapi," katanya.
Menyinggung rencana pengungsian warga hingga saat, kata dia, belum mendapat rekomendasi dari BPPTKG. Untuk radius 3 kilometer dari puncak Merapi di Kabupaten Boyolali masih terpantau aman. Namun, pihak BPBD tetap menyiapkan tempat pengungsian apabila erupsi besar terjadi secara tiba-tiba.
Sebelumnya, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta erupsi yang berdampak terjadi hujan abu tipis di desa di Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu (8/8), sekitar pukul 11.00 WIB. Bahkan, Merapi kembali keluarkan aktivitas erupsi, pada Selasa (10/8), peluncuran vulkanik mencapai tiga kilometer ke arah barat daya.
Menurut Kalakhar BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo pihaknya dari kejadian tersebut ada dua desa di Kecamatan Selo terdampak hujan abu tipis dikarenakan arah angin sebagian ke arah utara, yaitu Desa Tlogolele dan Desa Klakah.