Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menghentikan penyaluran bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan.
"Secara umum penyaluran bantuan air bersih sudah dihentikan karena saat sekarang hujan turun hampir setiap hari dan telah merata di seluruh wilayah Cilacap," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Setyawan di Cilacap, Kamis.
Dengan demikian, kata dia, sumur-sumur warga sudah mulai terisi air sehingga tidak ada lagi yang terdampak kekeringan.
Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024 terakhir dilaksanakan sejak 7 November 2024.
"Itu pun hanya untuk dua desa yakni Mandala dan Karangkemiri di Kecamatan Jeruklegi," katanya.
Lebih lanjut mengenai realisasi penyaluran bantuan air bersih, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan selama musim kemarau tahun 2024 pihaknya menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 591 tangki yang setara dengan 2.955.000 liter air dan telah diterima oleh 42.909 Keluarga Keluarga (KK) yang terdiri atas 145.119 jiwa di 96 dusun, 45 desa, 15 kecamatan.
Menurut dia, jumlah bantuan air bersih yang disalurkan tersebut jauh di bawah realisasi penyaluran bantuan air bersih pada musim kemarau tahun 2023 yang tercatat mencapai 1.843 tangki atau setara dengan 9.215.000 liter untuk 19.024 KK yang terdiri atas 57.642 jiwa di 86 desa, 20 kecamatan.
"Selain itu, jumlah desa terdampak kekeringan pada tahun 2024 pun jauh dari hasil pemetaan daerah rawan kekeringan yang tercatat sebanyak 105 desa di 20 kecamatan," katanya.
Baca juga: BPBD: Sejumlah desa di Banyumas masih terdampak kekeringan